Misteri Makam Kuno Gunung Wijil Klaten Tempat Ngalap Berkah dan Pesugihan
loading...
A
A
A
Jika nekat dilanggar, kata dia, biasanya akan didatangi makluk aneh dan mengerikan yakni manusia bersisik dan berkepala ular yang datang dalam mimpinya dan larangan mengenakan perhiasan apapun.
"Di sekitar komplek makam ini sendiri terdapat beberapa tanaman yang bernama widoro yang dipercaya sebagai obat herbal bagi penderita sakit perut, mual-mual serta gejala masuk angin. Namun dipercaya pohon tersebut juga memilki aura gaib dari tokoh makam di kompleks mengingat masyarakat sekitar menganggap makam kerabat keraton masih mempunyai daya magis tertentu," ujarnya.
Baca juga : Dukun Palsu Gegerkan Kulonprogo, Dibekuk Usai Gagal Tarik Uang Pesugihan
Di komplek ini dikenal ada dua lokasi dengan julukan golongan putih dan hitam jika golongan hitam adalah lokasi luar kompleks makamyang masih satu bukit terdapat gua pesugihan yang terkenal dengan lokasi buto ijo sebagai media pesugihannya. Dimana jaraknya kurang lebih 500 meter dari kompleks makam.
Batu yang berbentuk mirip buaya atau dalam bahasa jawa watu boyo konon sebagai kontak gaib dengan mahluk pesugihan salah satunya buto ijo saat bulan purnama.
Menurut mitos pintu gua bisa terbuka sendiri dan bagi yang bisa melihat dari sisi gaib lokasinya gua ini mirip sebuah keraton yang indah.
Buto ijo sendiri berbentuk besar dan berkulit hijau serta memilki taring gigi yang besar dan mata merah serta melotot.
Mitosnya orang yang berani melakukan ritual di tempat ini harus berani mengikat kontrak gaib dengan tumbal tertentu seperti nyawa atau hal penting lainnya maka keinginanya untuk cepat kaya juga akan terwujud.
Namun yang datang ke lokasi gua ini untuk ritual umumnya mereka membawa pemandu ritual pesugihan sendiri yang dipercata karena lokasi ini tidak ada juru kuncinya.
Merekapun melakukan ritual dengan perjanjian dengan penunggu buto ijo dengan membawa sesaji mulai kemenyan dan kembang tiga rupa.
Saat ini lokasi Gunung Wijil sudah mulai diubah pembangunannya oleh pemerintah desa sebagian lokasi di bagian bawah bukit mulai dibangun sebagai tempat spot wisata selfi, perberdayaan masyarakat dan peningkatan perekonomian warga sekitar.
"Di sekitar komplek makam ini sendiri terdapat beberapa tanaman yang bernama widoro yang dipercaya sebagai obat herbal bagi penderita sakit perut, mual-mual serta gejala masuk angin. Namun dipercaya pohon tersebut juga memilki aura gaib dari tokoh makam di kompleks mengingat masyarakat sekitar menganggap makam kerabat keraton masih mempunyai daya magis tertentu," ujarnya.
Baca juga : Dukun Palsu Gegerkan Kulonprogo, Dibekuk Usai Gagal Tarik Uang Pesugihan
Di komplek ini dikenal ada dua lokasi dengan julukan golongan putih dan hitam jika golongan hitam adalah lokasi luar kompleks makamyang masih satu bukit terdapat gua pesugihan yang terkenal dengan lokasi buto ijo sebagai media pesugihannya. Dimana jaraknya kurang lebih 500 meter dari kompleks makam.
Batu yang berbentuk mirip buaya atau dalam bahasa jawa watu boyo konon sebagai kontak gaib dengan mahluk pesugihan salah satunya buto ijo saat bulan purnama.
Menurut mitos pintu gua bisa terbuka sendiri dan bagi yang bisa melihat dari sisi gaib lokasinya gua ini mirip sebuah keraton yang indah.
Buto ijo sendiri berbentuk besar dan berkulit hijau serta memilki taring gigi yang besar dan mata merah serta melotot.
Mitosnya orang yang berani melakukan ritual di tempat ini harus berani mengikat kontrak gaib dengan tumbal tertentu seperti nyawa atau hal penting lainnya maka keinginanya untuk cepat kaya juga akan terwujud.
Namun yang datang ke lokasi gua ini untuk ritual umumnya mereka membawa pemandu ritual pesugihan sendiri yang dipercata karena lokasi ini tidak ada juru kuncinya.
Merekapun melakukan ritual dengan perjanjian dengan penunggu buto ijo dengan membawa sesaji mulai kemenyan dan kembang tiga rupa.
Saat ini lokasi Gunung Wijil sudah mulai diubah pembangunannya oleh pemerintah desa sebagian lokasi di bagian bawah bukit mulai dibangun sebagai tempat spot wisata selfi, perberdayaan masyarakat dan peningkatan perekonomian warga sekitar.