Misteri Makam Kuno Gunung Wijil Klaten Tempat Ngalap Berkah dan Pesugihan

Minggu, 22 Agustus 2021 - 07:54 WIB
loading...
Misteri Makam Kuno Gunung...
Pesugihan masih dipercaya oleh sebagian orang di zaman modern ini salah satunya ritual ngalap berkah atau mencari pesugihan di Gunung Wijil, Klaten, Jawa Tengah. Foto iNews TV/Saeful E
A A A
KLATEN - Tempat Pesugihan masih dipercaya oleh sebagian orang di zaman modern ini salah satunya ritual ngalap berkah atau mencari pesugihan di Gunung Wijil, Klaten, Jawa Tengah. Tempat ini konon katanya sebagai gudangnya ilmu kekayaan gaib, mistis atau tempat pesugihan .



Misteri Makam Kuno Gunung Wijil Klaten Tempat Ngalap Berkah dan Pesugihan


Gunung Wijil yang terletak di Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah selain dikenal sebagai tempat wisata baru, dipercaya sebagai gudangnya tempat pesugihan. Konon dipercaya memiliki banyak tempat ngalap berkah ziarah makam kuno hingga pesugihan buto ijo.

Nukdiyono Sesepuh Masyarakat Desa Kupang mengatakan, Gunung Wijil sendiri sebenarnya terdiri dari sejumlah lokasi yang digunakan ngalap berkah. Salah satunya tempat peristirahatan kerabat Keraton Surakarta adalah Astonohargo Mulyo Gunung Wijil lokasi ini merupakan makam yang cukup terkenal dalam syiar Islam yakni makam Syekh Joko yang merupakan murid Joko Tingkir.

Selain itu, kata dia, ada makam Ki Ageng Lokojoyo maupun Makam R Ayu Yudorono yang merupakan makam Nyai Sedah Merah yang selama hidupnya tidak mempunyai suami.

"Tak heran lokasi ini sendiri banyak digunakan orang –orang ngalap berkah mulai dari ingin mencari kekayaan harta benda atau penglarisan atau orang profesi atau derajat pangkat tertentu yang dicita-citakan mereka sebelumnya termasuk mencari pesugihan atau ingin kaya secara sontan tanpa bekerja keras," kata dia, Sabtu (21/8/2021).

Pada malam tertentu di penanggalan Jawa seperti malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon banyak pengunjung di makam ini yang berasal dari sejumlah kota datang untuk ngalap berkah tentunya dengan niat yang bersih dan sunguh-sunguh tentunya akan terkabulkan.

Jika para penyiarah yang ngalap berkah di lokasi ini bisa dikatakan berhasil atau sukses biasanya akan ditemui sesok hewan berbentuk anjing merah yang merupakan klangenan dari penghuni penguasa Gunung Wijil.

Jurukunci Gunung Mijil Misyono mengatakan, ada sejumlah pantangan yang wajib dipatuhi para pengunjung yang ingin befziarah ke makam ini salah satunya pengunjung wanita yang sedang datang bulan dilarang masuk ke makam.

Jika nekat dilanggar, kata dia, biasanya akan didatangi makluk aneh dan mengerikan yakni manusia bersisik dan berkepala ular yang datang dalam mimpinya dan larangan mengenakan perhiasan apapun.

"Di sekitar komplek makam ini sendiri terdapat beberapa tanaman yang bernama widoro yang dipercaya sebagai obat herbal bagi penderita sakit perut, mual-mual serta gejala masuk angin. Namun dipercaya pohon tersebut juga memilki aura gaib dari tokoh makam di kompleks mengingat masyarakat sekitar menganggap makam kerabat keraton masih mempunyai daya magis tertentu," ujarnya.

Baca juga : Dukun Palsu Gegerkan Kulonprogo, Dibekuk Usai Gagal Tarik Uang Pesugihan


Di komplek ini dikenal ada dua lokasi dengan julukan golongan putih dan hitam jika golongan hitam adalah lokasi luar kompleks makamyang masih satu bukit terdapat gua pesugihan yang terkenal dengan lokasi buto ijo sebagai media pesugihannya. Dimana jaraknya kurang lebih 500 meter dari kompleks makam.

Batu yang berbentuk mirip buaya atau dalam bahasa jawa watu boyo konon sebagai kontak gaib dengan mahluk pesugihan salah satunya buto ijo saat bulan purnama.

Menurut mitos pintu gua bisa terbuka sendiri dan bagi yang bisa melihat dari sisi gaib lokasinya gua ini mirip sebuah keraton yang indah.

Buto ijo sendiri berbentuk besar dan berkulit hijau serta memilki taring gigi yang besar dan mata merah serta melotot.

Mitosnya orang yang berani melakukan ritual di tempat ini harus berani mengikat kontrak gaib dengan tumbal tertentu seperti nyawa atau hal penting lainnya maka keinginanya untuk cepat kaya juga akan terwujud.

Namun yang datang ke lokasi gua ini untuk ritual umumnya mereka membawa pemandu ritual pesugihan sendiri yang dipercata karena lokasi ini tidak ada juru kuncinya.

Merekapun melakukan ritual dengan perjanjian dengan penunggu buto ijo dengan membawa sesaji mulai kemenyan dan kembang tiga rupa.

Saat ini lokasi Gunung Wijil sudah mulai diubah pembangunannya oleh pemerintah desa sebagian lokasi di bagian bawah bukit mulai dibangun sebagai tempat spot wisata selfi, perberdayaan masyarakat dan peningkatan perekonomian warga sekitar.

Namun karena masih dalam pandemi COVID-19 sehingga lokasi ini masih ditutup sementara.
(sms)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2354 seconds (0.1#10.140)