Pemkab Pangkep Tak Anggarkan Makanan untuk Pasien Isoman
loading...
A
A
A
PANGKEP - Ratusan pasien Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Pangkep sebagian besar menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Dari data per Jumat 20 Agustus 2021, total pasien saat ini sebesar 488 orang, 466 orang menjalani isoman dan sisanya dirawat di RS.
Mereka yang menjalani isoman harus menanggung sendiri kebutuhan mereka, mulai makanan hingga obat-obatan. Menurut Kasatpol Pamong Praja Kabupaten Pangkep, Jufri Baso mengatakan, persoalan ini telah disampaikan perwakilan sembilan kecamatan daratan beberapa waktu lalu.
Sayangnya, keluhan dari perwakilan kecamatan tentang kebutuhan makanan bagi pasien Covid-19 yang isoman tak terjawab.
"Kita sudah rapat mendengar keluhan dari sembilan kecamatan, kondisinya memang begitu. Pasien Isoman ini butuh perhatian karena banyak dari mereka kalangan tidak mampu," kata Jufri, Jumat (20/8/2021).
Jufri mengatakan, belum adanya kebijakan anggaran dari Bupati Pangkep terkait hal itu mungkin karena pihak gugus tugas belum menyampaikan secara resmi.
"Harusnya Kepala Pelaksana BPBD yang juga sekretaris tim gugus tugas yang buatkan telaah staf ke bupati, sampaikan persoalan ini," kata Jufri.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangkep, Abdul Rahman yang dihubungi terkait hal ini belum menjawab pernyataan wartawan.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkep, Asri membenarkan, pihaknya tidak menganggarkan untuk sembako pasien isoman. Sementara untuk obat-obatan.
"Tidak ada anggaran untuk itu dinda coba tanya dinas kesehatan dulu kalau obat-obatan dan sembako coba tanya di dinsos," ujarnya singkat.
Mereka yang menjalani isoman harus menanggung sendiri kebutuhan mereka, mulai makanan hingga obat-obatan. Menurut Kasatpol Pamong Praja Kabupaten Pangkep, Jufri Baso mengatakan, persoalan ini telah disampaikan perwakilan sembilan kecamatan daratan beberapa waktu lalu.
Sayangnya, keluhan dari perwakilan kecamatan tentang kebutuhan makanan bagi pasien Covid-19 yang isoman tak terjawab.
"Kita sudah rapat mendengar keluhan dari sembilan kecamatan, kondisinya memang begitu. Pasien Isoman ini butuh perhatian karena banyak dari mereka kalangan tidak mampu," kata Jufri, Jumat (20/8/2021).
Jufri mengatakan, belum adanya kebijakan anggaran dari Bupati Pangkep terkait hal itu mungkin karena pihak gugus tugas belum menyampaikan secara resmi.
"Harusnya Kepala Pelaksana BPBD yang juga sekretaris tim gugus tugas yang buatkan telaah staf ke bupati, sampaikan persoalan ini," kata Jufri.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangkep, Abdul Rahman yang dihubungi terkait hal ini belum menjawab pernyataan wartawan.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkep, Asri membenarkan, pihaknya tidak menganggarkan untuk sembako pasien isoman. Sementara untuk obat-obatan.
"Tidak ada anggaran untuk itu dinda coba tanya dinas kesehatan dulu kalau obat-obatan dan sembako coba tanya di dinsos," ujarnya singkat.
(agn)