KH Munasir, Mantan Heiho Komandan Batalyon 39 Tjondromowo yang Bikin Belanda Ciut
loading...
A
A
A
Penugasan juga diterima ketika terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh Gerombolan Malik di sekitar Mojokerto. Sebagian pasukan Tjondromowo diperbantukan pada Brigade 1 yang dipimpin oleh Mayor Basuki Rakhmad.
Pada tahun 1952 Mayor Munasir memilih membubarkan pasukannya saat ada kebijakan pengurangan personel tentara. Sepertinya Munasir tidak ingin ada anggotanya yang diberhentikan, sebab dianggap tidak memiliki cukup syarat untuk tetap menjadi tentara. Pembubaran itu dilakukan pada sebuah upacara di lapangan Gunungsari tahun 1952. Upacara yang berlangsung haru dengan linangan air mata.
"Saat ini Tjondromowo tetap ada dan dipakai untuk Batalyon Infanteri 509 Kostrad yang berpangkalan di Sukorejo, Jember. Tentu batalyon itu tidak ada kaitan sejarah dengan kesatuan pimpinan Mayor Munasir. Batalyon 509 tidak menggunakan lambang kucing belang telon tetapi berlogo macan kumbang," ujar mantan Komisioner KPU Kabupaten Mojokerto ini.
Pada tahun 1952 Mayor Munasir memilih membubarkan pasukannya saat ada kebijakan pengurangan personel tentara. Sepertinya Munasir tidak ingin ada anggotanya yang diberhentikan, sebab dianggap tidak memiliki cukup syarat untuk tetap menjadi tentara. Pembubaran itu dilakukan pada sebuah upacara di lapangan Gunungsari tahun 1952. Upacara yang berlangsung haru dengan linangan air mata.
"Saat ini Tjondromowo tetap ada dan dipakai untuk Batalyon Infanteri 509 Kostrad yang berpangkalan di Sukorejo, Jember. Tentu batalyon itu tidak ada kaitan sejarah dengan kesatuan pimpinan Mayor Munasir. Batalyon 509 tidak menggunakan lambang kucing belang telon tetapi berlogo macan kumbang," ujar mantan Komisioner KPU Kabupaten Mojokerto ini.
(eyt)