Dihantam Badai COVID-19, Karyawan Hotel Bintang Lima di Bali Jualan Kopi di Pinggir Jalan
loading...
A
A
A
BADUNG - Tidak ada kunjungan wisatawan, serta penutupan sejumlah tempat akomodasi wisata, membuat para pekerja pariwisata di Bali, kelimpungan. Mereka dipaksa memutar otak untuk tetap dapat bertahan hidup, di tengah pandemi COVID-19 .
Tak ingin mengeluh dan berpangku tangan menanti bantuan. Komang Gede Suastika, salah seorang pekerja hotel bintang lima di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, justru berani berubah dengan banting stir berjualan kopi ala coffee shop di pinggir jalan.
Anjloknya sektor pariwisata di Bali, sebagai dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, membuat sejumlah hotel untuk sementara harus merumahkan hampir seluruh karyawannya. Untuk tetap dapat memenuhi pundi-pundi pendapatan keluarga, para pekerja pariwisata pun terpaksa mencoba peruntungan dengan menekuni bidang lain.
Komang Gede Suastika mengaku, selama pandemi COVID-19 ini, hanya bekerja tiga hari dalam sebulan di hotel bintang lima tempatnya menggantungkan hidup selama ini. Kondisi ini membuat penghasilan karyawan bidang purchasing ini menjadi tidak seberapa.
Dalam kondisi serba sulit, tidak membuat Komang Gede Suastika berdiam diri. Pria kelahiran Kuta ini, bahkan termotivasi berinovasi agar tetap bertahan dimasa ekonomi sulit seperti sekarang.
Bermodal uang tabungan sekitar Rp1,8 juta, dia memodifikasi sepeda kesayangannya. Untuk mewujudkan impian memiliki mini coffee shop keliling, Komang Gede membuat boks yang menjadi tempat menaruh berbagai perlengkapan berjualan kopi di sepeda.
Tak ingin mengeluh dan berpangku tangan menanti bantuan. Komang Gede Suastika, salah seorang pekerja hotel bintang lima di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, justru berani berubah dengan banting stir berjualan kopi ala coffee shop di pinggir jalan.
Anjloknya sektor pariwisata di Bali, sebagai dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, membuat sejumlah hotel untuk sementara harus merumahkan hampir seluruh karyawannya. Untuk tetap dapat memenuhi pundi-pundi pendapatan keluarga, para pekerja pariwisata pun terpaksa mencoba peruntungan dengan menekuni bidang lain.
Komang Gede Suastika mengaku, selama pandemi COVID-19 ini, hanya bekerja tiga hari dalam sebulan di hotel bintang lima tempatnya menggantungkan hidup selama ini. Kondisi ini membuat penghasilan karyawan bidang purchasing ini menjadi tidak seberapa.
Dalam kondisi serba sulit, tidak membuat Komang Gede Suastika berdiam diri. Pria kelahiran Kuta ini, bahkan termotivasi berinovasi agar tetap bertahan dimasa ekonomi sulit seperti sekarang.
Bermodal uang tabungan sekitar Rp1,8 juta, dia memodifikasi sepeda kesayangannya. Untuk mewujudkan impian memiliki mini coffee shop keliling, Komang Gede membuat boks yang menjadi tempat menaruh berbagai perlengkapan berjualan kopi di sepeda.