Pembuang Bayi Merah di Sungai Kediri Ternyata Gadis Muda 19 Tahun
loading...
A
A
A
KEDIRI - Jasad bayi yang ditemukan mengapung di sungai Kresek, Kelurahan Banjaran, Kota Kediri ternyata anak dari perempuan muda berinisial MP, warga setempat. MP masih berusia 19 tahun. Begitu lahir, jabang bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut langsung ia buang ke sungai.
"Pelaku pembuang bayi berumur 19 tahun," ujar Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Girindra Wardana kepada wartawan. Bayi itu lahir pada hari Jumat (13/8). Di kamar mandi rumah yang berjarak dekat dengan sungai. Tanpa diketahui orang tua dan saudaranya, MP melahirkan seorang diri.
Saat keluar, bayi itu dalam keadaan hidup. Menurut pengakuan MP kepada petugas, meski bergerak, bayinya tidak bersuara. Tubuh bayi itu juga membiru. "Usai melahirkan, di dalam kamar mandi itu yang bersangkutan sempat beristirahat satu jam," kata Girindra.
baca juga: Hari Kemerdekaan, Melihat Para Milenial Tulungagung Tekuni Gerakan Rakyat Bantu Rakyat
Entah apa yang terjadi. Begitu dirasa cukup kuat, MP kemudian beranjak keluar dari kamar mandi. Ia berjalan menuju sungai yang berada di belakang rumah. Dibawanya serta anak yang baru ia lahirkan. Bayi dengan tali pusar yang belum terpotong itu, lalu ia hanyutkan ke sungai.
"Saat yang bersangkutan kembali dari sungai, ada saksi warga setempat yang melihat," terang Girindra. Saat hendak meninggalkan sungai, MP sempat nyaris jatuh terpeleset. Dari keterangan saksi yang melihat, wajah MP tampak pucat, seperti orang sedang sakit.
Pada Sabtu (14/8), jasad bayi ditemukan terapung di aliran Sungai Kresek. Warga yang pertama kali menemukan, sempat mengira sebuah boneka. Situasi di lokasi penemuan sontak heboh. Warga pada berdatangan. Dalam penyelidikan, petugas memperoleh keterangan adanya ibu muda yang belum lama ini waktunya melahirkan.
Yang bersangkutan yang tidak lain adalah MP, sempat ke rumah sakit. Di depan petugas MP mengakui perbuatannya. Saat ini yang bersangkutan masih menjalani perawatan medis paska persalinan. Menurut Girindra, polisi masih mengembangkan penyelidikan. Polisi masih terus berusaha mengungkap motif pembuangan.
Kemudian juga mengungkap siapa ayah jabang bayi serta apakah saat perbuatan dilakukan ada pihak lain yang membantu. "Saat ini kita masih melakukan pendalaman. Termasuk masih memintai keterangan saksi-saksi," pungkas Girindra.
"Pelaku pembuang bayi berumur 19 tahun," ujar Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Girindra Wardana kepada wartawan. Bayi itu lahir pada hari Jumat (13/8). Di kamar mandi rumah yang berjarak dekat dengan sungai. Tanpa diketahui orang tua dan saudaranya, MP melahirkan seorang diri.
Saat keluar, bayi itu dalam keadaan hidup. Menurut pengakuan MP kepada petugas, meski bergerak, bayinya tidak bersuara. Tubuh bayi itu juga membiru. "Usai melahirkan, di dalam kamar mandi itu yang bersangkutan sempat beristirahat satu jam," kata Girindra.
baca juga: Hari Kemerdekaan, Melihat Para Milenial Tulungagung Tekuni Gerakan Rakyat Bantu Rakyat
Entah apa yang terjadi. Begitu dirasa cukup kuat, MP kemudian beranjak keluar dari kamar mandi. Ia berjalan menuju sungai yang berada di belakang rumah. Dibawanya serta anak yang baru ia lahirkan. Bayi dengan tali pusar yang belum terpotong itu, lalu ia hanyutkan ke sungai.
"Saat yang bersangkutan kembali dari sungai, ada saksi warga setempat yang melihat," terang Girindra. Saat hendak meninggalkan sungai, MP sempat nyaris jatuh terpeleset. Dari keterangan saksi yang melihat, wajah MP tampak pucat, seperti orang sedang sakit.
Pada Sabtu (14/8), jasad bayi ditemukan terapung di aliran Sungai Kresek. Warga yang pertama kali menemukan, sempat mengira sebuah boneka. Situasi di lokasi penemuan sontak heboh. Warga pada berdatangan. Dalam penyelidikan, petugas memperoleh keterangan adanya ibu muda yang belum lama ini waktunya melahirkan.
Yang bersangkutan yang tidak lain adalah MP, sempat ke rumah sakit. Di depan petugas MP mengakui perbuatannya. Saat ini yang bersangkutan masih menjalani perawatan medis paska persalinan. Menurut Girindra, polisi masih mengembangkan penyelidikan. Polisi masih terus berusaha mengungkap motif pembuangan.
Kemudian juga mengungkap siapa ayah jabang bayi serta apakah saat perbuatan dilakukan ada pihak lain yang membantu. "Saat ini kita masih melakukan pendalaman. Termasuk masih memintai keterangan saksi-saksi," pungkas Girindra.
(msd)