Hakim Tinggi PTTUN Makassar Ditemukan Meninggal Dunia di Kamarnya
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Seorang pria paruh baya bernama H Satibi Hidayat (63) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar, sekitar Jalan Bumi Karsa, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Jumat (13/8), sekira pukul 10.20 Wita.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Masale, Bripka Muh Rais mengatakan, pria tersebut merupakan salah satu hakim di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Makassar. Peristiwa ini diketahui pertama kali oleh penjaga kosan atau sekiriti bernama Asrianto.
Baca Juga: PTTUN
Rais menyebutkan almarhum sudah mendiami kosan itu sejak tiga tahun terakhir. "Di TKP itu juga ada beberapa hakim PTTUN yang tinggal, karena kan dekat dengan kantornya mereka di Jalan AP Pettarani. Kalau lamanya bertugas saya kurang tahu," tuturnya.
Saat ini, kata Rais jenazah Satibi masih ditangani Tim Dokpol Polda Sulsel di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar . "Kalau autopsi tergantung keluarganya, tapi kemungkinan besar tidak diautopsi karena keluarganya tidak minta diautopsi. (keluarganya) ada di Jakarta," paparnya.
Baca Juga: PTTUN
Dia membenarkan sebelum ditemukan meninggal dunia, Satibi sempat ikut bertanding dalam rangkaian acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76. Ilham menyebutkan almarhum ikut pertandingan voli. "Tapi satu set saja," imbuhnya.
Baca juga:Terkena PHK Kantornya karena Pandemi, Pria di Makassar Nekat Jadi Jambret
Setelah selesai bertanding, Ilham menerangkan, almarhum mengeluh sakit malam harinya. "Merasa tidak enakan. Karena biasanya beliau tidak mau ikut, beliau jarang mau ikut olahraga apalagi pertandingan ini. Malamnya dipijatlah sama sekuriti, terus tidur mungkin," jelasnya.
Paginya, lanjut Ilham, beberapa rekan kantornya menghubungi. "Karena kan harusnya masuk kantor, terus masih ada lanjutan pertandingan akhirnya dihentikan semua rangkaian acara itu begitu kita tahu kabarnya (ditemukan meninggal dunia di kamar kos)," ucapnya.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Masale, Bripka Muh Rais mengatakan, pria tersebut merupakan salah satu hakim di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Makassar. Peristiwa ini diketahui pertama kali oleh penjaga kosan atau sekiriti bernama Asrianto.
Baca Juga: PTTUN
Rais menyebutkan almarhum sudah mendiami kosan itu sejak tiga tahun terakhir. "Di TKP itu juga ada beberapa hakim PTTUN yang tinggal, karena kan dekat dengan kantornya mereka di Jalan AP Pettarani. Kalau lamanya bertugas saya kurang tahu," tuturnya.
Saat ini, kata Rais jenazah Satibi masih ditangani Tim Dokpol Polda Sulsel di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar . "Kalau autopsi tergantung keluarganya, tapi kemungkinan besar tidak diautopsi karena keluarganya tidak minta diautopsi. (keluarganya) ada di Jakarta," paparnya.
Baca Juga: PTTUN
Dia membenarkan sebelum ditemukan meninggal dunia, Satibi sempat ikut bertanding dalam rangkaian acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76. Ilham menyebutkan almarhum ikut pertandingan voli. "Tapi satu set saja," imbuhnya.
Baca juga:Terkena PHK Kantornya karena Pandemi, Pria di Makassar Nekat Jadi Jambret
Setelah selesai bertanding, Ilham menerangkan, almarhum mengeluh sakit malam harinya. "Merasa tidak enakan. Karena biasanya beliau tidak mau ikut, beliau jarang mau ikut olahraga apalagi pertandingan ini. Malamnya dipijatlah sama sekuriti, terus tidur mungkin," jelasnya.
Paginya, lanjut Ilham, beberapa rekan kantornya menghubungi. "Karena kan harusnya masuk kantor, terus masih ada lanjutan pertandingan akhirnya dihentikan semua rangkaian acara itu begitu kita tahu kabarnya (ditemukan meninggal dunia di kamar kos)," ucapnya.
(luq)