Wedus Gembel Merapi Terlontar Sejauh 2 Km, Sleman dan Klaten Hujan Abu

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 21:10 WIB
loading...
Wedus Gembel Merapi Terlontar Sejauh 2 Km, Sleman dan Klaten Hujan Abu
Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jateng semburkan wedhus gembel atau awan panas sehingga menyebabkan hujan abu di wilayah Sleman dan Klaten, Jumat (6/8/2021). Foto/BPPTKG
A A A
SLEMAN - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jateng berupa semburan wedhus gembel atau awan panas sejauh 2 km mengakibatkan hujan abu di Sleman dan Klaten.

Baca juga: Jumat Pagi Wedus Gembel Membuat Gempar, Meluncur Deras Sejauh 3 Km ke Arah Tenggara

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat semburan wedus gembel sebanyak 3 kali. Awan panas pertama pukul 11.22 WIB 45 di sesmograf dengan amplitudo 45 mm, durasi 118.

Baca juga: Empat Menit Sebelum Gempa M5,3 Guncang Gunungkidul, Merapi Semburkan Wedus Gembel

Awan panas kedua pukul 11.24 WIB di sesmograf dengan amplitudo 50 mm, durasi 177 detik. Awan panas ketiga pukul 11.37 WIB di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 88 detik.

"Jarak luncur awan panas pertama dan kedua antara 1.500-2.000 meter ke arah barat daya. Arah angin ke timur. Awan panas ketiga jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya," kata petugas penyusun laporan aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Triyono, Jumat malam (6/8/2021).

Semburan wedhus gembel ini menyebabjan terjadinya hujan abu tipis di lerang Merapi wilayah Sleman dan Klaten. Di antaranya di Turi, Tempel, Kaliurang dan Ngrangkah, Pakem, Sleman, serta Jalan sekitar Balerante, Klaten.

Triyono menambahkan, pada periode pukul 00.00 WIB-18.00 WIB teramati 27 luncuran lava pajar dengan jarak luncur 1.200-2.000 meter ke arah barat daya dan pukul 06.00-12.00 WIB dua kali terdengar suara guguran dari Pos Babadan

BPPTKG juga mencatat terjadi gempa guguran 191 kali, gempa hembusan 24 kali, gempa fase banyak atau hybrid 232 kali dan gempa vulkanik dangkal 63 kali.

"Aktivitas vulkanik Gunung Merpai masih cukup tinggi berupa aktivtas erupsi erfusif. Status aktivitas ditetapkan dalam level III atau tingat siaga," ujarnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro. Selanjutnya sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

"Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," paparnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1313 seconds (0.1#10.140)