2 Nama Usulan Golkar ke Gubernur Papua Diyakini Tidak Menimbulkan Polemik
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Dari enam nama yang diusulkan ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar, kini telah mengerucut manjadi dua nama yaitu Jhon Tabo dan Paulus Waterpauw. Kedua tokoh yang diusulkan sebagai bakal calon Wakil Gubernur Papua kepada Koalisi Papua Bangkit Lukmen Jilid II diyakini tidak akan menimbulkan gejolak.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Koordinator Wilayah Partai Golkar Dapil III Mepago, Yance Mote. Menurut Mote, keputusan Golkar mengusulkan dua nama tersebut sudah sesuai koordinasi yang baik antara DPD dan DPP Golkar.
“Golkar ini kan partai besar, tapi ketika Kordinasi antara DPD dan DPP sudah tersurat keputusan dan penyampain resmi, maka saya yakin 2 nama itu tidak akan menimbulkan polemik,” kata Mote.
Namun Mote juga menambakan bahwa kedua nama yakni Jhon Tabo dan Waterpauw masih bayangan untuk dipilih Gubernur Lukas Enembe sebagai pasangan sejolinya. Sebab sudah jelas, dari sisi politik kedua nama usulan Golkar tersebut sangat bertolak belakang dengan Gubernur Enembe .
“Saya yakin pak Gubernur akan memilih orang yang loyalitas dan totalitasnya seperti almarhum Klemen Tinal, artinya keputusan Golkar jangan mencederai Golkar sendiri,” Tambahnya.
Sementara itu, di tempat terpisah Sekertaris DPD Golkar Papua, Yacob Ingratubun menjelaskan, dua nama tersebut yang telah dikantongi surat tugas DPP Golkar yang ditandatangi oleh Ketua Umum Airlangga Hartanto, sudah sesuai mekanisme.
“Tadi secara resmi kami sudah menyerahan dua surat tugas atas nama John Tabo dan Pauluw Waterpauw kepada Koalisi Papua Bangkit Jilid II. Nah dua calon dari Partai Golkar ini dan 4 nama calon lain yang diusung oleh partai-partai dalam koalisi juga telah diserahkan kepada Gubernur Papua untuk dipelajari,” jelas Yopi usai mengikuti penyerahan nama cawagub, di Jayapura, Jumat,(6/8/2021).
Terkait dua nama usulan Golkar yang belakangan menjadi polemik Yoppi menjelaskan, sebagai partai terbuka dan partai besar tentunya DPP telah memperhitungkan dari berbagai aspek.
“Kadang dalam keputusan politik kita berbeda pendapat, tapi perbedaan itu tidak boleh dijadikan sesuatu yang justru akan memperkeruh suasana. Saya berharap, kita sebagai Kader Golkar bersama-sama mengamankan apa yang telah diputuskan DPP,” jelasnya.
Demikian juga enam nama sebelumnya, kata Yoppi, semuanya telah melalui proses penjaringan yang menurut DPP layak untuk dimajukan sebagai bakal calon Wagub Papua.
“Sehingga jika sekarang mengerucut menjadi dua nama, tentunya ada petimbangan DPP hingga akhinya mengeluarkan surat tugas untuk dua nama tersebut,” jelas Yoppy.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Koordinator Wilayah Partai Golkar Dapil III Mepago, Yance Mote. Menurut Mote, keputusan Golkar mengusulkan dua nama tersebut sudah sesuai koordinasi yang baik antara DPD dan DPP Golkar.
“Golkar ini kan partai besar, tapi ketika Kordinasi antara DPD dan DPP sudah tersurat keputusan dan penyampain resmi, maka saya yakin 2 nama itu tidak akan menimbulkan polemik,” kata Mote.
Namun Mote juga menambakan bahwa kedua nama yakni Jhon Tabo dan Waterpauw masih bayangan untuk dipilih Gubernur Lukas Enembe sebagai pasangan sejolinya. Sebab sudah jelas, dari sisi politik kedua nama usulan Golkar tersebut sangat bertolak belakang dengan Gubernur Enembe .
“Saya yakin pak Gubernur akan memilih orang yang loyalitas dan totalitasnya seperti almarhum Klemen Tinal, artinya keputusan Golkar jangan mencederai Golkar sendiri,” Tambahnya.
Sementara itu, di tempat terpisah Sekertaris DPD Golkar Papua, Yacob Ingratubun menjelaskan, dua nama tersebut yang telah dikantongi surat tugas DPP Golkar yang ditandatangi oleh Ketua Umum Airlangga Hartanto, sudah sesuai mekanisme.
“Tadi secara resmi kami sudah menyerahan dua surat tugas atas nama John Tabo dan Pauluw Waterpauw kepada Koalisi Papua Bangkit Jilid II. Nah dua calon dari Partai Golkar ini dan 4 nama calon lain yang diusung oleh partai-partai dalam koalisi juga telah diserahkan kepada Gubernur Papua untuk dipelajari,” jelas Yopi usai mengikuti penyerahan nama cawagub, di Jayapura, Jumat,(6/8/2021).
Terkait dua nama usulan Golkar yang belakangan menjadi polemik Yoppi menjelaskan, sebagai partai terbuka dan partai besar tentunya DPP telah memperhitungkan dari berbagai aspek.
“Kadang dalam keputusan politik kita berbeda pendapat, tapi perbedaan itu tidak boleh dijadikan sesuatu yang justru akan memperkeruh suasana. Saya berharap, kita sebagai Kader Golkar bersama-sama mengamankan apa yang telah diputuskan DPP,” jelasnya.
Demikian juga enam nama sebelumnya, kata Yoppi, semuanya telah melalui proses penjaringan yang menurut DPP layak untuk dimajukan sebagai bakal calon Wagub Papua.
“Sehingga jika sekarang mengerucut menjadi dua nama, tentunya ada petimbangan DPP hingga akhinya mengeluarkan surat tugas untuk dua nama tersebut,” jelas Yoppy.
(don)