Pengakuan Blak-blakan Janda Semarang, Tak Mau Pilih Berondong Ganteng
loading...
A
A
A
SEMARANG - Suasana berbeda terjadi ketika puluhan janda di Kota Semarang Jawa Tengah, berkumpul. Meski duduk rapi sembari menjaga jarak untuk merasakan hangatnya mentari pagi, namun kebiasaan lama bergosip tetap tak bisa ditinggalkan.
Mereka berkumpul di halaman sebuah rumah Jalan Pergiwati 1 Nomor 19, Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara. Lebih dari 60 janda, duduk beralaskan tikar berjajar rapi dengan jarak 1 meter dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Mbah, pingin sembako nopo bojo ganteng sing enom (Mbah, ingin sembako atau suami muda (berondong)?” tanya Ketua Lembaga Bantuan Hukum Penyambung Titipan Rakyat (LBH Petir) Jateng, Zainal Abidin Petir, kepada seorang janda Mbah Darmi (92).
Baca juga: Miris! Kakek 63 Tahun Dijebloskan Tetangga ke Penjara karena Batalkan Jual Beli Tanah
“Kula nggih milih sembako mawon, plong rasane, saget kangge maem. (Kalau aya pilih sembako saja, rasanya lega bisa untuk makan,” jawab Mbah Darmi lugu disambut gelak tawa janda-janda lain.
Petir menambahkan, komunitas janda tua itu rata-rata berusia di atas 60 tahun. Untuk itu, pihaknya selalu fokus memberikan pendampingan dan advokasi kebijakan public agar mereka bisa hidup layak. Termasuk menggandeng pihak lain untuk membantu masyarakat.
"Saya sangat berterima kasih atas kepedulian RSUD Wongsonegoro di tengah kesibukan berjibaku mengurus pasien covid, masih memikirkan nasib orang kecil. Ini perlu ditiru pejabat negara lain, jangan sibuk pencitraan saja tapi langsung temui rakyat," ujar Petir yang juga Komisioner Komisi Informasi Provindi (KIP) Jateng ini.
Sementara itu, Direktur RSUD Wongsonegoro, Susi Herawati, menyampaikan, pemberian sembako dan uang Rp100 ribu ini merupakan bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat. Bantuan sebanyak 200 paket sembako, selain diberikan pada janda tua, juga ditujukan untuk tukang pungut sampah, tukang parkir, dan penarik becak di kawasan Pasar Surtikanti, Bulu Lor, Semarang Utara.
“Dana ini iuran dari teman-teman tenaga kesehatan di lingkungan RS Wongsonegoro. Kami memberikan kepada eyang janda-janda sepuh di sini. Sesuai arahan Wali Kota Semarang, Bapak Hendrar Prihadi agar bergerak bersama untuk membantu masyarakat di saat pandemi Covid-19," jelas dokter Susi
Mereka berkumpul di halaman sebuah rumah Jalan Pergiwati 1 Nomor 19, Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara. Lebih dari 60 janda, duduk beralaskan tikar berjajar rapi dengan jarak 1 meter dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Mbah, pingin sembako nopo bojo ganteng sing enom (Mbah, ingin sembako atau suami muda (berondong)?” tanya Ketua Lembaga Bantuan Hukum Penyambung Titipan Rakyat (LBH Petir) Jateng, Zainal Abidin Petir, kepada seorang janda Mbah Darmi (92).
Baca juga: Miris! Kakek 63 Tahun Dijebloskan Tetangga ke Penjara karena Batalkan Jual Beli Tanah
“Kula nggih milih sembako mawon, plong rasane, saget kangge maem. (Kalau aya pilih sembako saja, rasanya lega bisa untuk makan,” jawab Mbah Darmi lugu disambut gelak tawa janda-janda lain.
Petir menambahkan, komunitas janda tua itu rata-rata berusia di atas 60 tahun. Untuk itu, pihaknya selalu fokus memberikan pendampingan dan advokasi kebijakan public agar mereka bisa hidup layak. Termasuk menggandeng pihak lain untuk membantu masyarakat.
"Saya sangat berterima kasih atas kepedulian RSUD Wongsonegoro di tengah kesibukan berjibaku mengurus pasien covid, masih memikirkan nasib orang kecil. Ini perlu ditiru pejabat negara lain, jangan sibuk pencitraan saja tapi langsung temui rakyat," ujar Petir yang juga Komisioner Komisi Informasi Provindi (KIP) Jateng ini.
Sementara itu, Direktur RSUD Wongsonegoro, Susi Herawati, menyampaikan, pemberian sembako dan uang Rp100 ribu ini merupakan bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat. Bantuan sebanyak 200 paket sembako, selain diberikan pada janda tua, juga ditujukan untuk tukang pungut sampah, tukang parkir, dan penarik becak di kawasan Pasar Surtikanti, Bulu Lor, Semarang Utara.
“Dana ini iuran dari teman-teman tenaga kesehatan di lingkungan RS Wongsonegoro. Kami memberikan kepada eyang janda-janda sepuh di sini. Sesuai arahan Wali Kota Semarang, Bapak Hendrar Prihadi agar bergerak bersama untuk membantu masyarakat di saat pandemi Covid-19," jelas dokter Susi
(msd)