Menu Makan Bergizi Gratis di Semarang Diprotes, Terlalu Kasar untuk Bayi Kurang dari Setahun
loading...
A
A
A
SEMARANG - Menu makan bergizi gratis yang digelar oleh Badan Gizi Nasional di Kota Semarang, Jawa Tengah diprotes ibu pemilik bayi di bawah usia satu tahun. Mereka keberatan karena menu yang disajikan dianggap terlalu kasar dan tidak sesuai untuk kebutuhan bayi.
Uji coba makan bergizi gratis dilaksanakan di tujuh pos pelayanan terpadu (Posyandu) di Kecamatan Ngaliyan dan Mijen, Kamis (26/12/2024). Lebih dari 300 paket makanan bergizi dibagikan setiap hari oleh petugas Badan Gizi Nasional, bekerja sama dengan siswa SMK Bagimu Negriku, Semarang, yang bertugas sebagai juru masak. Paket makanan terdiri dari nasi putih, ikan fillet, capcay, tempe orek, dan buah-buahan, dengan nilai gizi setara Rp13.000 per paket.
Ikawati, salah satu orang tua bayi berusia 10 bulan, mengatakan, meski nilai gizi makanan tersebut sudah memadai, tekstur makanan tidak sesuai untuk bayi, terutama yang masih membutuhkan makanan dengan tekstur lebih halus.
"Ini kayak makanan dewasa. Anakku kan belum bisa makan ini to, jadi paling nasinya sama kuahnya atau apa. Tidak bisa makan makanan yang terlalu kasar," katanya, Kamis (26/12/2024).
Sementara itu, seorang ibu hamil Rahmawati mengaku cocok dengan menu yang diberikan. Menurutnya, dari segi gizi bagi ibu hamil, menunya juga telah memenuhi.
"Cocok (makanannya), memenuhi (gizinya)," katanya.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Khusus PT Asata Pangan Nusantara Semarang, Julio Utari Putra menjelaskan, sasaran uji coba makan bergizi adalah balita, ibu menyusui, dan ibu hamil. Sebanyak lebih dari 303 paket dibagikan setiap harinya, dengan variasi menu yang diatur tanpa tambahan susu kemasan.
"Menu disesuikan dengan masa tumbuh anak. Yang balita porsinya perlu ditingkatkan karena di Ngaliyan lebih banyak balita kurang gizi, perekonomian warga juga ada yang kurang, jadi kami membagikannya untuk ibu hamil, ibu menyusui, sama balita," katanya.
Program uji coba makan bergizi gratis ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, dengan menu bernilai Rp10.000 hingga Rp13.000 per paket.
Uji coba makan bergizi gratis dilaksanakan di tujuh pos pelayanan terpadu (Posyandu) di Kecamatan Ngaliyan dan Mijen, Kamis (26/12/2024). Lebih dari 300 paket makanan bergizi dibagikan setiap hari oleh petugas Badan Gizi Nasional, bekerja sama dengan siswa SMK Bagimu Negriku, Semarang, yang bertugas sebagai juru masak. Paket makanan terdiri dari nasi putih, ikan fillet, capcay, tempe orek, dan buah-buahan, dengan nilai gizi setara Rp13.000 per paket.
Ikawati, salah satu orang tua bayi berusia 10 bulan, mengatakan, meski nilai gizi makanan tersebut sudah memadai, tekstur makanan tidak sesuai untuk bayi, terutama yang masih membutuhkan makanan dengan tekstur lebih halus.
"Ini kayak makanan dewasa. Anakku kan belum bisa makan ini to, jadi paling nasinya sama kuahnya atau apa. Tidak bisa makan makanan yang terlalu kasar," katanya, Kamis (26/12/2024).
Sementara itu, seorang ibu hamil Rahmawati mengaku cocok dengan menu yang diberikan. Menurutnya, dari segi gizi bagi ibu hamil, menunya juga telah memenuhi.
"Cocok (makanannya), memenuhi (gizinya)," katanya.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Khusus PT Asata Pangan Nusantara Semarang, Julio Utari Putra menjelaskan, sasaran uji coba makan bergizi adalah balita, ibu menyusui, dan ibu hamil. Sebanyak lebih dari 303 paket dibagikan setiap harinya, dengan variasi menu yang diatur tanpa tambahan susu kemasan.
"Menu disesuikan dengan masa tumbuh anak. Yang balita porsinya perlu ditingkatkan karena di Ngaliyan lebih banyak balita kurang gizi, perekonomian warga juga ada yang kurang, jadi kami membagikannya untuk ibu hamil, ibu menyusui, sama balita," katanya.
Program uji coba makan bergizi gratis ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, dengan menu bernilai Rp10.000 hingga Rp13.000 per paket.
(abd)