Sektor Pariwisata Sepi, Industri Kreatif Didorong Manfaatkan Pemasaran Online

Kamis, 29 Juli 2021 - 17:16 WIB
loading...
Sektor Pariwisata Sepi,...
Salah satu industri kreatif kerajinan souvenir dari bambu produk dari Kabupaten Bandung Barat yang didorong agar dipasarkan secara online
A A A
KABUPATEN BANDUNG BARAT - Pandemi Covid-19 membuat pelaku usaha di bidang industri kreatif harus bisa memanfaatkan teknologi dan melakukan inovasi pemasaran. Salah satunya adalah dengan mengubah pola pemasaran konvensional ke cara marketing online melalui marketplace memanfaatkan teknologi digital.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat Heri Partomo mengatakan, pelaku industri kreatif jangan kehilangan kreativitas dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhir. Di tengah kondisi serba tidak pasti ini dibutuhkan ide-ide baru dan inovasi agar produk yang dibuat tetap bisa dijual ke konsumen.

"Sektor pariwisata sekarang sedang mati suri, banyak pelaku industri kreatif di bidang kriya dan seni pertunjukan yang terdampak. Makanya kita arahkan mereka untuk berinovasi dan menawarkan produk secara oline ke sejumlah marketplace," ucapnya.

Menurutnya dengan menawarkan produk secara online maka bisa tetap terjadi transaksi jual beli. Terlebih pola belanja masyarakat sekarang juga sudah berubah, yang telah beralih secara online. Sehingga itu bisa membuat pelaku industri kreatif khususnya di bidang kriya bisa bertahan dan tetap jualan meski pandemi Covid-19.

Jika hanya mengandalkan pemasaran konvensional dan menunggu pariwisata kembali buka dan menggeliat lagi, perlu waktu yang lama. Apalagi dengan adanya pemberlakuan PPKM darurat dan dilanjutkan PPKM Level 4, maka aktivitas orang masih akan dibatasi. Termasuk objek wisata juga masih belum diperbolehkan untuk buka, padahal sektor pariwisata jadi andalan PAD bagi Kabupaten Bandung Barat.

"Sekarang ini kita tidak bisa berbuat banyak, masih wait and see dan berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Program dinas dalam pengembangan SDM pelaku industri kreatif belum bisa dilakukan, paling berupaya mengusulkan agar mereka yang terdampak mendapat bantuan untuk meringankan beban kehidupan selama Covid-19," katanya.

Sedangkan untuk langkah pencegahan penularan Covid-19, pihaknya juga sudah mengusulkan agar para pelaku industri kreatif juga mendapatkan program vaksinasi Covid-19. Sejauh ini yang sudah dilakukan ke pengelola dan pekerja wisata dan hampir selesai. Berikutnya tinggal keluarganya, pelaku seni pertunjukan, pelaku budaya, dan komunitas industri kreatif.

Kabid Pengembangan Ekraf Disparbud Kabupaten Bandung Barat Hani Nurismandiyah menambahkan, selama pandemi Covid-19 produk kriya para pelaku industri kreatif di Kabupaten Bandung Barat yang biasanya ditawarkan di tempat-tempat wisata praktis berhenti. Pasalnya objek wisata banyak yang tutup imbas dari diberlakukannya PPKM dan zona merah Covid-19.

Banyak dari pelaku usaha industri kreatif yang mencapai sekitar 2.000 lebih, harus alih profesi sementara untuk bertahan hidup. Sementara untuk bidang kuliner dan souvenir mereka diarahkan agar menjual produk secara online. Sebab pasar online terbuka lebar, bahkan ada beberapa produk yang di masa pandemi justru ada peningkatan penjualan ketika sektor lain justru mengalami penurunan.

"Penjualan langsung produk kriya sangat terdampak, pelaku seni pertunjukkan juga tidak bisa tampil. Tapi kreativitas harus terus tumbuh dan terus bertahan di tengah kondisi sulit. Salah satunya dengan memanfaatkan pasar online," tuturnya. Advetorial
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)