Kepala BPPT: Ekosistem Teknologi di Bidang Energi Jadi Kunci Pencapaian EBT

Selasa, 27 Juli 2021 - 22:44 WIB
loading...
Kepala BPPT: Ekosistem Teknologi di Bidang Energi Jadi Kunci Pencapaian EBT
Peran ekosistem teknologi di bidang energi akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia mencapai energi baru dan terbarukan (EBT). Foto istimewa
A A A
BOGOR - Peran ekosistem teknologi di bidang energi akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia mencapai target pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT). Sebab, biaya pendirian infrastrukturnya memiliki tren menurun setiap tahunnya. Hal ini ditegaska oleh Kepala BPPT Hammam Riza dalam webinar Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan yang berlangsung dari 27-29 Juli 2021.

"Peluang tersebut harus dimanfaatkan karena memiliki potensi yang sangat besar jika dikelola secara maksimal," kata Riza dalam webinar yang dihadiri antara lain Kementerian ESDM, DPR Komisi VII DPR, Kepala BRIN, Direktur Utama PT Pertamina, dan Direktur Utama PT PLN.

Namun, menurut Riza, untuk mengembangkan EBT, BPPT tidak bisa berjalan sendirian, melainkan harus dilaksanakan secara bersama-sama dengan melibatkan stakeholder terkait. "Terutama yang terkait dengan pengelolaan energi yaitu PLN dan Pertamina dengan didukung oleh lembaga penyelenggara ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) nasional," tandasnya.

Sekedar diketahui, kebutuhan energi Indonesia yang terus meningkat hingga saat ini, penyediaannya masih didominasi oleh energi fosil. Oleh karena itu, pengembangan teknologi EBT terus didorong sebagaimana amanat dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah melaksanakan beberapa program guna mengurangi karbon, yang berarti pula mengurangi pemanfaatan bahan bakar fosil.

Riza mengatakan, BPPT telah membangun beberapa pilot plant EBT dalam upaya pemenuhan energi bersih di Indonesia, diantaranya inovasi teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi skala kecil modular, bahan bakar nabati (BBN) B-50 dan green fuel DED uji roadshow B50, pembangkit listrik tenaga biogas, pilot plant fluid catalytic cracking 300L/hari, hingga pengembangan sistem charging kendaraan listrik beserta kajian baterainya.

Menurutnya, pilot plant serta kajian di bidang energi tersebut harus dibawa ke tingkat yang lebih besar, yaitu dalam skala industri. Untuk itu, diperlukan peran ekosistem teknologi untuk memperbesar lingkup penerima manfaat EBT. "Jangan sampai teknologi karya anak negeri ini tidak terdengar, yang mengakibatkan Indonesia harus mengambil opsi impor energi," tukasnya.

Riza berharap, Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan dapat memberikan masukan, gagasan, dan strategi untuk mencapai target penggunaan EBT di Indonesia menuju net zero emission dengan harga energi yang terjangkau oleh masyarakat.

"Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan BPPT juga bisa menjadi wadah cikal bakal ekosistem teknologi EBT yang akan diisi oleh Kementerian ESDM, lembaga riset nasional, perguruan tinggi, BUMN, industri, hingga komunitas EBT," tutupnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.1990 seconds (0.1#10.140)