Bauran Capai 40 Persen, Sumut Pengguna EBT Terbesar di Indonesia
loading...
A
A
A
DENPASAR - Sumatera Utara menjadi wilayah pengguna listrik energi baru terbarukan (EBT) terbesar di Indonesia. Itu setelah EBT berkontribusi lebih dari 40 persen terhadap total bauran energi listrik di wilayah itu.
Demikian terungkap dalam sambutan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Dermawan Prasodjo saat seminar 'Hydropower and Geothermal' yang digelar di Nusa Dua, Bali, Selasa (22/9/2022). Baca Juga: Pacu Pertumbuhan Energi Baru Terbarukan Diyakini Datangkan Investasi
"Komposisi bauran energi di Sumatera Utara yaitu minyak sebanyak 3,6 persen, batubara sebanyak 34,7 persen, gas sebanyak 21,6 persen dan EBT sebanyak 40,06 persen. Ini menjadikan Sumatera Utara pengguna EBT tertinggi di Indonesia," kata Dermawan.
Di Sumatera Utara sendiri, jelas Dermawan, produksi listrik dari pembangkit EBT telah mencapai 141,83 Megawatt (MW). Listrik EBT diproduksi dari 19 pembangkit yang telah terealisasi hingga Juli 2022 kemarin.
"Sepanjang tahun 2022, PLN telah merealisasikan sebanyak 3 pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di Sumatera Utara. Sehingga kini sudah ada 19 pembangkit EBT di Sumut dengan total produksi listrik mencapai 141,83 MW," papar Dermawan.
Darmawan menuturkan, PLN terus mengoptimalkan peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pengembangan pembangkit EBT yang ramah lingkungan. Ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam penggunaan EBT. Saat ini porsi pengembangan EBT telah mencapai sebesar 51,6 persen sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
"Untuk mendukung komitmen pengembangan pembangkit EBT dalam RUPTL tersebut, pada tahun 2022 PLN akan memulai proses pengadaan pembangkit EBT sebesar 1,5 Gigawatt (GW)," ungkapnya.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara, Tonny Bellamy, menyatakan ke depan, akan ada 6 pembangkit EBT yang akan beroperasi dengan total daya sebesar 45,4 MW. Sebanyak 7 pembangkit EBT dalam status pendanaan dengan rencana total daya sebesar 51,5 MW.
Jika semua berjalan sesuai rencana, maka Sumatera Utara akan memiliki energi yang cukup dalam memenuhi kebutuhan listrik. Sehingga para investor yang akan berinvestasi tidak perlu khawatir lagi. PLN siap mendukung program pemerintah menuju 'zero carbon' di tahun 2060." tutup Tonny.
Demikian terungkap dalam sambutan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Dermawan Prasodjo saat seminar 'Hydropower and Geothermal' yang digelar di Nusa Dua, Bali, Selasa (22/9/2022). Baca Juga: Pacu Pertumbuhan Energi Baru Terbarukan Diyakini Datangkan Investasi
"Komposisi bauran energi di Sumatera Utara yaitu minyak sebanyak 3,6 persen, batubara sebanyak 34,7 persen, gas sebanyak 21,6 persen dan EBT sebanyak 40,06 persen. Ini menjadikan Sumatera Utara pengguna EBT tertinggi di Indonesia," kata Dermawan.
Di Sumatera Utara sendiri, jelas Dermawan, produksi listrik dari pembangkit EBT telah mencapai 141,83 Megawatt (MW). Listrik EBT diproduksi dari 19 pembangkit yang telah terealisasi hingga Juli 2022 kemarin.
"Sepanjang tahun 2022, PLN telah merealisasikan sebanyak 3 pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di Sumatera Utara. Sehingga kini sudah ada 19 pembangkit EBT di Sumut dengan total produksi listrik mencapai 141,83 MW," papar Dermawan.
Darmawan menuturkan, PLN terus mengoptimalkan peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pengembangan pembangkit EBT yang ramah lingkungan. Ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam penggunaan EBT. Saat ini porsi pengembangan EBT telah mencapai sebesar 51,6 persen sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
"Untuk mendukung komitmen pengembangan pembangkit EBT dalam RUPTL tersebut, pada tahun 2022 PLN akan memulai proses pengadaan pembangkit EBT sebesar 1,5 Gigawatt (GW)," ungkapnya.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara, Tonny Bellamy, menyatakan ke depan, akan ada 6 pembangkit EBT yang akan beroperasi dengan total daya sebesar 45,4 MW. Sebanyak 7 pembangkit EBT dalam status pendanaan dengan rencana total daya sebesar 51,5 MW.
Jika semua berjalan sesuai rencana, maka Sumatera Utara akan memiliki energi yang cukup dalam memenuhi kebutuhan listrik. Sehingga para investor yang akan berinvestasi tidak perlu khawatir lagi. PLN siap mendukung program pemerintah menuju 'zero carbon' di tahun 2060." tutup Tonny.
(don)