Terjadi Ledakan Kasus COVID-19, Warga Dayak Lamandau Gelar Ritual Balalayah
loading...
A
A
A
LAMANDAU - Kasus COVID-19 terus mengalami lonjakan, termasuk di wilayah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Masyarakat adat Dayak, menggelar ritual Tula' Bala atau Balalayah COVID-19, untuk menghindarkan dari segala mara bahaya.
Ritual adat yang diprakarsai oleh Pemkab Lamandau, dan Dewan Adat Dayat (DAD) tersebut, digelar serentak di seluruh desa dan kelurahan se Kabupaten Lamandau, dalam bentuk kegiatan adat budaya dan kearifan lokal yang dilakukan masyarakat Dayak Tomun.
Pelaksanaan ritual adat Balalayah COVID-19 dilakukan oleh para tokoh adat, damang serta diikuti masyarakat suku Dayak Tomun yang ada di Kabupaten Lamandau. Seorang damang atau pemimpin suku Dayak Tomun di desa atau kelurahan, memimpin prosesi adat dayak yang sudah turun-temurun ini.
Bambu yang sudah dibentuk nantinya diisi dengan sejumlah buah lokal Lamandau, dan beras mentah yang sudah didoakan oleh tetua adat Dayak Tomun. Selanjutnya, mereka mendirikan tiang sebagai pertanda melawan virus corona supaya pergi meninggalkan wilayah Lamandau. Bambu dilarung di sungai desa yang dianggap sebagai pengusiran corona dari wilayah bumi Dayak Lamandau Kalteng.
Bupati Lamandau, Hendra Lesmana mengatakan, kegiatan ritual tersebut dilakukan seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah Lamandau, serta wilayah lain di Kalteng. "Kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah untuk menindaklanjuti arahan pemerintah pusat, terkait Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, untuk mencegah penyebaran COVID-19," terangnya.
Dalam kegiatan ritual tersebut, terdapat larangan melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya tidak mengunjungi sanak saudara atau tetangga selama pelaksanaan ritual, hal itu selaras dengan kegiatan PPKM mikro yang telah diterapkan di Kabupaten Lamandau.
Baca Juga
Ritual adat yang diprakarsai oleh Pemkab Lamandau, dan Dewan Adat Dayat (DAD) tersebut, digelar serentak di seluruh desa dan kelurahan se Kabupaten Lamandau, dalam bentuk kegiatan adat budaya dan kearifan lokal yang dilakukan masyarakat Dayak Tomun.
Pelaksanaan ritual adat Balalayah COVID-19 dilakukan oleh para tokoh adat, damang serta diikuti masyarakat suku Dayak Tomun yang ada di Kabupaten Lamandau. Seorang damang atau pemimpin suku Dayak Tomun di desa atau kelurahan, memimpin prosesi adat dayak yang sudah turun-temurun ini.
Bambu yang sudah dibentuk nantinya diisi dengan sejumlah buah lokal Lamandau, dan beras mentah yang sudah didoakan oleh tetua adat Dayak Tomun. Selanjutnya, mereka mendirikan tiang sebagai pertanda melawan virus corona supaya pergi meninggalkan wilayah Lamandau. Bambu dilarung di sungai desa yang dianggap sebagai pengusiran corona dari wilayah bumi Dayak Lamandau Kalteng.
Bupati Lamandau, Hendra Lesmana mengatakan, kegiatan ritual tersebut dilakukan seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah Lamandau, serta wilayah lain di Kalteng. "Kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah untuk menindaklanjuti arahan pemerintah pusat, terkait Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, untuk mencegah penyebaran COVID-19," terangnya.
Dalam kegiatan ritual tersebut, terdapat larangan melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya tidak mengunjungi sanak saudara atau tetangga selama pelaksanaan ritual, hal itu selaras dengan kegiatan PPKM mikro yang telah diterapkan di Kabupaten Lamandau.
(eyt)