Keindahan Alam Raja Ampat Percepat Penyembuhan Pasien COVID-19

Rabu, 27 Mei 2020 - 12:56 WIB
loading...
Keindahan Alam Raja Ampat Percepat Penyembuhan Pasien COVID-19
Pemandangan alam yang indah, dan masih alami, menjadi salah satu faktor percepatan kesembuhan 12 penderita COVID-19 di Kabupaten Raja Ampat. Foto/iNews TV/Andrew Chan
A A A
WAISAI - Beberapa minggu menjalani karantina dan perawatan mendis di resort yang ada di Kabupaten Raja Ampat, dengan pemandangan alam Raja Ampat yang mempesona, membuat 12 warga yang sebelumnya positif COVID-19, kini sembuh total.

(Baca juga: PIH Unair Bantah 60 Tenaga Kesehatan RSUA Terinfeksi COVID-19 )

Kini mereka telah dikembalikan ke keluarganya, melalui prosesi acara yang berlangsung di sebuah resort tepatnya di Waigeo Vila, Raja Ampat, Selasa (26/5/2020).

Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati bersama Forkompinda dan tim Satgas COVID-19 Kabupaten Raja Ampat, berkenan menyerahkan kembali ke 12 warga tersebut kepada keluarga mereka.

Dalam proses pengobatan kedua belas warga ini, ada hal yang menarik, yakni, faktor suasana alam yang indah dan segar, menjadi salah satu faktor penyembuhan para pasien ini.

Bagaimana tidak, kebijakan Pemkab Raja Ampat, dalam melaksanakan penanganan medis bagi para penderita COVID-19, melaksanakan konsep wisata alam pantai, dimana seluruh pasien di karantina disejumlah resort yang ada di Raja Ampat, yang saat ini tidak beroperasi akibat wabah COVID-19.

Menurut ketua tim medis penanganan pasien positif COVID-19 Raja Ampat, Agnes proses penyembuhan membutuhkan waktu yang panjang serta membutuhkan kesabaran.

Agnes mengatakan, walau demikian proses penyembuhan pasien COVID-19 ini dilakukan secara alami. Selain pengobatan, mereka ditempatkan di homestay atau resort dengan suasana alam yang indah.

Kondisi alam yang indah, membuat para pasien merasa bebas dan rileks setiap hari. Ada suasana kekeluargaan antara pasien dengan tim medis, begitu juga sesama pasien.

"Kami bersyukur saudara-saudara kita, orang tua kita, adek-adek kita sebagian besar sudah dinyatakan sembuh. Selama masa karantina, kita merasakan suka dan duka serta bahagia bersama-sama. Mereka adalah keluarga kami," ungkap Agnes.

Ia pun berpesan kepada mereka yang sudah sembuh dan kembali ke keluarga agar tetap menjaga kesehatan. Ia juga mengimbau para pasien tetap mengurangi kontak dengan orang banyak dan tetap menggunakan masker saat beraktivitas.

"Pesan kami kepada orang tua, adek, saudara yang akan pulang ke keluarga, untuk tetap jaga kesehatan. Ikuti anjuran yang sudah kami sampaikan, konsumsi vitamin, jaga pola makan, menjaga kebersihan dan kurangi kontak dengan orang banyak," ujar Agnes.

(Baca juga: Ada Wacana New Normal, Risma: Belum Saatnya Surabaya Membahasnya )

Sementara itu, salah seorang warga yang dinyatakan sembuh, Bhetaria Stevania Arwakan (34) mewakili ke-12 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 mengisahkan tentang pengalamannya. Menurutnya banyak pelajaran hidup yang didapat saat masih menjalani karantina.

Stevania bercerita ketika semua orang frustrasi dan ketakutan dengan COVID-19, ada orang-orang yang hadir dan tidak meninggalkan mereka. Yaitu mereka tim medis di lapangan, serta tim satgas penanggulangan COVID-19.

Para tim medis rela meninggalkan keluarga hanya untuk menemani pasien selam 24 jam setiap hari, hingga masa karantina berakhir. Tidak pernah menghindar ataupun takut menghadapi kita.

"Kami berterima kasih selama masa karantina dilayani dengan baik, tidak diperlakukan seperti orang sakit. Ini yang membuat kami bahagia selama masa karantina. Fasilitasnya sangat luar biasa. Kami merasa alam dan masyarakat Raja Ampat tetap menerima kami dalam kondisi apa pun," ungkap Stevania saat mewakili rekan-rekan menyampaikan ungkapan syukur.

Ia berpesan kepada tim satgas untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang COVID-19. Sehingga masyarakat lebih paham dan tidak ada stigma negatif kepada mereka yang sudah sembuh.

(Baca juga: Ngotot Balik ke Jakarta, 132 Kendaraan Dipaksa Putar Balik )

Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati saat penyerahan ke 12 warganya kembali ke keluarga, mengucapkan beribu syukur atas kemurahan Tuhan, dimana ke 12 warga telah dinyatakan sembuh.

Menurut Faris, dengan kondisi kesehatan yang sudah baik ini, dia berharap agar sekembalinya warga ke keluarga mereka, agar tetap menjalankan protokol kesehatan.

Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat Raja Ampat, untuk tidak membangun stigma negatif bagi para mantan pasien. Dimana pasien COVID-19 bukan merupakan aib di tengah-tengah keluarga.

"Kami hari ini memanjatkan beribu syukur ke hadirat Allah SWT, karena saudara-saudara kami ini telah dinyatakan sembuh. Dimana dari dua kali hasil tes swab, mereka dinyatakan negatif, dan juga kami hari ini menyerahkan kembali saudara-saudara terkasih kepada pihak keluarga, agar dapat hidup normal kembali di tengah masyarakat." ujarnya.

"Tetap menjaga kesehatan dan ikuti aturan atau protokol kesehatan yang sudah diketahui. Saya berharap agar warga lainnya dapat menerima saudara-saudara kita ini di tengah-tengah masyarakat, karena ingat, bahwa pasien COVID-19 bukan aib, dan tidak boleh ada yang mengucilkan mereka," pungkas Abdul Faris Umlati.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5143 seconds (0.1#10.140)