Misteri 12 Kerajaan Gaib di Gua Matu Pesisir Barat Lampung

Jum'at, 09 Juli 2021 - 05:00 WIB
loading...
Misteri 12 Kerajaan Gaib di Gua Matu Pesisir Barat Lampung
Gua matu merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Gua Matu diyakini warga sekitar memiliki sisi mistis tentang adanya 12 kerajaan gaib yang dipercaya secara turun temurun. Foto iNews TV/Enrico N
A A A
Gua matu merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Kabupaten Pesisir Barat , Lampung. Gua Matu diyakini warga sekitar memiliki sisi mistis tentang adanya 12 kerajaan gaib yang dipercaya secara turun temurun.
Misteri 12 Kerajaan Gaib di Gua Matu Pesisir Barat Lampung

Wisata Gua Matu terletak di Desa Way Sindi Hanuan, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung dapat ditempuh melalui jalur darat Jalan Lintas Barat Sumatera dalam waktu sekitar 5 jam 30 menit dengan jarak 253 kilometer dari Kota Bandar Lampung. Namun jika dari Kota Krui jarak ke lokasi tersebut hanya 11 kilometer dan memakan waktu 20 menit menggunakan kendaraan.

Tempat wisata ini tidak terlalu sulit untuk ditemukan jika dari Krui letak gerbang berada di sebelah kiri Jalan Lintas Barat Lampung-Bengkulu.

Baca : Kisah Karomah Habib Kuncung

Misteri 12 Kerajaan Gaib di Gua Matu Pesisir Barat Lampung

Saat memasuki gerbang pengunjung akan disambut oleh tenangnya suasana hutan dan beberapa suara satwa khas yang ada disana. Pengunjung tidak akan dikenai tiket masuk melainkan hanya memberikan uang seikhlasnya kepada juru kunci yang akan memandu wisata ini.

Saat di tengah perjalanan wisatawan juga akan disuguhkan oleh pemandangan laut dari atas bukit yang mengarah langsung ke lautan lepas.

Dalam perjalanan menuju gua kita akan menuruni anak tangga yang berjumlah 299 anak tangga. Dulunya waktu membangun anak tangga tersebut sangat sulit selain medannya yang curam juga sering terdapat hal-hal ganjil yang terjadi seperti mesin eskavator yang sering mati mendadak tanpa sebab.

Suasana semakin hening saat menuruni anak tangga hutan lebat di kanan kiri jalan menambah kesan mistis yang sangat kuat. Gua Matu sendiri terletak di bawah tebing yang langsung menghadap ke laut.

Makmur juru kunci Gua Matu mengatakan, tempat tersebut adalah tempat sakral yang dijadikan lokasi pertemuan 12 kerajaan laut.
Misteri 12 Kerajaan Gaib di Gua Matu Pesisir Barat Lampung

Baca juga : Kolam Segaran, Cerita Di Balik Pamer Kekayaan Kerajaan Majapahit

Bahkan menurut Makmur Nyi Roro Kidul sering mengunjungi gua itu untuk melakukan pertemuan dengan kerjaan lain. “Jika Kanjeng Nyi Roro Kidul datang laut di sekitar akan membesar dikarenakan kereta kudanya bersandar,” ungkap Makmur.

Nama Gua Matu sendiri berarti goa batu dimana goa tersebut ditemukan oleh kakek moyang dari Makmur yang bernama bernama Sawaluddin pada masa penjajahan Inggris.

Setelah melakukan semedi di goa tersebut Sawaluddin bertemu dengan Tuyuk Dewa Pangeran Hyang yang memimpin 12 Kerajaan Matu dan istrinya Permaisuri Ratu Putri Gudung Sakti serta panglimanya bernama Poyang Panglima Haji Saleh.

Saat sampai di depan goa kita tidak bisa langsung masuk begitu saja juru kunci akan meminta izin terlebih dahulu kepada makhluk gaib yang ada disana.

Jika diizinkan kita baru diperbolehkan masuk situasi mencekam sangat terasa saat memasuki goa. Bau khas dari kotoran kelelawar menyengat ditambah suasana yang gelap dari dalam gua menambah kesan mistis sejauh mata memandang tak terlihat ujung dari goa tersebut.

Kita hanya dibawa memutar dari tempat pertama masuk goa yang merupakan jendela dan keluar di pintu utama goa tersebut yang menghadap langsung ke laut lepas.

Di sisi lain kita tidak diperbolehkan untuk masuk dikarenakan alasan keselamatan karena untuk masyarakat awam hal tersebut akan berbahaya.

Menurut juru kunci wujud nyata dari makhluk gaib itu biasanya menjelma sebagai ular, biawak dan kelelawar.

Untuk mengunjungi tempat tersebut wisatawan diharapkan dapat menjaga etika dan tata krama serta tidak sembarangan berbicara kotor. Karena hal tersebut bisa menganggu makhluk gaib yang bersemayam disana dan tentu agar selalu berhati-hati supaya tidak ada kejadian yang tidak diinginkan.

Terlepas percaya atau tidak hal itu kembali kepada diri sendiri tentu dimanapun kita berada kita harus menjunjung tinggi adat dan budaya karena itu merupakan kekayaan alami yang dimiliki rakyat Indonesia.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6863 seconds (0.1#10.140)