Kolam Segaran, Cerita Di Balik Pamer Kekayaan Kerajaan Majapahit

Senin, 25 Juni 2018 - 06:01 WIB
Kolam Segaran, Cerita Di Balik Pamer Kekayaan Kerajaan Majapahit
Kolam Segaran, Cerita Di Balik Pamer Kekayaan Kerajaan Majapahit
A A A
MOJOKERTO - Kerajaan Majapahit yang berpusat di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menyimpan sejuta peninggalan yang menandaskan kebesaran kerajaan ini.

Sejumlah peninggalan tempat bersejarah seperti candi dan tempat pemujaan serta petilasan petinggi kejaraan masih banyak ditemui di wilayah ini hingga kota-kota tetangga. Kerajaan yang berdiri pada 1293 dengan raja pertamanya Raden Wijaya ini sempat berjaya hingga menguasai Nusantara dan beberapa negara tetangga.

Beberapa tempat bersejarah yang hingga kini masih dapat dilihat di antaranya Candi Wringin Lawang, Candi Bajangratu, Candi Brahu, Candi Tikus, Candi Kedaton, Candi Gentong, Candi Bangkal, Pendopo Agung, dan banyak lagi situs-situs penting.

Sejumlah struktur bangunan kuno ini memiliki kisah-kisah dan catatan sejarah masing-masing. Kolam Segaran, juga menjadi situs penting bagi Kerjaaan Majapahit. Cerita rakyat masih melekat, bagaimana kolam yang dibangun dengan struktur batu bata kuno ini menyimpan sejuta kisah.

Kolam Segaran memiliki panjang 375 meter dan lebar 125 meter. Kolam dengan luasan sekitar 6,5 hektare (ha) itu kali pertama ditemukan warga Belanda, Henry Maclaine Pont pada 1926. Kali pertama ditemukan, kondisi kolam teruruk muntahan letusan Gunung Kelud. Tercatat, puluhan kali wilayah Majapahit menjadi sasaran muntahan gunung yang berada di Kabupaten Blitar dan Kediri itu.

Sejak ditemukan, Kolam Segaran mengalami pemugaran pertama pada 1966. Pemugaran kedua dilakukan pada 1974 dan memakan waktu hingga 10 tahun. Konon, Kolam Segaran merupakan kolam kuno terbesar yang ditemukan di Indonesia. Hingga saat ini, Kolam Segaran masih berdiri kokoh dengan airnya yang tak surut. Kolam ini juga menjadi irigasi utama bagi petani setempat.

Dikisahkan, Kolam Segaran menjadi tempat berwisata bagi petinggi Kerajaan Majapahit. Kolam ini juga menjadi tempat perjamuan tamu-tamu penting kerajaan. Cerita rakyat yang masih melekat, Kolam Segaran pernah menjadi tempat perjamuan tamu kerajaan dari negeri tirai bambu, Tiongkok.

Kisah inilah yang kemudian menyebutkan bahwa Kolam Segaran menjadi tempat pamer kekayaan. ”Cerita itu sudah melekat. Ada cerita gemerlap di baliknya,” ucap Anam Anis, pemerhati Majapahit dari Gotrah Wilwatikta. Dikisahkan pula, pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, digelar pesta penyambutan duta dari Tiongkok yang merupakan angkatan perang Tar Tar. Saat itu, raja menyambut tamu dengan hidangan mewah.
Tak hanya itu, peralatan makan dalam pesta ini juga terbuat dari emas menunjukkan bahwa Majapahit adalah kerajaan yang kaya raya. ”Usai perjamuan, piring, gelas dan perkakas lainnya yang terbuat dari emas itu, langsung dibuang ke kolam,” ujar Anam Anis.
Cerita rakyat itu menegaskan bahwa petinggi Kerajaan Majapahit cukup cerdik dalam berpolitik. Aksi membuang perkakas makan yang terbuat dari emas itu mengisyaratkan bahwa Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang kaya raya. Politik cerdik juga ditunjukkan dalam kisah lanjutannya.

Usaha membuang perkakas mewah tersebut ternyata mereka ambil kembali dengan memasang jaring di bagian bawah kolam. ”Secara turun temurun kisah ini diingat dan menjadi kisah unik di balik sejarah Kolam Segaran,” paparnya.

Kisah ini, memang menjadi kejadian yang tak tertulis dalam catatan sejarah. Hanya saja, Anis meyakini jika cerita itu bersumber dari masyarakat kuno saat itu dan hingga kini diyakini masyarakat sekitar. Dalam catatan kitab Negarakertagama, disebutkan adanya Segaran, yang berarti adalah telaga.

Para ahli memperkirakan jika Kolam Segaran inilah yang disebutkan dalam kitab Negarakertagama. ”Kalau secara fungsi, ini menjadi waduk atau irigasi dan upaya penanggulangan banjir. Memang, Kerajaan Majapahit memiliki peradaban yang tinggi dalam penataan irigasi,” pungkasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7603 seconds (0.1#10.140)