Kesal Dilarang Masuk, Penumpang Travel Lempari Posko Corona Lembah Masurai
loading...

Aparat keamanan saat berdialog dengan warga yang kesal dilarang masuk Kecamatan Lembah Masurai, Jambi, Rabu (27/5/2020)
A
A
A
MERANGIN - Puluhan penumpang travel tujuan Jangkat dan sekitarnya mengamuk melempari Posko Corona (COVID-19) Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Jambi, pada Rabu (27/5/2020). Mereka kesal karena dilarang masuk oleh petugas Posko COVID-19.
Petugas Posko COVID-19 melarang penumpang travel masuk, karena tidak memiliki identitas Merangin. Sementara sesuai edaran Bupati Merangin, untuk memutus mata rantai penyebaran Corona warga pendatang dilarang masuk.
Kades Talang Paruh, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, M Saleh yang kebetulan mendapatkan jatah piket menyebutkan, warga tersebut marah lantaran tidak diperkenankan masuk ke wilayah tersebut.
"Posko COVID-19 Lembah Masurai memanas. Posko dilempari batu oleh penumpang yang nekat masuk," kata Saleh, Rabu (27/5/2020).
Menurut Saleh, kejadian sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, puluhan orang yang tidak memiliki identitas Merangin mencoba melintasi wilayah tersebut. Mereka hendak ke Jangkat, Masurai, dan beberapa daerah lainnya.
Saleh menjelaskan, selain melempari posko dengan batu, warga juga hendak membongkar palang jalan yang petugas pasang.
Ketika posko dilempari batu, semua petugas yang piket berhamburan keluar posko, beruntung ada tiga orang anggota TNI dan Polri yang bertugas, hingga emosi warga bisa diredam.
"Untung dua ptugas dari Polri dan satu orang TNI tetap Siaga di posko, kalau tidak entah apo yang terjadi dengan petugas dari kesehatan, Satpol PP, petugas kantor camat, dan tim piket dari Desa," ungkap Salah.
Sementara itu, Kapolsek Lembah Masurai Iptu H Sitepu saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Benar sempat terjadi ketegangan, namun sudah kita mediasi dan semua penumpang kita putar balikkan ke tempat asalnya. Saat ini situasi terkendali," tukasnya.
Petugas Posko COVID-19 melarang penumpang travel masuk, karena tidak memiliki identitas Merangin. Sementara sesuai edaran Bupati Merangin, untuk memutus mata rantai penyebaran Corona warga pendatang dilarang masuk.
Kades Talang Paruh, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, M Saleh yang kebetulan mendapatkan jatah piket menyebutkan, warga tersebut marah lantaran tidak diperkenankan masuk ke wilayah tersebut.
"Posko COVID-19 Lembah Masurai memanas. Posko dilempari batu oleh penumpang yang nekat masuk," kata Saleh, Rabu (27/5/2020).
Menurut Saleh, kejadian sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, puluhan orang yang tidak memiliki identitas Merangin mencoba melintasi wilayah tersebut. Mereka hendak ke Jangkat, Masurai, dan beberapa daerah lainnya.
Saleh menjelaskan, selain melempari posko dengan batu, warga juga hendak membongkar palang jalan yang petugas pasang.
Ketika posko dilempari batu, semua petugas yang piket berhamburan keluar posko, beruntung ada tiga orang anggota TNI dan Polri yang bertugas, hingga emosi warga bisa diredam.
"Untung dua ptugas dari Polri dan satu orang TNI tetap Siaga di posko, kalau tidak entah apo yang terjadi dengan petugas dari kesehatan, Satpol PP, petugas kantor camat, dan tim piket dari Desa," ungkap Salah.
Sementara itu, Kapolsek Lembah Masurai Iptu H Sitepu saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Benar sempat terjadi ketegangan, namun sudah kita mediasi dan semua penumpang kita putar balikkan ke tempat asalnya. Saat ini situasi terkendali," tukasnya.
(zil)