Semester I 2021, Produksi Beras di Jawa Timur Capai 4,66 Juta Ton
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sepanjang semester I 2021, hasil panen gabah kering giling (GKG) di Jawa Timur (Jatim) mencapai 7,18 juta ton dan menghasilkan beras sebanyak 4,66 juta ton.
GKG tersebut dihasilkan dari lahan seluas 1,26 juta hektar. Sedangkan tingkat konsumsi Jatim sekitar 1,47 juta ton. Sehingga, selama semester I 2021, Jatim mengalami surplus produksi beras sebanyak 3,19 juta ton.
“Pada musim panen seperti saat ini, produksi gabah dan beras di Jatim tepatnya pada Juni ini meningkat dibandingkan Mei,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Ingat! Jika Ada Dua Orang Positif, Kampung Harus Lockdown dan Seluruh Warga Wajib Swab
Tercatat, pada Mei 2021 total produksi padi di Jatim mencapai 654.178 ton dan menghasilkan 425.216 ton. Sedangkan tingkat konsumsi di Jatim pada Mei mencapai 245.621 ton. Sehingga, pada Mei surplus 179.595 ton.
Sedangkan pada Juni ini, jumlah produksi gabah mencapai 902.404 ton dari luas panen 167.835 hektar dan menghasilkan beras 586.563 ton, dengan tingkat konsumsi beras hanya 245.621 ton.
Sehingga pada Juni, Jatim tetap surplus beras 340.942 ton. “Selama semester I tahun ini, setiap bulan Jatim selalu surplus produksi beras. Kecuali produksi pada Januari saja yang sempat defisit,” ujar Hadi.
Baca juga: Prostitusi Online di Balikpapan Dibongkar, Tarifnya Rp1,5 Juta Sekali Kencani Wanita Seksi
Diketahui, lantaran surplus, saat ini Jatim (Kabupaten Ngawi) memasok beras ke DKI Jakarta melalui PT. Food Station Tjipinang Jaya. Selain memasok kebutuhan beras, Ngawi bersama PT. Food Station Tjipinang Jaya juga melakukan beragam pendampingan kepada petani dan off taker produk pertanian.
“Jadi, beras dan padi yang diproduksi seluruh Gapoktan bisa bertemu market (pasar) yang luas. Ini menjadi bagian yang sangat penting sehingga petani makin berkepastian saat panen tiba,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, sepanjang Januari hingga Desember 2020, produksi beras di Jatim mencapai 5,71 juta ton. Produksi beras tertinggi terjadi pada April yang sebesar 1,29 juta ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 0,15 juta ton.
Sedangkan produksi beras pada Januari 2021 sebesar 0,17 juta ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2021 sebesar 2,69 juta ton beras. Sehingga, potensi produksi beras pada subround Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 2,86 juta ton beras. Jumlah itu naik 0,45 juta ton atau 18,64% dibanding produksi beras pada subround yang sama pada 2020 yang sebesar 2,41 juta ton.
GKG tersebut dihasilkan dari lahan seluas 1,26 juta hektar. Sedangkan tingkat konsumsi Jatim sekitar 1,47 juta ton. Sehingga, selama semester I 2021, Jatim mengalami surplus produksi beras sebanyak 3,19 juta ton.
“Pada musim panen seperti saat ini, produksi gabah dan beras di Jatim tepatnya pada Juni ini meningkat dibandingkan Mei,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Ingat! Jika Ada Dua Orang Positif, Kampung Harus Lockdown dan Seluruh Warga Wajib Swab
Tercatat, pada Mei 2021 total produksi padi di Jatim mencapai 654.178 ton dan menghasilkan 425.216 ton. Sedangkan tingkat konsumsi di Jatim pada Mei mencapai 245.621 ton. Sehingga, pada Mei surplus 179.595 ton.
Sedangkan pada Juni ini, jumlah produksi gabah mencapai 902.404 ton dari luas panen 167.835 hektar dan menghasilkan beras 586.563 ton, dengan tingkat konsumsi beras hanya 245.621 ton.
Sehingga pada Juni, Jatim tetap surplus beras 340.942 ton. “Selama semester I tahun ini, setiap bulan Jatim selalu surplus produksi beras. Kecuali produksi pada Januari saja yang sempat defisit,” ujar Hadi.
Baca juga: Prostitusi Online di Balikpapan Dibongkar, Tarifnya Rp1,5 Juta Sekali Kencani Wanita Seksi
Diketahui, lantaran surplus, saat ini Jatim (Kabupaten Ngawi) memasok beras ke DKI Jakarta melalui PT. Food Station Tjipinang Jaya. Selain memasok kebutuhan beras, Ngawi bersama PT. Food Station Tjipinang Jaya juga melakukan beragam pendampingan kepada petani dan off taker produk pertanian.
“Jadi, beras dan padi yang diproduksi seluruh Gapoktan bisa bertemu market (pasar) yang luas. Ini menjadi bagian yang sangat penting sehingga petani makin berkepastian saat panen tiba,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, sepanjang Januari hingga Desember 2020, produksi beras di Jatim mencapai 5,71 juta ton. Produksi beras tertinggi terjadi pada April yang sebesar 1,29 juta ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 0,15 juta ton.
Sedangkan produksi beras pada Januari 2021 sebesar 0,17 juta ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2021 sebesar 2,69 juta ton beras. Sehingga, potensi produksi beras pada subround Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 2,86 juta ton beras. Jumlah itu naik 0,45 juta ton atau 18,64% dibanding produksi beras pada subround yang sama pada 2020 yang sebesar 2,41 juta ton.
(msd)