Siswi SMP Asal Lutim Berkesempatan Berdialog dengan Sekjen Kemenkeu
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Siswi SMP SMP YPS Singkole Sorowako, Luwu Timur berkesempatan berdialog dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi secara virtual.
Dia adalah Hazura Indar Faradiba, siswi kelas tiga SMPYPS Singkole Sorowako yang baru-baru ini dinyatakan lolos dalam program Kemenkeu Satu Negeri, ia berdialog pada, Jumat (25/6/2021).
Diketahui, program tersebut merupakan sebuah kolaborasi bersama Sabang sampai Merauke yang melibatkan 90 generasi penerus bangsa. Dari 1.020 anak berusia 13 sampai 15 tahun yang mendaftar, Hazura Indar Faradiba menjadi salah satu dari 90 anak yang dinyatakan lolos. Lalu dipilih tiga anak untuk berdialog dengan Sekjen Heru .
Dalam dialog bersama tersebut, Sekjen Heru menanyakan harapan Hazura Indar Faradiba dari program Kemenkeu Satu Negeri. Diba, sapaan akrabnya, menjawab bahwa Kementerian Keuangan merupakan lembaga negara yang memiliki peran krusial dalam pembangunan, termasuk di wilayah Indonesia Timur.
Diba berharap, banyak pejabat atau tokoh nasional yang mau berkunjung ke sekolah-sekolah di Indonesia Timur, termasuk di Sorowako yang notabenenya jarang dikunjungi pejabat dari Pusat. "Saya ingin para generasi muda apalagi yang dari daerah ikut juga dilibatkan dalam perencanaan pembangunan di daerah masing-masing sesuai passion kita dan kemampuan kita," jelas Diba.
Pada kesempatan itu, Diba juga menjelaskan bahwa di tengah pandemi, dirinya juga menyibukkan diri untuk menulis sebuah buku. Bahkan baru-baru ini, buku yang sudah ditulisnya sudah sampai ke tangan Presiden Joko Widodo. Sekjen Heru pun menyambut antusias.
"Saya mengatakan apakah Bapak bersedia untuk saya kirimkan buku tulisan saya itu? Dan beliau senang sekali. Lalu saya meminta apakah boleh saya juga menitipkan sebuah buku untuk saya kirimkan ke Ibu Sri Mulyani dan beliau senang sekali. Dan beliau bilang segera ditindaklanjuti. Beliau lalu mengundang saya ke Jakarta," jelas Diba.
Terkait Kemenkeu Satu Negeri, Diba mengaku tertarik mengikuti program tersebut karena tema yang diusung, yaitu Keberagaman dan Toleransi. "Tema itu yang menjadi latar belakang saya ikut kegiatan ini karena saya sendiri melihat toleransi dan keberagaman itu semakin menipis jadinya saya tergugah ingin menyebarkan apa yang seharusnya menjadi sifat dasar masyarakat Indonesia, dalam Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Dari berbagai torehan prestasi yang telah diraihnya, Diba juga mengungkapkan harapannya terhadap peluang beasiswa untuk melanjutkan studi ke SMA. Bagi dia, beasiswa bisa menjadi salah satu pemacu agar anak-anak bisa belajar dengan giat dan bekerja keras untuk menjadi siswa berprestasi.
"Waktu luang bisa digunakan untuk berprestasi, tapi mereka berpikir, buat apa berprestasi paling hanya membanggakan diri dan mendapatkan ucapan selamat, jadi saya ingin membuktikan bahwa prestasi apapun yang diraih, apapun itu, bisa mendapatkan hasil yang diharapkan orang tua. Kalau anak sekolah, pasti beasiswa ," katanya.
Meski memiliki harapan tinggi untuk mendapatkan beasiswa, tapi hal tersebut cukup sulit. Karena lembaga swasta hingga pemerintah jarang sekali memberikan penawaran beasiswa untuk siswa SMA. "Soal beasiswa ini, saya sudah cari di internet, sedikit sekali beasiswa untuk anak SMP yang hendak melanjutkan SMA. Beasiswa karena sedikit sekali, itu juga jadi peran pemerintah untuk menambah pilihan beasiswa," pungkas Diba.
Lihat Juga: Kisah Haru Dedi Mulyadi: Anak Miskin yang Bersekolah Tanpa Sepatu Itu Kini Rektor Bergelar Profesor
Dia adalah Hazura Indar Faradiba, siswi kelas tiga SMPYPS Singkole Sorowako yang baru-baru ini dinyatakan lolos dalam program Kemenkeu Satu Negeri, ia berdialog pada, Jumat (25/6/2021).
Diketahui, program tersebut merupakan sebuah kolaborasi bersama Sabang sampai Merauke yang melibatkan 90 generasi penerus bangsa. Dari 1.020 anak berusia 13 sampai 15 tahun yang mendaftar, Hazura Indar Faradiba menjadi salah satu dari 90 anak yang dinyatakan lolos. Lalu dipilih tiga anak untuk berdialog dengan Sekjen Heru .
Dalam dialog bersama tersebut, Sekjen Heru menanyakan harapan Hazura Indar Faradiba dari program Kemenkeu Satu Negeri. Diba, sapaan akrabnya, menjawab bahwa Kementerian Keuangan merupakan lembaga negara yang memiliki peran krusial dalam pembangunan, termasuk di wilayah Indonesia Timur.
Diba berharap, banyak pejabat atau tokoh nasional yang mau berkunjung ke sekolah-sekolah di Indonesia Timur, termasuk di Sorowako yang notabenenya jarang dikunjungi pejabat dari Pusat. "Saya ingin para generasi muda apalagi yang dari daerah ikut juga dilibatkan dalam perencanaan pembangunan di daerah masing-masing sesuai passion kita dan kemampuan kita," jelas Diba.
Pada kesempatan itu, Diba juga menjelaskan bahwa di tengah pandemi, dirinya juga menyibukkan diri untuk menulis sebuah buku. Bahkan baru-baru ini, buku yang sudah ditulisnya sudah sampai ke tangan Presiden Joko Widodo. Sekjen Heru pun menyambut antusias.
"Saya mengatakan apakah Bapak bersedia untuk saya kirimkan buku tulisan saya itu? Dan beliau senang sekali. Lalu saya meminta apakah boleh saya juga menitipkan sebuah buku untuk saya kirimkan ke Ibu Sri Mulyani dan beliau senang sekali. Dan beliau bilang segera ditindaklanjuti. Beliau lalu mengundang saya ke Jakarta," jelas Diba.
Terkait Kemenkeu Satu Negeri, Diba mengaku tertarik mengikuti program tersebut karena tema yang diusung, yaitu Keberagaman dan Toleransi. "Tema itu yang menjadi latar belakang saya ikut kegiatan ini karena saya sendiri melihat toleransi dan keberagaman itu semakin menipis jadinya saya tergugah ingin menyebarkan apa yang seharusnya menjadi sifat dasar masyarakat Indonesia, dalam Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Dari berbagai torehan prestasi yang telah diraihnya, Diba juga mengungkapkan harapannya terhadap peluang beasiswa untuk melanjutkan studi ke SMA. Bagi dia, beasiswa bisa menjadi salah satu pemacu agar anak-anak bisa belajar dengan giat dan bekerja keras untuk menjadi siswa berprestasi.
"Waktu luang bisa digunakan untuk berprestasi, tapi mereka berpikir, buat apa berprestasi paling hanya membanggakan diri dan mendapatkan ucapan selamat, jadi saya ingin membuktikan bahwa prestasi apapun yang diraih, apapun itu, bisa mendapatkan hasil yang diharapkan orang tua. Kalau anak sekolah, pasti beasiswa ," katanya.
Meski memiliki harapan tinggi untuk mendapatkan beasiswa, tapi hal tersebut cukup sulit. Karena lembaga swasta hingga pemerintah jarang sekali memberikan penawaran beasiswa untuk siswa SMA. "Soal beasiswa ini, saya sudah cari di internet, sedikit sekali beasiswa untuk anak SMP yang hendak melanjutkan SMA. Beasiswa karena sedikit sekali, itu juga jadi peran pemerintah untuk menambah pilihan beasiswa," pungkas Diba.
Lihat Juga: Kisah Haru Dedi Mulyadi: Anak Miskin yang Bersekolah Tanpa Sepatu Itu Kini Rektor Bergelar Profesor
(agn)