Perajin Rotan di Gresik Hadapi Kendala Serius Akibat COVID-19, Akademisi Turun Tangan

Senin, 21 Juni 2021 - 18:02 WIB
loading...
Perajin Rotan di Gresik Hadapi Kendala Serius Akibat COVID-19, Akademisi Turun Tangan
Pelatihan perajin rotan di di Desa Putat Lor, Menganti, Gresik. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Perajin rotan di Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, menghadapi kendala serius akibat pandemi COVID-19. Konsumen yang biasanya datang untuk memborong produk olahan rotan semakin menghilang. Perajin semakin kesulitan dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan, sehingga kantong para pelaku UMKM inipun kian menipis. Nasib tragis yang dialami perajin itu rupanya memantik para akademisi turun gunung.



Sejumlah dosen dan mahasiswa Departemen Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga Surabaya, turun tangan untuk membangkitkan pundi-pundi perekonomian mereka dengan memberikan berbagai pelatihan. Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Ekonomi Syariah FEB Unair, Denizar Abdurrahman Mi'raj mengatakan, pada kegiatan pengabdian masyarakat tahun ini, pihaknya fokus untuk membantu perajin rotan agar bangkit dari keterpurukan. Salah satunya dengan memberikan pelatihan strategi pemasaran di era milenial.



"Pengabdian masyarakat ini untuk membantu para pelaku produsen kerajinan rotan dalam meningkatkan penjualan, terutama melalui platform online . Pelatihan diberikan dengan harapan mampu menambah kemampuan pelaku usaha untuk menciptakan kreasi produksi, di mana kondisi COVID-19 telah memberikan dampak begitu besar yang membuat iklim usaha mereka turun," katanya.



Selama pelatihan, Departemen Ekonomi Syariah FEB Unair mendatangkan para pakar yang kompeten. Salah satunya adalah Yusuf Fikri Efendi dari UPT Industri Kayu dan Produk Kayu Pasuruan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur. Yusuf banyak memaparkan tentang manajemen dan rebranding yang dapat dilakukan oleh industri kerajinan rotan dalam menghadapi situasi sulit akibat pandemi COVID-19.

Menurut Yusuf, pandemi COVID-19 harus disikapi dengan bijak. Para pelaku UMKM harus mampu menghadirkan terobosan yang luar biasa dengan berbagai inovasi agar tidak tergerus. Kolaborasi antar perajin juga sangat penting. "Apabila pada sebelumnya para pengrajin bersaing, pada saat ini dibutuhkan kolaborasi antar pengrajin. Jenis-jenis produksi juga harus lebih beragam. Seperti kursi dari rotan, sekarang itu banyak diminati oleh kaum milenial, juga para pemiliki kedai kopi," tuturnya.



Selain kolaborasi dan inovasi, praktisi bisnis online dan mahasiswa progam master in Enterpreneurship and Innovation Universitas Kebangsaan Malaysia, Yasinta Suci, mengatakan dari sisi pemasaran para perajin rotan harus mengikuti kebiasaan masyarakat modern yang mengandalkan gadget dalam aktifitasnya. Mesin pencarian di internet menjadi salah satu sarana memilih produk sebelum memutuskan berbelanja.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5497 seconds (0.1#10.140)