Kemenperin Percepat 6,1 Juta UMKM Go Digital

Senin, 21 Juni 2021 - 12:11 WIB
loading...
Kemenperin Percepat...
ilustrasi
A A A
SURABAYA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memberdayakan pelaku industri kecil dan menengah melalui program e-Smart IKM. Hal ini demi mempercepat transformasi proses bisnis dari tradisional menuju digital.

Program ini telah berjalan sejak 2017 dan telah melatih 13.184 pelaku IKM di seluruh Indonesia, untuk masuk dan menjalankan pemasaran digital melalui marketplace yang ada.

“e-Smart IKM digelar agar pelaku IKM dapat mengakses partner yang dapat membantu IKM go digital seperti marketplace, relawan teknologi informasi dan komunikasi, dan juga BUMN yang membina IKM,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat pembukaan secara virtual workshop e-Smart IKM, di Surabaya, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Enam PSK Warung Remang-remang di Mojokerto Terjaring Razia

Menperin mengungkapkan industri Indonesia akan lebih berdaya saing melalui implementasi program Making Indonesia 4.0. Salah satu prioritasnya adalah memberdayakan industri kecil dan menengah agar maksimal memanfaatkan teknologi digital dan menjalankan proses bisnis digital (e-business).

Hal ini sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 2020. Gerakan tersebut menjadi gerakan bersama pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mencintai dan membeli produk lokal. Dalam gerakan tersebut, pemerintah menargetkan 6,1 juta UMKM onboarding atau masuk ke ranah digital di marketplace pada tahun 2021 ini.

“Sebab itu, kami mengajak pelaku IKM untuk aktif menggunakan e-business dan pemasaran digital untuk menciptakan peluang usaha yang lebih besar,” kata Agus.

Pemerintah juga terus menggenjot peningkatan penggunaan produk dalam negeri, baik oleh masyarakat maupun belanja pemerintah, sebagai salah satu langkah pemulihan ekonomi nasional. Penggunaan produk dalam negeri di belanja pemerintah adalah wajib jika Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk tersebut mencapai 40%.

“Ini merupakan ruang yang tepat bagi pelaku IKM untuk dapat mengambil kesempatan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah,” ucap Agus.

Baca juga: Presiden Jokowi Ultah, Ganjar: Sehat Selalu Pak, Terus Berkarya dan Gemati pada Rakyat

Tak main-main, Kemenperin juga memberikan fasilitasi sertifikasi TKDN agar dapat dimanfaatkan oleh IKM sehingga dapat terhubung ke supply chain industri besar dan pengadaan barang dan jasa pemerintah. Data LKPP menyatakan 1.505 pelaku UMKM yang terdaftar di LKPP. “Harapannya program e-Smart IKM mampu menjembatani pelaku IKM untuk dapat masuk di e-purchasing LKPP,” kata Agus.

Agus juga mengatakan sinyal positif sektor industri dapat bangkit di masa mendatang seperti yang tergambarkan dalam data IHS Markit. Nilai Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Mei 2021 tercatat sebesar 55,3, naik dari 54,6 pada bulan April 2021, mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah dan sudah 7 bulan berturut dalam posisi ekspansi.

Angka PMI bulan Mei ini lebih tinggi dari angka PMI China, Jepang, Korea dan India. “Saya harap seluruh pemangku kepentingan serta pelaku industri bergotong-royong mendukung produk IKM,” ucap Agus.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2889 seconds (0.1#10.140)