Warga Penolak Pemakaman Jenazah COVID-19 Minta Maaf

Selasa, 15 Juni 2021 - 10:43 WIB
loading...
Warga Penolak Pemakaman Jenazah COVID-19 Minta Maaf
Warga penolak pemakaman jenazah COVID-19 minta maaf. Foto SINDOnews
A A A
GUNUNGKIDUL - Kasus penolakan pemakaman jenazah positif COVID-19 yang dilakukan beberapa tokoh di Padukuhan Trengguno Lor, Kalurahan Sidorejo, Ponjong beberapa waktu lalu berbuntut panjang.

Para warga nekat menolak jenazah warga asli kaloung twrsebut dsn juga mantan Komandan koramil Ponjong. Atas aksi tersebut, pihak keluarga sempat meminta klarifikasi atas penolakan pemakaman terhadap jenazah hingga akhirnya ada dua provokator utama dan akhirnya meminta. Baca juga: Ada yang Positif COVID-19, Tangis Rombongan Warga Pecah di Atas Kereta Kelinci

Siang tadi dua provokator penolak pemakaman, masing-masing Rohmadi, 42 dan Sudiro yang tidak lain Ketua RT setempat menyampaikan pemintaan maaf kepada keluarga dan kepada masayarakat luas di kantor Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong.

Dalam oernyataan yang dibavakannya mereka mengaku kurang pengetahuan tentang prosedur pemakaman jenazah COVID-19 hingga berani menolak pemakaman terhadap mantan anggota TNI yang pernah menjadi anggota Group 2 Kopasus Kandang Menjangan Kartasura tersebut.

"Saya Rohmadi alias Mandra (42) secara pribadi dan bersama - sama memohon maaf sebesar atas peristiwa tersebut karena kurangnya pemahaman kami terhadap pemakaman jenazah COVID-19 ," katanya didampingi Sudiro dan Kepala Desa Sidorejo Sidik Nur Syafei Senin (14/6/2021).

Dalam pernyatannya keduanya siap menerima konsekuensi atas sikap dan perilaku agar kasus serupa tidak terulang kembali. Dalam kesempatan tersebut keduanya menyebut tidak pernah ada sosialiasi tentang pemakaman jenazah COVID-19 dari pemerintah.

Lurah Sidorejo Sidik Nur Syafe'i berjanji akan segera melakukan edukasi ke masing-masing padukuhan terkait pasien maupun informasi tentang pemakaman jenazah COVID-19. Dengan demikian diharapkan warga masyarakat bisa mengetahui informasi tentang COVID-19.

"Sebenarnya sudah pernah dilakukan sosialiasi ditingkat Padukuhan oleh para Pamong. Tapi mungkin pak RT ini (Sudiro) tidak berangkat," kilahnya.

Dengan agenda permintaan maaf tersebut, semua pihak bisa menerima dan memahami sehingga kasus penolakan jenazah COVID-19 tidak lagi terjadi.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6488 seconds (0.1#10.140)