Warga Pembongkar Barikade Penyekat Jalan di Wonosobo Diduga Depresi
loading...
A
A
A
WONOSOBO - Video seorang warga membongkar barikade jalan di Wonosobo sambil uring-uringan beredar di media sosial (medsos). Dalam video tersebut, seorang pria paruh baya berpeci hitam tampak menggeser water barried sebagai penyekat yang terpasang di Jalan Ahmad Yani, Wonosobo.
Dalam video itu, tampak polisi yang berjaga di lokasi memperhatikan pria yang terus uring-uringan. Polisi berusaha memasang kembali water barried jalan yang menutup akses ke Pasar Induk Wonosobo, namun dibongkar lagi oleh pria yang identitasnya diketahui bernama Tukijo (50) warga Kampung Sarwodadi RT 02 RW 03 Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Wosobo, Kabupaten Wonosobo.
"Hari raya Idul Fitri hari kebebasan, hari kemenangan, ora carane kaya ngene (bukan begini caranya). Iki jenenge (ini namanya) kelakuan iblis, kelakukan setan," ucap Tukijo terekam dalam video tersebut.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna membenarkan kejadian pembongkaran water barried di Wonosobo yang videonya viral di medsos.
Kabid Humas mengungkapkan, kronologi kejadian berawal saat yang bersangkutan di depan Bank BRI Ruko Pasar Induk Wonosobo, pernah diimbau oleh anggota Polri Pospam Pelayanan Plasa untuk menggunakan masker ketika sedang berada di keramaian massa terkait pencegahan COVID-19 pada Kamis (21/5/2020).
“Namun, yang bersangkutan menyatakan menolak dan menentang menggunakan masker karena apapun yang terjadi pada manusia adalah kehendak tuhan,” ungkap Kombes Iskandar, Senin (25/5/2020).
Selanjutnya, pada hari Minggu (24/5/2020) di simpang empat Jalan A Yani Wonosobo, Tukijo juga melakukan tindakan untuk memaksa membongkar atau membuka blokade water barried yang digunakan untuk memblokade akses jalan A Yani sampai Alun-Alun Wonosobo.
“Pelaku diamankan oleh anggota Pospam Pelayanan Plasa, selanjutnya pada pukul 11.00 WIB yang bersangkutan didampingi keluarga dan Ketua RW-nya untuk dibawa pulang ke rumah serta mendapatkan keterangan dari keluarganya memang yang bersangkutan depresi,” ungkapnya.
Kabid Humas menyampaikan, saat ini Tukijo yang berprofesi sebagai penjahit sudah bersama keluarga dan telah menyadari kesalahan dan meminta maaf serta sudah mau menggunakan masker.
Dalam video itu, tampak polisi yang berjaga di lokasi memperhatikan pria yang terus uring-uringan. Polisi berusaha memasang kembali water barried jalan yang menutup akses ke Pasar Induk Wonosobo, namun dibongkar lagi oleh pria yang identitasnya diketahui bernama Tukijo (50) warga Kampung Sarwodadi RT 02 RW 03 Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Wosobo, Kabupaten Wonosobo.
"Hari raya Idul Fitri hari kebebasan, hari kemenangan, ora carane kaya ngene (bukan begini caranya). Iki jenenge (ini namanya) kelakuan iblis, kelakukan setan," ucap Tukijo terekam dalam video tersebut.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna membenarkan kejadian pembongkaran water barried di Wonosobo yang videonya viral di medsos.
Kabid Humas mengungkapkan, kronologi kejadian berawal saat yang bersangkutan di depan Bank BRI Ruko Pasar Induk Wonosobo, pernah diimbau oleh anggota Polri Pospam Pelayanan Plasa untuk menggunakan masker ketika sedang berada di keramaian massa terkait pencegahan COVID-19 pada Kamis (21/5/2020).
“Namun, yang bersangkutan menyatakan menolak dan menentang menggunakan masker karena apapun yang terjadi pada manusia adalah kehendak tuhan,” ungkap Kombes Iskandar, Senin (25/5/2020).
Selanjutnya, pada hari Minggu (24/5/2020) di simpang empat Jalan A Yani Wonosobo, Tukijo juga melakukan tindakan untuk memaksa membongkar atau membuka blokade water barried yang digunakan untuk memblokade akses jalan A Yani sampai Alun-Alun Wonosobo.
“Pelaku diamankan oleh anggota Pospam Pelayanan Plasa, selanjutnya pada pukul 11.00 WIB yang bersangkutan didampingi keluarga dan Ketua RW-nya untuk dibawa pulang ke rumah serta mendapatkan keterangan dari keluarganya memang yang bersangkutan depresi,” ungkapnya.
Kabid Humas menyampaikan, saat ini Tukijo yang berprofesi sebagai penjahit sudah bersama keluarga dan telah menyadari kesalahan dan meminta maaf serta sudah mau menggunakan masker.
(zil)