Kekeringan Intai 4 Kecamatan di Tulungagung, BPBD: Mulai Hemat Air

Rabu, 09 Juni 2021 - 17:30 WIB
loading...
Kekeringan Intai 4 Kecamatan di Tulungagung, BPBD: Mulai Hemat Air
BPBD Tulungagung meminta warga mulai menghemat air lantaran ancaman kekeringan mulai mengintai empat kecamatan yang berada di kawasan pegunungan. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
TULUNGAGUNG - Ancaman kekeringan mulai mengintai sejumlah Kecamatan yang berada di kawasan pegunungan wilayah Kabupaten Tulungagung. Bulan Juni diprediksi sebagai awal kemarau. Hal itu mengingat intensitas curah hujan sudah rendah.

Baca juga: Keren, Pria Blitar Ini Mampu Ciptakan Sepeda Tenaga Matahari

BPBD Tulungagung meminta warga yang berada di daerah rawan kekeringan mulai menghemat air bersih. "Warga hendaknya mulai menghemat air bersih," ujar Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung Suroto, Rabu (9/6/2021).

Baca juga: Empat Oknum Polisi Anggota Polres Raja Ampat Dipecat

Sejumlah kecamatan yang rawan kekeringan adalah Tanggunggunung, Pucanglaban, Kalidawir dan Rejotangan. Kesulitan air bersih kerap melanda desa desa yang berlokasi di kawasan dataran tinggi.

Setiap kemarau panjang sumber air selalu menyusut. Kebutuhan air bersih warga yang sebelumnya dipasok dari pipa hippam berkurang drastis. Dari pengalaman yang sudah sudah, dari tiga pompa air yang ada, kata Suroto hanya tinggal satu yang berfungsi.

Itupun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mandi, minum, dan memasak warga. "Sebab sumber air berkurang banyak. Ini menjadi langganan setiap tahun," terang Suroto. Yang biasa dilakukan BPBD adalah menyalurkan bantuan air bersih.

Truk tangki berkapasitas 8 ribu liter dikirim ke desa desa yang mengalami krisis air bersih. Setiap kepala keluarga mendapat jatah maksimal 3 liter. Selanjutnya sisa bantuan air bersih akan ditempatkan di setiap tandon desa.

Menurut Suroto, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan kawasan rawan kekeringan. BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. Warga yang terlanda kekeringan dihimbau segera melapor ke pemerintah desa atau kecamatan setempat.

Namun sejauh ini BPBD belum menerima laporan kasus kekeringan. Selain dihimbau menghemat air bersih, BPBD juga meminta warga untuk kembali merawat tanaman. Terutama pepohonan besar untuk tidak ditebangi. "Sebab menyusutnya sumber air saat kemarau disebabkan banyak pepohonan besar yang ditebangi," pungkas Suroto.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2111 seconds (0.1#10.140)