Hasil PPDB, Pemilih Sulsel Bertambah 1.258 Orang
loading...
A
A
A
MAKASSAR - KPU Sulsel melaksanakan rekapitulasi hasil Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) terhadap 24 kabupaten/kota pada Selasa, (8/6/2021) kemarin. Hasilnya, pemilih di Sulsel bertambah periode Mei 2021, dibanding April lalu.Anggota KPU Sulsel, Uslimin mengatakan total pemilih di Sulsel yang tercatat hingga 31 Mei 2021 sebanyak 6.203.428 orang. Rinciannya ialah 3.009.659 laki-laki dan 3.193.769 perempuan.
"Sepanjang periode Mei 2021, pemilih baru tercatat sebanyak 3.240 orang. Dengan rincian laki-laki sebanyak 1.639 pemilih dan perempuan 1.601 pemilih," kata Usle sapaannya melalui keterangan tertulisnya.Usle menjelaskan, hasil pemutakhiran sepanjang Mei 2021 terdapat sebanyak 1.982 pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS). Kategori ini secara otomatis dicoret dari daftar pemilih perkelanjutan (DPB). Rinciannya ialah 1.023 laki-laki, dan 959 perempuan.Dari 1.982 pemilih yang TMS di Bulan Mei 2021, sebanyak 1.906 telah meninggal dunia dan teridentifikasi ganda sebanyak 83 orang. Adapun pindah domisili sebanyak 789 orang yakni 638 di Luwu, 73 di Soppeng, 35 di Bone, 16 di Palopo, sembilan di Lutra dan Sinjai, enam di Toraja Utara, dua di Enrekang, serta satu di Bantaeng.Sementara pemilih yang beralih status menjadi TNI tujuh orang, yakni Gowa lima orang dan masing-masing satu orang di Maros dan Pangkep. Beralih status menjadi anggota Polri sebanyak tiga orang, yakni satu di Gowa dan dua di Enrekang, serta diketahui bukan lagi sebagai penduduk setempat sebanyak empat orang."Secara keseluruhan, dibandingkan hasil DPB April sebelumnya dengan DPB yang pleno penetapannya berlangsung di aula KPU Sulsel siang tadi, terdapat penambahan 1.258 pemilih dari total pemilih sebelumnya (April 2021) yang tercatat di angka 6.202.170 pemilih menjadi 6.203.428," jelas Usle.
Dia menuturkan, meski secara total terdapat peningkatan 1.258 pemilih, namun dari data yang diterima KPU Sulsel , sebanyak 10 kabupaten/kota mengalami penurunan jumlah pemilih dari bulan April. Sementara 14 daerah lainnya meningkat.Kesepuluh kabupaten/kota yang pemilihnya berkurang itu adalah Kepulauan Selayar, Takalar, Gowa, Sinjai, Pangkep, Barru, Sidrap, Luwu, Luwu Utara dan Makassar. Dan daerah terbesar penyusutan pemilihnya adalah Luwu sebanyak 255 pemilih, Gowa 158 pemilih, Sinjai 143 pemilih dan Barru 120 pemilih."Sebaliknya, dari 14 daerah yang mengalami peningkatan jumlah pemilih dibanding bulan April sebelumnya adalah tiga besar yakni Bantaeng 880 pemilih, disusul Pinrang 362 pemilih, dan Lutim 249 pemilih serta Toraja Utara 221 pemilih," jelas Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data, Informasi dan antar lembaga KPU Sulsel ini.Usle meminta bagi masyarakat yang belum terdaftar dalam DPB periode Mei 2021, atau mengetahui ada pemilih yang sudah TMS dapat menyampaikan masukan atau tanggapannya di kantor-kantor KPU kabupaten/kota se-Sulsel atau kantor KPU Provinsi pada hari dan jam kerja. "Begitu pula jika mau mengubah data yg sebelumnya tercatat dalam di DPB," pungkasnya.Komisioner KPU Makassar, Endang Sari mengatakan pada periode Mei hasil rekapitulasi daftar pemilih berkelanjutan berjumlah 912.882 pemilih. Rinciannya laki-laki 442.159 orang, dan perempuan 470.723 orang yang tersebar di 153 kelurahan dan 15 kecamatan di Kota Makassar."Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya pada bulan April 2021, pemilih di Kota Makassar mengalami pengurangan sebanyak 33 pemilih," ungjap Endang.Dimana total pemilih pada Rakor bulan April 2021 sebanyak 912.915 orang. Dengan rincian pemilih laki-laki 23 orang dan perempuan 10 orang.
"Jadi pergerakan data dipengaruhi oleh adanya pemilih yang meninggal, pindah domisili, juga warga yang sudah berusia 17 tahun," sebut Endang.Adapun jumlah Daftar pemilih tetap (DPT) Pilwali Makassar 2020 adalah 901.087 orang. Rinciannya ialah jumlah pemilih perempuan saat itu adalah 464.467 dan pemilih laki-laki 436.620.
"Sepanjang periode Mei 2021, pemilih baru tercatat sebanyak 3.240 orang. Dengan rincian laki-laki sebanyak 1.639 pemilih dan perempuan 1.601 pemilih," kata Usle sapaannya melalui keterangan tertulisnya.Usle menjelaskan, hasil pemutakhiran sepanjang Mei 2021 terdapat sebanyak 1.982 pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS). Kategori ini secara otomatis dicoret dari daftar pemilih perkelanjutan (DPB). Rinciannya ialah 1.023 laki-laki, dan 959 perempuan.Dari 1.982 pemilih yang TMS di Bulan Mei 2021, sebanyak 1.906 telah meninggal dunia dan teridentifikasi ganda sebanyak 83 orang. Adapun pindah domisili sebanyak 789 orang yakni 638 di Luwu, 73 di Soppeng, 35 di Bone, 16 di Palopo, sembilan di Lutra dan Sinjai, enam di Toraja Utara, dua di Enrekang, serta satu di Bantaeng.Sementara pemilih yang beralih status menjadi TNI tujuh orang, yakni Gowa lima orang dan masing-masing satu orang di Maros dan Pangkep. Beralih status menjadi anggota Polri sebanyak tiga orang, yakni satu di Gowa dan dua di Enrekang, serta diketahui bukan lagi sebagai penduduk setempat sebanyak empat orang."Secara keseluruhan, dibandingkan hasil DPB April sebelumnya dengan DPB yang pleno penetapannya berlangsung di aula KPU Sulsel siang tadi, terdapat penambahan 1.258 pemilih dari total pemilih sebelumnya (April 2021) yang tercatat di angka 6.202.170 pemilih menjadi 6.203.428," jelas Usle.
Dia menuturkan, meski secara total terdapat peningkatan 1.258 pemilih, namun dari data yang diterima KPU Sulsel , sebanyak 10 kabupaten/kota mengalami penurunan jumlah pemilih dari bulan April. Sementara 14 daerah lainnya meningkat.Kesepuluh kabupaten/kota yang pemilihnya berkurang itu adalah Kepulauan Selayar, Takalar, Gowa, Sinjai, Pangkep, Barru, Sidrap, Luwu, Luwu Utara dan Makassar. Dan daerah terbesar penyusutan pemilihnya adalah Luwu sebanyak 255 pemilih, Gowa 158 pemilih, Sinjai 143 pemilih dan Barru 120 pemilih."Sebaliknya, dari 14 daerah yang mengalami peningkatan jumlah pemilih dibanding bulan April sebelumnya adalah tiga besar yakni Bantaeng 880 pemilih, disusul Pinrang 362 pemilih, dan Lutim 249 pemilih serta Toraja Utara 221 pemilih," jelas Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data, Informasi dan antar lembaga KPU Sulsel ini.Usle meminta bagi masyarakat yang belum terdaftar dalam DPB periode Mei 2021, atau mengetahui ada pemilih yang sudah TMS dapat menyampaikan masukan atau tanggapannya di kantor-kantor KPU kabupaten/kota se-Sulsel atau kantor KPU Provinsi pada hari dan jam kerja. "Begitu pula jika mau mengubah data yg sebelumnya tercatat dalam di DPB," pungkasnya.Komisioner KPU Makassar, Endang Sari mengatakan pada periode Mei hasil rekapitulasi daftar pemilih berkelanjutan berjumlah 912.882 pemilih. Rinciannya laki-laki 442.159 orang, dan perempuan 470.723 orang yang tersebar di 153 kelurahan dan 15 kecamatan di Kota Makassar."Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya pada bulan April 2021, pemilih di Kota Makassar mengalami pengurangan sebanyak 33 pemilih," ungjap Endang.Dimana total pemilih pada Rakor bulan April 2021 sebanyak 912.915 orang. Dengan rincian pemilih laki-laki 23 orang dan perempuan 10 orang.
"Jadi pergerakan data dipengaruhi oleh adanya pemilih yang meninggal, pindah domisili, juga warga yang sudah berusia 17 tahun," sebut Endang.Adapun jumlah Daftar pemilih tetap (DPT) Pilwali Makassar 2020 adalah 901.087 orang. Rinciannya ialah jumlah pemilih perempuan saat itu adalah 464.467 dan pemilih laki-laki 436.620.
(agn)