Terjerat Kasus Dugaan Korupsi, PM Israel Mengaku Dijebak

Senin, 25 Mei 2020 - 08:13 WIB
loading...
Terjerat Kasus Dugaan...
Netanyahu mengatakan sejumlah pihak menciptakan kasus terhadap dirinya, dengan tujuan untuk melengserkan dirinya dari jabatan Perdana Menteri. Foto/Reuters
A A A
TEL AVIV - Hadir dalam persidangan kasus dugaan korupsi yang diduga menjeratnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengaku tidak bersalah, dan dia merasa telah dijebak.

(Baca juga: 15 Pria Berebut Hamili 1 Wanita, Acara yang Aneh di TV AS )

Didampingi oleh sejumlah menteri di kabinetnya, Netanyahu mengatakan sejumlah pihak menciptakan kasus terhadap dirinya, dengan tujuan untuk melengserkan dirinya dari jabatan Perdana Menteri.

"Investigasi ini telah dinodai dan 'dijahit' sejak saat pertama," kata Netanyahu tentang tuduhan suap, pelanggaran kepercayaan dan penipuan di pusat tiga kasus korupsi terhadapnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (25/5/2/2020).

Dia menjuluki jaksa dan polisi "Just Not Bibi Gang", sebuah rujukan untuk apa yang disebutnya sebagai perburuan penyihir, bersekongkol dengan "media sayap kiri" dan lawan politik untuk mengakhiri masa jabatannya sebagai Perdana Menteri.

"Saya muncul di sini hari ini, sebagai Perdana Menteri Anda, berdiri tegak dan dengan kepala tinggi," ucap Netanyahu dan berjanji untuk mengalahkan tuduhan itu, dan terus memimpin Israel dalam masa jabatannya yang sekarang.

Netanyahu telah dituduh melakukan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap dalam serangkaian kasus. Ia dituduh menerima hadiah mahal, seperti karton sampanye dan cerutu, dari teman-temannya yang kaya dan menawarkan bantuan kepada para taipan media dengan imbalan liputan berita yang menguntungkan tentang dia dan keluarganya.

Dalam kasus yang paling serius, ia dituduh mempromosikan undang-undang yang memberikan keuntungan ratusan juta dolar kepada pemilik perusahaan telekomunikasi besar sambil memegang pengaruh editorial di belakang layar atas situs web berita populer perusahaan itu.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1779 seconds (0.1#10.140)