Begini Cara Karang Taruna di Magetan Angkat Ekonomi Warga
loading...
A
A
A
MAGETAN - Rumah Samuri, Ketua Karang Taruna (Kartar) Ridho Pangeran di Dusun Temu Ireng, Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur selalu ramai dikunjungi orang. Mereka datang untuk memilih dan mengambil dagangan berupa sayuran untuk dijual secara keliling.
Samuri tak sekadar Ketua Kartar Ridho Pangeran yang tergabung dalam Heppiii Community Madiun. Sehari-hari, ia merupakan penyuplai sayuran untuk para penjual sayur keliling atau biasa dikenal dengan istilah ‘ethek’. Uniknya lagi, para penjual ‘ethek’ yang berada di bawah naungan Samuri semuanya merupakan anggota Kartar Ridho Pangeran.
Baca juga: COVID-19 di Bangkalan Menggila, Pemprov Jawa Timur Percepat Rujukan Pasien
Saat ini ada sekitar 60 penjual ‘ethek’ di bawah naungan Samuri. Alhamdulillah, perlahan tapi pasti, usaha yang dirintis sejak tahun 2002 ini bisa ikut mengangkat perekonomian di kampungnya. "Saya bersyukur bisa ikut membantu menyediakan lapangan kerja dan memberikan penghasilan kepada orang-orang di kampung sini. Dulu, kampung ini termasuk wilayah ekonomi susah,” kata Samuri.
Samuri menambahkan para penjual ‘ethek’ ini biasanya mengambil sayuran dan bahan-bahan makanan pada pagi hari. Sore harinya, mereka menyetorkan hasil penjualan kepada Samuri.
Dari hasil menjual ‘ethek’ ini, para anggota Karta Ridho Pangeran yang tergabung dalam Heppiii Community Madiun bisa membawa pulang uang Rp100 ribu-Rp500 ribu per hari. Bahkan sebagian dari anggota karta juga telah berhasil mengembangkan usaha mereka.
Baca juga: Habiskan Anggaran Rp145 Miliar, RSUD Blitar Dinilai Masih Kalah Bersaing dengan Swasta
“Jadi sebagian dari mereka sudah mulai menjadi penyuplai sejumlah bahan seperti ayam potong, tempe, dan lain sebagainya. Ini tentu juga menjadi ladang usaha baru bagi istri-istri mereka,” tambah Samuri.
Selain menaungi para penjual ‘ethek’, sejak 2017 lalu, Samuri juga mengembangkan usahanya dengan membuka pabrik tahu. Dibantu 6 karyawan yang juga berasal dari Karta Ridho Pangeran, pabrik milik Samuri ini bisa memproduksi 400-500 kuintal tahu yang didistribusikan kepada para penjual ‘ethek’ dan pedagang di pasar.
Koordinator Heppiii Community Madiun Tri Prasetyanto menyebut Samuri merupakan contoh Ketua Karang Taruna yang mampu membangun desa. Cara yang dilakukan Samuri pun luar biasa, karena memberdayakan anggota karta.
Heppiii Community sangat bangga dengan berbagai upaya yang dilakukan para Karta untuk menggerakan ekonomi desa. Dengan segala keterbatasan sumber daya di desa, banyak Karta Heppiii Community Madiun yang sukses dan menjadi inspirasi Karta lain di berbagai desa.
“Apa yang telah dilakukan Pak Samuri patut dicontoh. Ia mampu mengajak anggota Karta Ridho Pangeran untuk bersama-sama berjuang demi meningkatkan taraf hidup keluarga dan perekonomian warga sekitar,” sebut Tri.
Samuri tak sekadar Ketua Kartar Ridho Pangeran yang tergabung dalam Heppiii Community Madiun. Sehari-hari, ia merupakan penyuplai sayuran untuk para penjual sayur keliling atau biasa dikenal dengan istilah ‘ethek’. Uniknya lagi, para penjual ‘ethek’ yang berada di bawah naungan Samuri semuanya merupakan anggota Kartar Ridho Pangeran.
Baca juga: COVID-19 di Bangkalan Menggila, Pemprov Jawa Timur Percepat Rujukan Pasien
Saat ini ada sekitar 60 penjual ‘ethek’ di bawah naungan Samuri. Alhamdulillah, perlahan tapi pasti, usaha yang dirintis sejak tahun 2002 ini bisa ikut mengangkat perekonomian di kampungnya. "Saya bersyukur bisa ikut membantu menyediakan lapangan kerja dan memberikan penghasilan kepada orang-orang di kampung sini. Dulu, kampung ini termasuk wilayah ekonomi susah,” kata Samuri.
Samuri menambahkan para penjual ‘ethek’ ini biasanya mengambil sayuran dan bahan-bahan makanan pada pagi hari. Sore harinya, mereka menyetorkan hasil penjualan kepada Samuri.
Dari hasil menjual ‘ethek’ ini, para anggota Karta Ridho Pangeran yang tergabung dalam Heppiii Community Madiun bisa membawa pulang uang Rp100 ribu-Rp500 ribu per hari. Bahkan sebagian dari anggota karta juga telah berhasil mengembangkan usaha mereka.
Baca juga: Habiskan Anggaran Rp145 Miliar, RSUD Blitar Dinilai Masih Kalah Bersaing dengan Swasta
“Jadi sebagian dari mereka sudah mulai menjadi penyuplai sejumlah bahan seperti ayam potong, tempe, dan lain sebagainya. Ini tentu juga menjadi ladang usaha baru bagi istri-istri mereka,” tambah Samuri.
Selain menaungi para penjual ‘ethek’, sejak 2017 lalu, Samuri juga mengembangkan usahanya dengan membuka pabrik tahu. Dibantu 6 karyawan yang juga berasal dari Karta Ridho Pangeran, pabrik milik Samuri ini bisa memproduksi 400-500 kuintal tahu yang didistribusikan kepada para penjual ‘ethek’ dan pedagang di pasar.
Koordinator Heppiii Community Madiun Tri Prasetyanto menyebut Samuri merupakan contoh Ketua Karang Taruna yang mampu membangun desa. Cara yang dilakukan Samuri pun luar biasa, karena memberdayakan anggota karta.
Heppiii Community sangat bangga dengan berbagai upaya yang dilakukan para Karta untuk menggerakan ekonomi desa. Dengan segala keterbatasan sumber daya di desa, banyak Karta Heppiii Community Madiun yang sukses dan menjadi inspirasi Karta lain di berbagai desa.
“Apa yang telah dilakukan Pak Samuri patut dicontoh. Ia mampu mengajak anggota Karta Ridho Pangeran untuk bersama-sama berjuang demi meningkatkan taraf hidup keluarga dan perekonomian warga sekitar,” sebut Tri.
(msd)