Habiskan Anggaran Rp145 Miliar, RSUD Blitar Dinilai Masih Kalah Bersaing dengan Swasta

Senin, 07 Juni 2021 - 18:35 WIB
loading...
A A A
Selain itu mempunyai fasilitas pelayanan khusus COVID-19 yang terdiri empat kamar isolasi, dan mesin PCR untuk swab test. Sejak peluncuran, legislatif kata Medi berharap RSUD Srengat bakal menjadi rumah sakit andalan.

Apalagi anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan mencapai Rp145 miliar. Namun faktanya di lapangan belum sesuai harapan. Kekecewaan legislatif bertambah ketika melihat kondisi bangunan rumah sakit yang banyak dijumpai kerusakan.

Sejumlah plafon di ruang laboratorium, kata Medi banyak yang sudah rusak. "Kita kecewa. Karena hingga kini RSUD Srengat belum mampu bersaing. Bangunannya juga mulai banyak yang rusak," kata Medi.

Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Srengat dr Pantjarara Budiresmi mengaku sejak beroperasi Oktober 2020, belum bisa memaksimalkan pelayanan masyarakat karena belum bekerja sama dengan BPJS.

Kemudian dengan menjadikan RSUD Srengat sebagai rumah sakit untuk kasus COVID-19, menjadikan banyak masyarakat yang takut. Meskipun pasien COVID-19 ditempatkan di ruang isolasi khusus yang terpisah dengan IGD dan rawat jalan. "Kita baru bisa melayani pasien BPJS sejak April 2021," ujar Pantjarara.

RSUD Srengat hingga kini juga belum bisa melakukan promosi sendiri. Sebab status rumah sakit belum BLUD. Semua kebijakan terkait dengan promosi kata Pantjarara masih tergantung dengan keputusan dinas kesehatan. "Karena belum BLUD," katanya.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2276 seconds (0.1#10.140)