740 Alumni Teknik Kimia ITB Ikut Kampanyekan Industri Kimia Hijau
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sekitar 740 alumni Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) bakal turut serta mengampanyekan industri kimia hijau melalui event Run and Ride selama satu bulan pada 5 Juni hingga 4 Juli 2021 mendatang.
Ketua panitia peringatan 80 tahun Pendidikan Tinggi Teknik Kimia di Indonesia (PTTKI) Tirto Prakoso mengatakan, para alumni tersebut akan mengampanyekan industri kimia hijau sambil olahraga yakni bersepeda dan lari. Baca juga: Keren, Tiga Mahasiswi Cantik Juarai Kompetisi Ide Aplikasi L'Oreal Brandstrom 2021
"Untuk lari diikuti 437 peserta, sepeda 303," katanya di Bandung, Minggu (6/6/2021). Program ini diharapkan semakin meningkatkan kesadaran pelaku industri yang berkaitan dengan kimia agar lebih memahami pentingnya menerapkan industri kimia hijau dan berkelanjutkan.
Pihaknya berharap ke depan semakin banyak industri kimia yang menganut asas berkelanjutan, tak merusak lingkungan, hemat energi, dan menjadi industri yang hijau. "Kita punya nilai tambah, yakni mampu membuat produk pengganti impor, industri dari hulu ke hilir, dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan agar lebih mandiri," katanya.
Dia menambahkan, dalam peringatan 80 tahun PTTKI ini, pihaknya menyusun tiga program yakni teknik kimia untuk bangsa, teknik kimia untuk program studi, dan teknik kimia untuk alumni teknik kimia ITB .
Melalui program teknik kimia untuk bangsa, pihaknya akan memberikan penghargaan bagi industri yang sudah menerapkan industri kimia hijau dan berkelanjutan. "Kami akan menilai industri mana yang sudah ke arah industri berkelanjutan, industri hijau," katanya.
Selain itu, akan dilakukan juga sosialisasi dan pelatihan-pelatihan terkait solusi industri kimia hijau. "Kami juga akan membahas cara mengurangi impor bahan kimia yang sangat besar. Karena sekarang 90% lebih bahan kimia yang digunakan itu masih impor," ujarnya.
Adapun terkait program teknik kimia untuk program studi di kampus, pihaknya mempertemukan antara peneliti di kampus dengan berbagai industri. Melalui cara itu, dia berharap semakin banyak hasil penelitian khususnya terkait industri kimia hijau dan berkelanjutan yang digunakan industri.
"Menjadikan hasil penelitian di teknik kimia ITB menjadi sebuah karya nyata yang bermanfaat untuk masyarakat, dan juga pada akhirnya bisa menunjang inovasi-inovasi lainnya," kata dia.
Di tempat yang sama, ketua panitia Cheers Run and Ride, Susan, mengatakan, meski bersifat hiburan dan bertujuan sosialisasi industri kimia hijau dan berkelanjutan, acara inipun merupakan ajang kompetisi bagi para pecinta olahraga tersebut.
"Cheers Run and Ride ini bagian dari program teknik kimia untuk alumni teknik kimia ITB," katanya. Kompetisi virtual ini terbagi ke dalam dua kategori yakni yang paling cepat menempuh jarak 40 km (lari) dan 80 km (sepeda), serta yang paling jauh jaraknya selama periode 5 Juni-4 Juli.
Setiap peserta dibagi ke dalam tiga kategori usua yakni 15-35, 36-55, dan 56-77. Masing-masing peserta bisa mengikuti kompetisi terpisah sehingga tidak harus dalam satu arena yang sama, terlebih mengingat kondisi saat ini yang masih pandemi virus korona.
"Jadi masing-masing peserta akan menggunakan aplikasi. Jadi di situ tercatat semua aktivitas lari atau sepeda. Jadi tidak perlu khawatir, jarak dan waktunya tercatat akurat," katanya.
Ketua panitia peringatan 80 tahun Pendidikan Tinggi Teknik Kimia di Indonesia (PTTKI) Tirto Prakoso mengatakan, para alumni tersebut akan mengampanyekan industri kimia hijau sambil olahraga yakni bersepeda dan lari. Baca juga: Keren, Tiga Mahasiswi Cantik Juarai Kompetisi Ide Aplikasi L'Oreal Brandstrom 2021
"Untuk lari diikuti 437 peserta, sepeda 303," katanya di Bandung, Minggu (6/6/2021). Program ini diharapkan semakin meningkatkan kesadaran pelaku industri yang berkaitan dengan kimia agar lebih memahami pentingnya menerapkan industri kimia hijau dan berkelanjutkan.
Pihaknya berharap ke depan semakin banyak industri kimia yang menganut asas berkelanjutan, tak merusak lingkungan, hemat energi, dan menjadi industri yang hijau. "Kita punya nilai tambah, yakni mampu membuat produk pengganti impor, industri dari hulu ke hilir, dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan agar lebih mandiri," katanya.
Dia menambahkan, dalam peringatan 80 tahun PTTKI ini, pihaknya menyusun tiga program yakni teknik kimia untuk bangsa, teknik kimia untuk program studi, dan teknik kimia untuk alumni teknik kimia ITB .
Melalui program teknik kimia untuk bangsa, pihaknya akan memberikan penghargaan bagi industri yang sudah menerapkan industri kimia hijau dan berkelanjutan. "Kami akan menilai industri mana yang sudah ke arah industri berkelanjutan, industri hijau," katanya.
Selain itu, akan dilakukan juga sosialisasi dan pelatihan-pelatihan terkait solusi industri kimia hijau. "Kami juga akan membahas cara mengurangi impor bahan kimia yang sangat besar. Karena sekarang 90% lebih bahan kimia yang digunakan itu masih impor," ujarnya.
Adapun terkait program teknik kimia untuk program studi di kampus, pihaknya mempertemukan antara peneliti di kampus dengan berbagai industri. Melalui cara itu, dia berharap semakin banyak hasil penelitian khususnya terkait industri kimia hijau dan berkelanjutan yang digunakan industri.
"Menjadikan hasil penelitian di teknik kimia ITB menjadi sebuah karya nyata yang bermanfaat untuk masyarakat, dan juga pada akhirnya bisa menunjang inovasi-inovasi lainnya," kata dia.
Di tempat yang sama, ketua panitia Cheers Run and Ride, Susan, mengatakan, meski bersifat hiburan dan bertujuan sosialisasi industri kimia hijau dan berkelanjutan, acara inipun merupakan ajang kompetisi bagi para pecinta olahraga tersebut.
"Cheers Run and Ride ini bagian dari program teknik kimia untuk alumni teknik kimia ITB," katanya. Kompetisi virtual ini terbagi ke dalam dua kategori yakni yang paling cepat menempuh jarak 40 km (lari) dan 80 km (sepeda), serta yang paling jauh jaraknya selama periode 5 Juni-4 Juli.
Setiap peserta dibagi ke dalam tiga kategori usua yakni 15-35, 36-55, dan 56-77. Masing-masing peserta bisa mengikuti kompetisi terpisah sehingga tidak harus dalam satu arena yang sama, terlebih mengingat kondisi saat ini yang masih pandemi virus korona.
"Jadi masing-masing peserta akan menggunakan aplikasi. Jadi di situ tercatat semua aktivitas lari atau sepeda. Jadi tidak perlu khawatir, jarak dan waktunya tercatat akurat," katanya.
(don)