Danau Rayo, Legenda Pemuda Buruk Rupa Sakti Mandraguna

Senin, 25 Mei 2020 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Setelah kampung atau desa tersebut makmur, pemuda ini melanjutkan pengembaraannya hingga singgah di daerah yang bernama Karang Panggung Lamo, konon cikal bakal Desa Desa Sungai Jernih.

Pemuda tampan itu memutuskan untuk menetap di desa tersebut, dan mempunyai ibu angkat seorang perempuan tua yang hidup sendirian.

Perempuan sebatang kara itu baik hati dan tinggal di rumah yang sedehana agak jauh dari rumah penduduk lainnya.

Perempuan tua itu sangat senang karena memilik anak yang rajin dan sangat baik. Lama – kelamaan kehadiran pemuda ini diketahui penduduk lainnya.

Muda dan mudi setempat juga berdatangan dan mereka menyukai pemuda yang tampan dan baik itu. Kehadiran pemuda itu akhirnya berdampak ke ibu angkatnya yang mendapatkan bantuan dari penduduk lainnya.

Beberapa perempuan juga ada yang jatuh hati ke pemuda yang tampan dan baik itu. Bahkan ada yang bersaing untuk mendapatkan hati pemuda tampan dan baik hati, sehingga menimbulkan persaingan dan keresahan penduduk.

Kemudian pemuda tersebut dengan kesaktiannya mengubah dirinya menjadi pemuda buruk rupa, dipenuhi penyakit kulit yakni kurap dan mengeluarkan bau tak sedap.

Benar saja, semua warga menjauh dan merendahkannya. Bahkan, pernah si Bujang Kurap lewat diludahi oleh warga. Kebaikannya yang sering membantu warga semuanya sirna tanpa bekas.

Hingga suatu ketika salah satu kembang kampung menikah. Bujang kurap datang hendak menemui mempelai wanita. Namun apa daya, tidak hanya ditolak, bujang kurap diusir dan direndahkan.

Kepada warga yang sedang berkumpul itu, bujang kurang mengatakan akan pergi dari desa tersebut jika warga bersedia memenuhi tantangannya, yakni mencabut tujuh batang lidi yang ditancapkan di tanah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1232 seconds (0.1#10.140)