Keluarga TKI Terancam Hukuman Mati di Dubai: Pak Presiden Jokowi, Tolong Kami

Senin, 24 Mei 2021 - 17:34 WIB
loading...
Keluarga TKI Terancam Hukuman Mati di Dubai: Pak Presiden Jokowi, Tolong Kami
Enung Arminah, kakak Nenah Arsinah menunjukkan foto adikknya yang terancam hukuman mati karena dituduh membunuh di Dubai, Uni Emirat Arab. Foto/SINDOnews/Inin Nastai
A A A
MAJALENGKA - Ancaman hukuman mati yang dihadapi Nenah Arsinah, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) di tempatnya bekerja, Dubai menghadirkan kesedihan pada segenap keluarganya. Apalagi, Nenah yang merupakan warga Desa Ranjiwetan, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat diyakini tidak melakukan kejahatan pembunuhan seperti yang dituduhkan kepadanya.

Baca juga: Miris, Nenah Arsihan Terancam Hukuman Mati Usai Dituduh Membunuh di Uni Emirat Arab

Kakak Nenah, Enung Arminah yakin adiknya tidak melakukan tindak kriminal yang berujung pada meninggalnya sopir si majikan. Keyakinan Enung itu diperkuat keteguhan Nenah yang berani bersumpah tidak melakukan pembunuhan. “Demi Allah, demi Rosulullah, kata adik saya, ‘saya tidak melakukan itu,’ kata Enung.

Baca juga: Dirlantas: Ngeri Punglinya, Ini Terkenal Jawa Tengah

Dari penuturan adiknya, nasib yang membuatnya terancam hukuman mati berawal dari tipuan sang majikan. Beberapa saat setelah sopirnya meninggal, Nenah disodorkan kertas bertuliskan arab gundul untuk ditandatanganinya. Kepada Nenah, jelas dia, sang majikan perempuan itu mengatakan bahwa dia akan dinikahkan dengan tetangga sang majikan.

“Adik saya nggak ngerti. Dia (majikan) bilang ‘kamu harus tandatangan sama orang Filifina. Pas ditandatangi, dia (majikan) bilang mau ngasih uang yang banyak, mau menikahkan adik saya yang namanya Nenah Arsinah. Katanya (dinikahkan) sama tukang laden yang tetangga itu,” papar dia.

Mendengar penjelaskan itu, jelas Enung, membuat adiknya merasa bahagia. Namun kebahagiaan Nenah itu tidak bertahan lama. Alih-alih segera dinikahkan, dia justru dibawa petugas polisi setempat.

“Ternyata bohong, majikan perempuan itu. Tiba-tiba nelepon polisi, adik saya diborgol, dibawa, dipukuli disuruh ngaku telah membunuh, dan zina. Padahal demi Alloh demi Rosulallah, kata adik saya, saya tidak melakukan itu," jelas dia.

Di tengah upayanya agar Nenah bisa lepas dari hukuman dan pulang kampung, Enung mengaku dirinya bersama keluarga di rumah pun mendapat musibah.

“Siapa yang mau menolong adik saya. Saya sudah tertipu berkali-kali sama orang yang akan menolong, tapi tidak satupun yang menolong adik saya. Kami mohon kepada semua perwakilan KBRI, KJRI dan sama Bapak Presiden Bapak Joko Widodo, kami mohon pertolongan,” ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1061 seconds (0.1#10.140)