Punya Ribuan Koleksi Buku dan Unik, Perpustakaan Herbal Nginden Jangkungan Lolos Tingkat Provinsi
loading...
A
A
A
"Alhamdulillah di Perpustakaan Herbal Nginden ini partisipasi masyarakat luar biasa. Tidak hanya masyarakat sekitar, juga ada partisipasi dari universitas," ungkapnya.
Ia menilai, bahwa hadirnya perpustakaan di tengah-tengah pemukiman Surabaya ini, telah memberikan dampak positif kepada masyarakat. Utamanya, terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar.
"Di sini kita bisa melihat dampak langsung adanya perpustakaan. Misalnya ada UMKM, kelompok kesenian, serta produk-produk yang memang menjadi multiplayer effect dengan adanya perpustakaan," jelasnya.
Oleh karenanya, pihaknya berharap, perpustakaan yang terintegrasi dengan Kampung Herbal ini dapat menjadi Juara 1 tingkat Provinsi Jatim, sehingga melaju ke tingkat Nasional. Tentu, untuk mewujudkan hal itu perlu adanya beberapa perbaikan agar dapat mengikuti standar Nasional.
"Saya kira sebenarnya secara umum kita sudah cukup bagus. Mungkin kalau untuk ke tingkat nasional, masukan-masukan yang tadi dari dewan juri akan kita perbaiki," ujarnya.
Kepala Perpustakaan Herbal Nginden Jangkungan, Eka Sri Lestari menjelaskan, bahwa sebenarnya ada saling keterkaitan atau integrasi antara perpustakaan dan Kampung Herbal. Artinya, kegiatan literasi di kampung ini langsung didukung dengan praktik di lapangan.
"Misalnya dengan membaca buku itu langsung kita praktikan. Di sini ada lahan dan bahan herbal, itu kita praktikkan, kita manfaatkan," kata Eka Sri Lestari.
Setidaknya, ada sekitar 2.011 koleksi buku bacaan yang ada perpustakaan ini. Eka menyebut, ribuan buku ini terdiri dari beragam kategori. Mulai dari kategori buku yang mengulas sosial budaya, politik, serta pemberdayaan anak-anak.
Bahkan, adapula buku-buku bacaan khusus untuk anak berkebutuhan khusus. "Jadi tidak hanya anak-anak sasaran kita, ibu-ibu, bapak-bapak dan lansia, semuanya," ungkap dia.
Perempuan yang juga menjadi Ketua PKK RT 9 / RW 5, Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo Surabaya, ini mengaku, bahwa secara bertahap, ia bersama para pengurus perpustakaan terus memaksimalkan segala potensi atau sumber daya yang ada. "Kita juga terus belajar, terus kita perbaikan, peningkatan juga apapun itu," tutur dia.
Ia menilai, bahwa hadirnya perpustakaan di tengah-tengah pemukiman Surabaya ini, telah memberikan dampak positif kepada masyarakat. Utamanya, terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar.
"Di sini kita bisa melihat dampak langsung adanya perpustakaan. Misalnya ada UMKM, kelompok kesenian, serta produk-produk yang memang menjadi multiplayer effect dengan adanya perpustakaan," jelasnya.
Oleh karenanya, pihaknya berharap, perpustakaan yang terintegrasi dengan Kampung Herbal ini dapat menjadi Juara 1 tingkat Provinsi Jatim, sehingga melaju ke tingkat Nasional. Tentu, untuk mewujudkan hal itu perlu adanya beberapa perbaikan agar dapat mengikuti standar Nasional.
"Saya kira sebenarnya secara umum kita sudah cukup bagus. Mungkin kalau untuk ke tingkat nasional, masukan-masukan yang tadi dari dewan juri akan kita perbaiki," ujarnya.
Kepala Perpustakaan Herbal Nginden Jangkungan, Eka Sri Lestari menjelaskan, bahwa sebenarnya ada saling keterkaitan atau integrasi antara perpustakaan dan Kampung Herbal. Artinya, kegiatan literasi di kampung ini langsung didukung dengan praktik di lapangan.
"Misalnya dengan membaca buku itu langsung kita praktikan. Di sini ada lahan dan bahan herbal, itu kita praktikkan, kita manfaatkan," kata Eka Sri Lestari.
Setidaknya, ada sekitar 2.011 koleksi buku bacaan yang ada perpustakaan ini. Eka menyebut, ribuan buku ini terdiri dari beragam kategori. Mulai dari kategori buku yang mengulas sosial budaya, politik, serta pemberdayaan anak-anak.
Bahkan, adapula buku-buku bacaan khusus untuk anak berkebutuhan khusus. "Jadi tidak hanya anak-anak sasaran kita, ibu-ibu, bapak-bapak dan lansia, semuanya," ungkap dia.
Perempuan yang juga menjadi Ketua PKK RT 9 / RW 5, Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo Surabaya, ini mengaku, bahwa secara bertahap, ia bersama para pengurus perpustakaan terus memaksimalkan segala potensi atau sumber daya yang ada. "Kita juga terus belajar, terus kita perbaikan, peningkatan juga apapun itu," tutur dia.