Ngaku Panglima Geng Motor, Kuli Bangunan Ini Serang Perwira Polisi
loading...
A
A
A
"Pas dia keluarkan pisau, saya beri peringatan. Saya bilang saya polisi, tapi dia tidak menghiraukan. Saya tembak dua kali di bagian punggung dan pinggangnya. Dia terjatuh," ungkapnya.
Saat terjatuh, tambah Teddy, teman pelaku sebenarnya sempat akan menyerangnya kembali. Namun, lewat tindakan tegas yang diambilnya, mereka langsung kocar kacir melarikan diri dan kini berstatus DPO (daftar pencarian orang).
Pelaku sendiri berkilah lupa dengan ulahnya yang sempat menyerang perwira polisi itu. Dia mengaku dalam kondisi terpengaruh obat-obatan dan minuman keras saat peristiwa itu terjadi. "Saya enggak ingat apa-apa. Waktu itu saya mabuk tramadol dan tuak. Saya juga lupa dapat pisau dari mana," kilahnya.
Pelaku juga mengaku sudah empat bulan bergabung dengan salah satu geng motor di Kota Bandung. Menurut dia, anggota kelompok geng motor tempatnya bergabung kerap menganggapnya sebagai panglima perang. "Anggapan kawan-kawan, saya panglima perang mereka," ucapnya.
Saat terjatuh, tambah Teddy, teman pelaku sebenarnya sempat akan menyerangnya kembali. Namun, lewat tindakan tegas yang diambilnya, mereka langsung kocar kacir melarikan diri dan kini berstatus DPO (daftar pencarian orang).
Pelaku sendiri berkilah lupa dengan ulahnya yang sempat menyerang perwira polisi itu. Dia mengaku dalam kondisi terpengaruh obat-obatan dan minuman keras saat peristiwa itu terjadi. "Saya enggak ingat apa-apa. Waktu itu saya mabuk tramadol dan tuak. Saya juga lupa dapat pisau dari mana," kilahnya.
Pelaku juga mengaku sudah empat bulan bergabung dengan salah satu geng motor di Kota Bandung. Menurut dia, anggota kelompok geng motor tempatnya bergabung kerap menganggapnya sebagai panglima perang. "Anggapan kawan-kawan, saya panglima perang mereka," ucapnya.
(don)