Musim Kemarau di Maros Diprediksi Terjadi Awal Mei
loading...
A
A
A
MAROS - Musim kemarau di Kabupaten Maros khususnya di wilayah pantai atau pesisir diprediksi akan terjadi pada dasarian pertama bulan Mei.
Hal ini sudah ditandai dengan musim peralihan atau pancaroba yang terjadi saat ini. Musim peralihan biasanya ditandai dengan cuaca terik pada pagi hingga siang dan terjadi hujan disertai angin pada siang atau sore hari.
Kepala Stasiun Klimatologi Kabupaten Maros, Hartanto mengatakan, saat ini sudah memasuki musim peralihan dari musim hujan ke kemarau.
"Untuk Maros bagian pantai, musim kemaraunya diprediksi terjadi pada dasarian pertama bulan Mei, sedang yang berada di pegunungan diprediksi dasarian pertama Juni," jelasnya.
Dia mengatakan, musim kemarau akan lebih dahulu masuk di daerah pesisir karena angin baratan sudah mulai melemah dan potensi-potensi hujan lebih banyak terjadi di sekitar pegunungan.
"Wilayah pantai meliputi Kecamatan Bontoa, Lau, Maros Baru dan Marusu," katanya.
Sedang untuk wilayah pantai atau pesisir akan lebih dulu memasuki musim kemarau. Sedangkan untuk wilayah pegunungan musim kemaraunya baru terjadi pada dasarian pertama bulan juni.
"Itu meliputi Kecamatan Cenrana, Camba, Mallawa, Bantimurung, Turikale, Tompobulu dan Moncongloe," katanya.
Dia juga mengatakan pada musim pancaroba seperti saat ini bisa menimbulkan potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan es, banjir bandang, angin kencang lebih dari 45 kilometer per jam dalam durasi singkat.
Sehingga pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan mengingat perubahan cuaca juga dapat mempengaruhi kondisi stamina tubuh menjadi lebih rentan.
"Waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan mengingat perubahan cuaca juga dapat mempengaruhi kondisi stamina tubuh menjadi lebih rentan," pungkasnya.
Hal ini sudah ditandai dengan musim peralihan atau pancaroba yang terjadi saat ini. Musim peralihan biasanya ditandai dengan cuaca terik pada pagi hingga siang dan terjadi hujan disertai angin pada siang atau sore hari.
Kepala Stasiun Klimatologi Kabupaten Maros, Hartanto mengatakan, saat ini sudah memasuki musim peralihan dari musim hujan ke kemarau.
"Untuk Maros bagian pantai, musim kemaraunya diprediksi terjadi pada dasarian pertama bulan Mei, sedang yang berada di pegunungan diprediksi dasarian pertama Juni," jelasnya.
Dia mengatakan, musim kemarau akan lebih dahulu masuk di daerah pesisir karena angin baratan sudah mulai melemah dan potensi-potensi hujan lebih banyak terjadi di sekitar pegunungan.
"Wilayah pantai meliputi Kecamatan Bontoa, Lau, Maros Baru dan Marusu," katanya.
Sedang untuk wilayah pantai atau pesisir akan lebih dulu memasuki musim kemarau. Sedangkan untuk wilayah pegunungan musim kemaraunya baru terjadi pada dasarian pertama bulan juni.
"Itu meliputi Kecamatan Cenrana, Camba, Mallawa, Bantimurung, Turikale, Tompobulu dan Moncongloe," katanya.
Dia juga mengatakan pada musim pancaroba seperti saat ini bisa menimbulkan potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan es, banjir bandang, angin kencang lebih dari 45 kilometer per jam dalam durasi singkat.
Sehingga pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan mengingat perubahan cuaca juga dapat mempengaruhi kondisi stamina tubuh menjadi lebih rentan.
"Waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan mengingat perubahan cuaca juga dapat mempengaruhi kondisi stamina tubuh menjadi lebih rentan," pungkasnya.
(luq)