Wanita Hamil Tua Ini Nekat Mudik Pake Truk Meski Bersama Hewan Ternak
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Seorang wanita yang sedang hamil tua nekat ingin mudik meski mengetahui sedang ada operasi penyekatan larangan mudik. Untuk bisa lolos, dia pun bersama suaminya harus rela menumpang truk yang juga mengangkut hewan ternak dan motor.
Namun sayang, truk yang ditumpanginya dihentikan petugas saat melaju dari arah Semarang menuju Grobogan , Jawa Tengah ( Jateng ), tepatnya di jalan utama Semarang-Grobogan, Desa Putat Kecamatan Purwodadi, Senin (10/5/2021) siang.
Bukan hanya wanita hamil tua itu dan suaminya, Badruli. Tapi juga terdapat 14 orang lainnya dalam truk, beserta hewan ternak dan motor, hal itu diketahui saat sopir truk diminta untuk membuka bak truk yang tertutup terpal.
“Petugas mendapati 16 pemudik dalam truk, dua di antaranya masih balita bersama beberapa sepeda motor dan hewan ternak mereka,” kata Kanit Regiden Polres Grobogan, Iptu Joko Susilo.
Seluruh penumpang kemudian dipaksa turun dari dalam truk, saat diperiksa pemudik ini mengaku menumpang truk dari Tangerang menuju Grobogan dan Blora, Jawa Tengah. Para pemudik mengaku mengetahui adanya larangan mudik, namun mereka tetap nekat.
Setelah dilakukan pendataan, ke 16 pemudik ini kemudian menjalani rapid test antigen oleh petugas Dinas Kesehatan Grobogan, Jawa Tengah. Dari hasil rapid test tidak ditemukan pemudik yang positif COVID-19. “Para pemudik dipersilakan untuk kembali ke rumah masing-masing namun dengan catatan harus dijemput oleh pihak keluarga masing-masing,” katanya.
Sementara itu, truk yang digunakan untuk mengangkut pemudik asal Grobogan dan Blora, Jawa Tengah ditahan oleh polisi selama 14 hari ke depan.
Badruli suami wanita hamil itu yang diketahui merupakan warga Kradenan, Kecamatan Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah ini mengaku, nekat mudik karena istrinya ingin melahirkan di desa dan ditunggui keluarga. “Saya ingin mudik karena istri ingin melahirkan di desa agar bisa ditunggui keluarga,” tuturnya.
Dia pun mengaku mengetahui adanya aturan larangan mudik, hanya saja dengan alasan istri mau melahirkan di kampung sehingga nekat ingin mudik.
Mendekati lebaran operasi penyekatan di jalur tengah Grobogan, Jawa Tengah akan lebih diperketat lagi.
Namun sayang, truk yang ditumpanginya dihentikan petugas saat melaju dari arah Semarang menuju Grobogan , Jawa Tengah ( Jateng ), tepatnya di jalan utama Semarang-Grobogan, Desa Putat Kecamatan Purwodadi, Senin (10/5/2021) siang.
Bukan hanya wanita hamil tua itu dan suaminya, Badruli. Tapi juga terdapat 14 orang lainnya dalam truk, beserta hewan ternak dan motor, hal itu diketahui saat sopir truk diminta untuk membuka bak truk yang tertutup terpal.
“Petugas mendapati 16 pemudik dalam truk, dua di antaranya masih balita bersama beberapa sepeda motor dan hewan ternak mereka,” kata Kanit Regiden Polres Grobogan, Iptu Joko Susilo.
Seluruh penumpang kemudian dipaksa turun dari dalam truk, saat diperiksa pemudik ini mengaku menumpang truk dari Tangerang menuju Grobogan dan Blora, Jawa Tengah. Para pemudik mengaku mengetahui adanya larangan mudik, namun mereka tetap nekat.
Setelah dilakukan pendataan, ke 16 pemudik ini kemudian menjalani rapid test antigen oleh petugas Dinas Kesehatan Grobogan, Jawa Tengah. Dari hasil rapid test tidak ditemukan pemudik yang positif COVID-19. “Para pemudik dipersilakan untuk kembali ke rumah masing-masing namun dengan catatan harus dijemput oleh pihak keluarga masing-masing,” katanya.
Sementara itu, truk yang digunakan untuk mengangkut pemudik asal Grobogan dan Blora, Jawa Tengah ditahan oleh polisi selama 14 hari ke depan.
Badruli suami wanita hamil itu yang diketahui merupakan warga Kradenan, Kecamatan Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah ini mengaku, nekat mudik karena istrinya ingin melahirkan di desa dan ditunggui keluarga. “Saya ingin mudik karena istri ingin melahirkan di desa agar bisa ditunggui keluarga,” tuturnya.
Dia pun mengaku mengetahui adanya aturan larangan mudik, hanya saja dengan alasan istri mau melahirkan di kampung sehingga nekat ingin mudik.
Mendekati lebaran operasi penyekatan di jalur tengah Grobogan, Jawa Tengah akan lebih diperketat lagi.
(nic)