Kendaraan Pemudik Nekat Masuk Karawang, Petugas Minta Putar Arah
loading...
A
A
A
KARAWANG - Hari pertama larangan mudik lebaran di Karawang, puluhan kendaraan diputar arah kembali ke tempat asal. Petugas yang berjaga di Pos Penyekatan Tanjungpura, yang berbatasan dengan Bekasi, menghadang kendaraan pemudik yang nekat masuk Karawang dan diminta balik arah. Kebanyakan pemudik diputar arah karena tidak memiliki dokumen kelengkapan untuk melintasi Karawang.
Berdasarkan pemantaun, pemudik yang dari arah Bekasi berhasil dicegah ketika mamasuki pos penyekatan di Tanjungpura Karawang sekitar pukul 1.00 wib dini hari. Mereka kebanyakan tidak memiliki dokumen untuk memasuki Karawang. Petugas pos penyekatan dengan tegas meminta para pengendara kendaraan roda dua dan roda empat untuk memutar arah dan kembali ketempat asal.
Baca juga: Pemudik Motor Ini Lolos Penyekatan dari Jakarta ke Sragen, Ternyata Jalan Ini yang Dilalui
"Puluhan pengendara roda dua dan roda empat dengan terpaksa kami minta putar arah karena tidak bisa menunjukan surat-surat untuk bisa melintasi pos penyekatan. Kami minta masyarakat jangan nekat untuk mudik karena itu sudah menjadi larangan pemerintah," kata Kepala Pos Penyekatan Tanjungpura, Kompol Suparno, Kamis (6/5/21).
Dari pantauan, terlihat puluhan pemudik dengan nomor kendaraan B, G, AB dan F berhasil dicegat saat memasuki perbatasan Bekasi - Karawang. Kebanyakan mereka tidak bisa menunjukan surat negatif COVID-19 dan surat izin perjalanan. Padahal kedua surat tersebut adalah syarat yang wajib ditaati pemudik. Tanpa kedua surat tersebut, pemudik terpaksa harus diputarbalik ke daerah asal.
Baca juga: Penumpang Positif COVID-19 Lolos Terbang dari Semarang ke Pangkalan Bun, Ini Tanggapan Bandara Ahmad Yani
Salah seorang pemudik asal Brebes, Yono (34) mengatakan, mudik lebaran bukan hanya menengok orang tua tapi juga karena saudaranya akan menikah usai lebaran. Oleh karena itu dia dan istrinya memaksa mudik ke kampung. "Mau ada hajat keluarga jadi kami harus pulang kampung, " kata Yono, usai kendaraannya di putar balik.
Lain lagi cerita pemudik asal Kuningan, Jawa Barat Uju Sunarya yang mengaku memaksa mudik karena ingin bertemu dua orang anaknya yang tinggal di kampung dengan neneknya. Anaknya tinggal di kampung karena dia repot berdagang hingga dititipkan ke neneknya. "Saya kangen sama anak saya karena sudah lama tidak ketemu. Lebaran ini saya rencanakan merayakan bersama anak saya, " kata Uju.
Sementara itu Kepala Pos Penyekatan Tanjungpura yang berbatasan Bekasi - Karawang mengingatkan agar masyarakat tidak nekat mudik. Apalagi melintas di Karawang sebab polisi berjaga 1x24 jam sehingga pemudik tidak bisa mencuri kesempatan." Karawang memiliki 14 pos lain yang disiapkan Polres Karawang. Jadi masuk dari manapun pasti tidak bisa dan kita akan tegas, " katanya.
Berdasarkan pemantaun, pemudik yang dari arah Bekasi berhasil dicegah ketika mamasuki pos penyekatan di Tanjungpura Karawang sekitar pukul 1.00 wib dini hari. Mereka kebanyakan tidak memiliki dokumen untuk memasuki Karawang. Petugas pos penyekatan dengan tegas meminta para pengendara kendaraan roda dua dan roda empat untuk memutar arah dan kembali ketempat asal.
Baca juga: Pemudik Motor Ini Lolos Penyekatan dari Jakarta ke Sragen, Ternyata Jalan Ini yang Dilalui
"Puluhan pengendara roda dua dan roda empat dengan terpaksa kami minta putar arah karena tidak bisa menunjukan surat-surat untuk bisa melintasi pos penyekatan. Kami minta masyarakat jangan nekat untuk mudik karena itu sudah menjadi larangan pemerintah," kata Kepala Pos Penyekatan Tanjungpura, Kompol Suparno, Kamis (6/5/21).
Dari pantauan, terlihat puluhan pemudik dengan nomor kendaraan B, G, AB dan F berhasil dicegat saat memasuki perbatasan Bekasi - Karawang. Kebanyakan mereka tidak bisa menunjukan surat negatif COVID-19 dan surat izin perjalanan. Padahal kedua surat tersebut adalah syarat yang wajib ditaati pemudik. Tanpa kedua surat tersebut, pemudik terpaksa harus diputarbalik ke daerah asal.
Baca juga: Penumpang Positif COVID-19 Lolos Terbang dari Semarang ke Pangkalan Bun, Ini Tanggapan Bandara Ahmad Yani
Salah seorang pemudik asal Brebes, Yono (34) mengatakan, mudik lebaran bukan hanya menengok orang tua tapi juga karena saudaranya akan menikah usai lebaran. Oleh karena itu dia dan istrinya memaksa mudik ke kampung. "Mau ada hajat keluarga jadi kami harus pulang kampung, " kata Yono, usai kendaraannya di putar balik.
Lain lagi cerita pemudik asal Kuningan, Jawa Barat Uju Sunarya yang mengaku memaksa mudik karena ingin bertemu dua orang anaknya yang tinggal di kampung dengan neneknya. Anaknya tinggal di kampung karena dia repot berdagang hingga dititipkan ke neneknya. "Saya kangen sama anak saya karena sudah lama tidak ketemu. Lebaran ini saya rencanakan merayakan bersama anak saya, " kata Uju.
Sementara itu Kepala Pos Penyekatan Tanjungpura yang berbatasan Bekasi - Karawang mengingatkan agar masyarakat tidak nekat mudik. Apalagi melintas di Karawang sebab polisi berjaga 1x24 jam sehingga pemudik tidak bisa mencuri kesempatan." Karawang memiliki 14 pos lain yang disiapkan Polres Karawang. Jadi masuk dari manapun pasti tidak bisa dan kita akan tegas, " katanya.
(msd)