Dalih Modus Pelajaran Tambahan, Guru Honor di Karawang Cabuli 6 Siswa SD
loading...
A
A
A
KARAWANG - Kabupaten Karawang kembali digemparkan dengan kasus pencabulan anak di bawah umur. Kali ini aksi amoral tersebut menimpa sebanyak enam orang anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD).
Aksi bejat ini dilakukan oknum guru honorer berinisial TN di SDN Pedes di Kecamatan Pedes. Terduga pelaku merupakan salah satu guru pengajar. Perbuatan keji TN terungkap usai korban mengaku dicabuli oleh pelaku dengan modus pelajaran tambahan.
Alhasil, perbuatan TN ini membuat murka warga Pedes dengan mencari keberadaan oknum guru tersebut ke tempat dia mengajar maupun ketempat tinggalnya. Sayangnya, pelaku sudah keburu kabur dari Kecamatan Pedes.
“Belum tahu sekarang ada di mana dia (Pelaku TN). Yang pasti warga sudah mencari kerumahnya dan tempat main tidak ada,” kata Kepala Urusan Trantib Desa Payungsari, Kecamatan Pedes, Toha kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).
Toha menjelaskan, peristiwa cabul ini terungkap setelah salah satu orangtua korban melihat anaknya sering melamun. Kemudian setelah dibujuk berkal-kali anaknya mengaku telah dicabuli beberapa kali oleh gurunya.
Setelah mendengar pengakuan korban kemudian para orang tua yang anaknya sekolah dan diajar pelaku TN menanyakan kepada anaknya. Akhirnya diketahui sudah ada 6 anak sekolah SD yang menjadi korban pencabulan.
“Sampai saat ini sudah ada 6 anak yang dicabuli. Tapi bisa saja bertambah karena guru TN belum ketemu,” ungkapnya.
Pelaku TN merupakan seorang guru honor didesanya. Selama ini warga mengetahui kalau pelaku sering melakukan kegiatan belajar di rumahnya diluar jam sekolah dengan alasan pelajaran tambahan. Warga tidak curiga kalau rumah pelaku sering banyak anak-anak.
Sementara itu, Kasie Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi membenarkan kejadian tersebut. Bahkan untuk mencegah kemarahan warga, Polres Karawang langsung turun tangan ke lokasi dan mencari pelakunya.
Namun saat polisi datang pelaku tidak ada di desa. Bahkan warga menyebut pelaku TN menghilang setelah perbuatan cabulnya terbongkar. “Orangnya sudah tidak ada di desa tapi kami masih terus mencari keberadaannya,” kata Kusmayadi,
Hingga saat ini, para korban pencabulan guru TN belum membuat laporan polisi. Dia berharap para orangtua korban datang ke kantor polisi membuat laporan. “Sampai sekarang belum ada yang membuat LP, kami masih menunggu,” tegasnya.
Aksi bejat ini dilakukan oknum guru honorer berinisial TN di SDN Pedes di Kecamatan Pedes. Terduga pelaku merupakan salah satu guru pengajar. Perbuatan keji TN terungkap usai korban mengaku dicabuli oleh pelaku dengan modus pelajaran tambahan.
Alhasil, perbuatan TN ini membuat murka warga Pedes dengan mencari keberadaan oknum guru tersebut ke tempat dia mengajar maupun ketempat tinggalnya. Sayangnya, pelaku sudah keburu kabur dari Kecamatan Pedes.
“Belum tahu sekarang ada di mana dia (Pelaku TN). Yang pasti warga sudah mencari kerumahnya dan tempat main tidak ada,” kata Kepala Urusan Trantib Desa Payungsari, Kecamatan Pedes, Toha kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).
Toha menjelaskan, peristiwa cabul ini terungkap setelah salah satu orangtua korban melihat anaknya sering melamun. Kemudian setelah dibujuk berkal-kali anaknya mengaku telah dicabuli beberapa kali oleh gurunya.
Setelah mendengar pengakuan korban kemudian para orang tua yang anaknya sekolah dan diajar pelaku TN menanyakan kepada anaknya. Akhirnya diketahui sudah ada 6 anak sekolah SD yang menjadi korban pencabulan.
“Sampai saat ini sudah ada 6 anak yang dicabuli. Tapi bisa saja bertambah karena guru TN belum ketemu,” ungkapnya.
Pelaku TN merupakan seorang guru honor didesanya. Selama ini warga mengetahui kalau pelaku sering melakukan kegiatan belajar di rumahnya diluar jam sekolah dengan alasan pelajaran tambahan. Warga tidak curiga kalau rumah pelaku sering banyak anak-anak.
Sementara itu, Kasie Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi membenarkan kejadian tersebut. Bahkan untuk mencegah kemarahan warga, Polres Karawang langsung turun tangan ke lokasi dan mencari pelakunya.
Namun saat polisi datang pelaku tidak ada di desa. Bahkan warga menyebut pelaku TN menghilang setelah perbuatan cabulnya terbongkar. “Orangnya sudah tidak ada di desa tapi kami masih terus mencari keberadaannya,” kata Kusmayadi,
Hingga saat ini, para korban pencabulan guru TN belum membuat laporan polisi. Dia berharap para orangtua korban datang ke kantor polisi membuat laporan. “Sampai sekarang belum ada yang membuat LP, kami masih menunggu,” tegasnya.
(ams)