Pengawasan Aktivitas Usaha di Makassar Diperketat Menjelang Lebaran

Kamis, 06 Mei 2021 - 09:09 WIB
loading...
Pengawasan Aktivitas Usaha di Makassar Diperketat Menjelang Lebaran
Pengunjung memadati salah satu pusat perbelanjaan di Makassar beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar resmi mengeluarkan edaran perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Foto: Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar resmi mengeluarkan surat edaran perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Mikro sebagai tindak lanjut PPKM yang diterbitkan pemerintah pusat sejak Selasa (4/5/2021).

Sejumlah poin ditekankan guna menjaga mobilitas masyarakat, salah satunya melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas badan usaha menyambut Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.

Sekretaris Satuan Tugas Pengurai Kerumunan ( Satgas Raika ), Iqbal Asnan memastikan akan memperketat pengawasan kerumunan mengingat adanya potensi peningkatan mobilitas masyarakat menjelang lebaran.

"Yang jelas kita akan intenskan, karena ini sudah bergerak juga di 15 kecamatan, dan ada juga dua regu di Mako," tukasnya.



Beberapa poin yang akan ditekankan dalam PPKM Mikro, diantaranya pembatasan aktivitas pada Fasilitas Umum, Cafe, Restoran dan Rumah Makan, Warkop, dan Game Center. Aktivitas usaha tersebut hanya diizinkan beroperasi sampai pukul 22.00 Wita.

Sedangkan aktivitas Pusat Perbelanjaan atau mal diberi waktu hanya sampai 21.00 Wita. Selanjutnya, kegiatan usaha Karaoke, Rumah Bernyanyi Keluarga, Club Malam, Diskotik, Live Music, Pijat atau Refleksi, serta penunjang Tempat Hiburan yang ada di hotel ditutup sejak 13 April hingga 17 Mei 2021.

Tak hanya itu, Satgas juga telah melakukan penindakan sejumlah tempat ibadah yang dinilai melanggar, yaitu melakukan aktivitas ibadah dengan jumlah jemaah melebihi 50% dari kapasitas.

Sejak Satgas Raika mulai berjalan, yaitu tanggal 29 April lalu hingga saat ini, sudah ada sebanyak 90 aktivitas yang ditemukan mengakibatkan kerumunan.

"Jadi kita rekap sebenarnya per-10 hari itu data kasus yang ditindaki, jadi hampir mi semua, mau rumah makan, mal, warkop apa semua, hampir semua mi tersentuh," ujar Iqbal.



Dia mengatakan belum ada sanksi berarti yang dikeluarkan, sejauh ini hanya dilakukan pendekatan persuasif.

"Kan kita tidak tutup, kita hanya batasi saja toh, pembatasan saja terhadap kerumunan, kalau menutup kan kentara ki, ditutup besok tidak beroperasimi, jadi jelas kita jalan terus," katanya.

Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan surat edaran terkait pembatasan usaha akan terintegrasi dengan program Makassar Recover di tingkat kecamatan.

"PPKM baru kita dapat kemarin malam, yah jadi lusa malam, makanya kemarin baru ditandatangan karena memang agak telat sampainya ke kami, walaupun seperti itu, kita sudah jalankan Makassar Recover , kombinasi inilah sekarang yang menjaga Makassar dari kerumunan dan kemungkinan-kemungkinan terhadap pandemi ini," ujar Danny.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1212 seconds (0.1#10.140)