Pastikan Sekolah Tatap Muka Aman, Siswa SD-SMP Bakal Dites Covid-19
loading...
A
A
A
"Jadi sarana dan prasarana Insya Allah kami sudah siapkan. Bahkan kami juga sudah siapkan paket sehat untuk seluruh siswa," ucap Kaswadi.
Dia menilai rencana Wali Kota Makassar untuk melakukan swab antigen kepada seluruh peserta didik sebelum aktivitas belajar tatap muka dibuka sudah tepat. Sebab menurut dia, harus ada jaminan bahwa peserta didik yang ikut belajar di sekolah dalam kondisi sehat.
"Khusus di SMPN 3 Makassar itu ada 1.167 peserta didik. Itu yang terdata di dapodik. Jadi saya pikir untuk siswa tidak ada masalah mereka untuk swab antigen, karena pada dasarnya mereka sudah siap untuk melakukan belajar tatap muka," ucap dia.
Kata Kaswadi, jika hasil swab tes ditemukan ada siswa yang terpapar atau memiliki riwayat penyakit dan tidak bisa mengikuti belajar tatap muka, maka pihaknya sudah menyiapkan sistem pembelajaran daring.
Artinya, hanya 50% peserta didik yang diperbolehkan mengikuti pembelajaran di sekolah. Sedangkan, sisanya belajar dari rumah. Pihaknya juga telah menyiapkan sarana internet sehingga saat proses pembelajaran nantinya tidak ditemukan kendala jaringan.
"Jadi kita gilir, misalnya hari ini sebagian saja yang ikut belajar di sekolah. Pekan depan, atau beberapa hari ke depan gantian. Jadi, semua siswa tetap mengikuti pembelajaran," tutur Kaswadi.
Dia menilai rencana Wali Kota Makassar untuk melakukan swab antigen kepada seluruh peserta didik sebelum aktivitas belajar tatap muka dibuka sudah tepat. Sebab menurut dia, harus ada jaminan bahwa peserta didik yang ikut belajar di sekolah dalam kondisi sehat.
"Khusus di SMPN 3 Makassar itu ada 1.167 peserta didik. Itu yang terdata di dapodik. Jadi saya pikir untuk siswa tidak ada masalah mereka untuk swab antigen, karena pada dasarnya mereka sudah siap untuk melakukan belajar tatap muka," ucap dia.
Kata Kaswadi, jika hasil swab tes ditemukan ada siswa yang terpapar atau memiliki riwayat penyakit dan tidak bisa mengikuti belajar tatap muka, maka pihaknya sudah menyiapkan sistem pembelajaran daring.
Artinya, hanya 50% peserta didik yang diperbolehkan mengikuti pembelajaran di sekolah. Sedangkan, sisanya belajar dari rumah. Pihaknya juga telah menyiapkan sarana internet sehingga saat proses pembelajaran nantinya tidak ditemukan kendala jaringan.
"Jadi kita gilir, misalnya hari ini sebagian saja yang ikut belajar di sekolah. Pekan depan, atau beberapa hari ke depan gantian. Jadi, semua siswa tetap mengikuti pembelajaran," tutur Kaswadi.
(agn)