Cegah KIPI Guru Sukabumi Terulang, Satgas COVID-19 Jabar Minta Proses Skrining Lebih Lengkap

Selasa, 04 Mei 2021 - 10:59 WIB
loading...
A A A
"Terakhir, untuk sasaran pelayanan publik sudah mencapai 58,2 persen dosis pertama dan 36,05 persen dosis kedua," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Komite Daerah (Komda) KIPI Jabar memastikan, dugaan KIPI berat usai menerima vaksinasi COVID-19 yang dialami SA, seorang guru SMA di Kabupaten Sukabumi tidak terbukti berhubungan dengan vaksin.

SA didiagnosa menderita Guillain-Barre Syndrome atau GBS yang merupakan penyakit saraf yang jarang ditemukan.

Untuk diketahui, SA mengalami penglihatan yang buram usai 12 jam mendapatkan imunisasi COVID-19 pada awal April lalu.

Kemudian, anggota geraknya pun melemah, sehingga dilarikan ke rumah sakit di Kabupaten Sukabumi dan mendapatkan perawatan selama 23 hari.

Ketua Komda KIPI Jabar, Dr Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, berdasarkan hasil audit Komnas KIPI 30 April 2021, setelah menjalani perawatan dan rangkaian pemeriksaaan dengan CT Scan torax (dada), darah dan saraf, SA didiagnosa GDS.

"Hasil audit Komnas KIPI, SA 31 tahun, wanita, mengalami keluhan mata buram dan kelemahan anggota gerak. Mata buram perlahan 12 jam pasca imunisasi, dilakukan rujukan ke RS selama 23 hari dari 1 April 23 April. SA sudah menjalani CT scan torax, darah dan fungsi sarafnya dan didiagnosa GBS," ungkap Kusnandi dalam keterangan resminya, Senin (3/5/3021).

Pokja KIPI Kabupaten Sukabumi, dr Eni menambahkan, SA saat ini kondisinya mulai membaik dan bukan mustahil untuk bisa disembukan.

Baca juga: Guru Sukabumi Lumpuh Usai Vaksinasi, KIPI Jabar: Tak Terbukti Terkait Vaksin COVID-19

Menurut dia, saat ini, gerakan tangan SA sudah menunjukan perbaikan, bahkan sudah bisa memijat. Namun, untuk kaki belum maksimal. SA masih harus menjalani fisioterapi untuk mengembalikan fungsi motoriknya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2480 seconds (0.1#10.140)