Cepat Kaya, Bisnis Pertashop Bisa Untung Bersih Rp25 Juta Per Bulan
loading...
A
A
A
KENDAL - Bisnis menjanjikan dengan keuntungan besar setiap bulannya ini banyak dilirik masyarakat. Pertashop di Desa Tegorejo, Kabupaten Kendal , Jawa Tengah mampu meraup untung hingga Rp25 juta per bulan dengan menyalurkan 2.000 liter BBM jenis Pertamax setiap harinya.
Baca juga: Dibayari Saat Beli Bensin, Erick Thohir Bujuk Aremania Dukung Persis Solo
“Rata-rata per bulan dapat menghasilkan keuntungan bersih Rp25 juta dari penjualan sekitar 2.000 liter per hari, jumlah tersebut dibagi rata antara desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pengelola,” ujar Kepala Desa Tegorejo, Udiyono, saat menerima kunjungan Menteri BUMN, Erick Thohir, didampingi Direktur PT Pertamina Retail, Iin Febrian, dan Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Rupa-rupa Gaya Chacha Frederica, Istri Bupati Kendal yang Dicibir usai Unggah Foto Salat Tarawih
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN, Erick Thohir, juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian dari Pertashop tersebut. “Alhamdulillah, dengan penyaluran dari Pertashop ini sebanyak 2.000 liter per hari, rakyat mendapat penghematan BBM serta membuka lapangan kerja,” ungkap Erick.
Pertashop merupakan program dari Pertamina yang membuka kesempatan bagi wilayah-wilayah yang jauh dari lembaga penyalur Pertamina seperti SPBU untuk membuka akses energi kepada warga sekitarnya. Program ini selaras dengan program One Village One Outlet (OVOO) Pertamina yang memastikan di setiap desa memiliki satu lembaga penyalur Pertamina untuk menyalurkan energi ke pelosok negeri.
Saat ini, sudah dan siap beroperasi sebanyak 1.670 unit Pertashop yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Pada 2021, ditargetkan sebanyak 10.000 Pertashop baru sudah dapat beroperasi. Khusus di wilayah Jawa Bagian Tengah terdapat hampir 290 unit Pertashop yang sudah dan siap melayani kebutuhan energi masyarakat.
“Kesempatan untuk membangun Pertashop masih terbuka lebar, kami mengajak para pengusaha, investor, pemerintah daerah, pengelola pondok pesantren dan siapapun untuk bersama dengan Pertamina dan Pemerintah mewujudkan kemandirian energi dan ekonomi,” pungkas Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna.
Tinjauan Pertashop yang dilakukan memiliki banyak harapan ke depannya. Dengan harga dan kualitas sama dengan BBM di SPBU, Pertamina berharap Pertashop dapat menjadi jawaban untuk pemerataan distribusi energi yang akan memberikan multiplier effect bagi perkembangan ekonomi di pedesaan.
Tidak hanya BBM, Pertashop juga dapat menjual Bright Gas 5,5 Kg, Pelumas Pertamina, dan produk barang/jasa lainnya. Pertamina juga membuka kesempatan bekerjasama bagi seluruh pihak yang memenuhi persyaratan untuk dapat membantu meningkatkan perekonomian desanya melalui Pertashop.
Baca juga: Dibayari Saat Beli Bensin, Erick Thohir Bujuk Aremania Dukung Persis Solo
“Rata-rata per bulan dapat menghasilkan keuntungan bersih Rp25 juta dari penjualan sekitar 2.000 liter per hari, jumlah tersebut dibagi rata antara desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pengelola,” ujar Kepala Desa Tegorejo, Udiyono, saat menerima kunjungan Menteri BUMN, Erick Thohir, didampingi Direktur PT Pertamina Retail, Iin Febrian, dan Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Rupa-rupa Gaya Chacha Frederica, Istri Bupati Kendal yang Dicibir usai Unggah Foto Salat Tarawih
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN, Erick Thohir, juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian dari Pertashop tersebut. “Alhamdulillah, dengan penyaluran dari Pertashop ini sebanyak 2.000 liter per hari, rakyat mendapat penghematan BBM serta membuka lapangan kerja,” ungkap Erick.
Pertashop merupakan program dari Pertamina yang membuka kesempatan bagi wilayah-wilayah yang jauh dari lembaga penyalur Pertamina seperti SPBU untuk membuka akses energi kepada warga sekitarnya. Program ini selaras dengan program One Village One Outlet (OVOO) Pertamina yang memastikan di setiap desa memiliki satu lembaga penyalur Pertamina untuk menyalurkan energi ke pelosok negeri.
Saat ini, sudah dan siap beroperasi sebanyak 1.670 unit Pertashop yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Pada 2021, ditargetkan sebanyak 10.000 Pertashop baru sudah dapat beroperasi. Khusus di wilayah Jawa Bagian Tengah terdapat hampir 290 unit Pertashop yang sudah dan siap melayani kebutuhan energi masyarakat.
“Kesempatan untuk membangun Pertashop masih terbuka lebar, kami mengajak para pengusaha, investor, pemerintah daerah, pengelola pondok pesantren dan siapapun untuk bersama dengan Pertamina dan Pemerintah mewujudkan kemandirian energi dan ekonomi,” pungkas Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna.
Tinjauan Pertashop yang dilakukan memiliki banyak harapan ke depannya. Dengan harga dan kualitas sama dengan BBM di SPBU, Pertamina berharap Pertashop dapat menjadi jawaban untuk pemerataan distribusi energi yang akan memberikan multiplier effect bagi perkembangan ekonomi di pedesaan.
Tidak hanya BBM, Pertashop juga dapat menjual Bright Gas 5,5 Kg, Pelumas Pertamina, dan produk barang/jasa lainnya. Pertamina juga membuka kesempatan bekerjasama bagi seluruh pihak yang memenuhi persyaratan untuk dapat membantu meningkatkan perekonomian desanya melalui Pertashop.
(shf)