Masjid Unik di Tuban, Berdiri di Atas Bukit dan Hanya Andalkan Satu Tiang Penyangga

Selasa, 27 April 2021 - 11:41 WIB
loading...
Masjid Unik di Tuban, Berdiri di Atas Bukit dan Hanya Andalkan Satu Tiang Penyangga
Puluhan santri melakukan ibadah di dalam masjid yang hanya mempunyai satu tiang penyangga di Tuban, Jawa Timur.
A A A
TUBAN - Sebuah masjid unik berdiri megah di Tuban, Jawa Timur. Keunikan tempat ibadah ini yaitu hanya terdapat satu tiang penyangga dengan tinggi 27 meter dan diameter tiang 85 centimeter.

Tak hanya itu, dalam proses pendiriannya, tiang masjid ini ditarik dengan lilitan tali bambu tanpa bantuan alat berat. Kini, masjid tersebut berdiri megah dan menjadi tempat beribadah masyarakat di daerah yang dikenal Bumi Wali tersebut.

baca juga: Mengharukan! Unggah Foto Gendong Bayi Awak KRI Nanggala 402, Instagram Khofifah Banjir Komentar

Masjid unuik tersebut bernama An Nur Miftahussofyan di Dusun Gomang, Desa Lajulor, Kecamatan Singgahan. Letaknya di atas bukit, lebih tinggi dibanding masjid pada umumnya.

Masjid ini dibangun pada 1994 di lingkungan Ponpes Yayasan Wali Sembilan. Atas masjid juga tidak menggunakan kubah alumunium seperti masjid sekarang. Atap masjid ini hanyalah hiasan akar pohon jati besar.

Setiap detail bangunan masjid berarsitektur istimewa ini mempunyai makna tersendiri. "Kayu jati setinggi 27 meter tersebut sebagai simbol ketika Nabi Muhammad SAW Isra' Mikraj pada 27 Rajab," ujar pengasuh Ponpes KH Abraham Naja.

Baca juga: Gempar! Seekor Kambing di Aceh Selatan Melahirkan Bayi Menyerupai Wajah Manusia

Bangunan ini memiliki lima pintu yang maknanya kewajiban salat lima waktu sehari semalam. Dari depan, akan nampak empat buah tiang. Begitu juga jika dilihat dari belakang, akan nampak bertiang empat. Sehingga dengan tiang utama sebagai penyangga, jumlahnya ada sembilan tiang. "Jumlah tersebut menggambarkan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui wali sembilan," terangnya.

Proses pembangunan masjid ini dibilang di luar nalar manusia. Terlebih, kayu jati sepanjang 27 meter sangat sulit bisa masuk ke Dusun Gomang yang medannnya perbukitan, berblok belok dan naik turun.

Demikian juga dalam mendirikan tiang utama, diyakini sangat susah. Tanpa dibantu alat apapun, kecuali mengandalkan lilitan bambu yang dibuat tali penarik. "Namun berkat pertolongan Allah SWT, tiang utama tersebut bis aberdiri tegak dan dapat dimanfaatkan untuk syiar hingga sekarang," urai Abraham Baja.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)