Pemberontakan Ranggalawe Hancurkan Taktik Perang Raden Wijaya
loading...
A
A
A
Kerajaan Majapahit pernah mengalami kekalahan saat bertempur dengan Ranggalawe semasa Raden Wijaya. Saat itu Ranggalawe memang melakukan pemberontakan ke Majapahit, karena merasa tak puas dengan keputusan Raden Wijaya.
Menurut pandangan Ranggalawe, seharusnya Lembu Sora yang memangku jabatan Patih dan bukan Nambi. Mengingat pengabdian Lembu Sora kepada Dyah Wijaya lebih besar ketimbang Nambi.
Tapi Raden Wijaya tetap pada pendiriannya, sehingga membuat Ranggalawe kecewa dan pulang lagi ke Tuban. Beberapa hari sesudah kepergian Ranggalawe dari Majapahit, Halayuda (Kakawin Nagarakertagama) atau Mahapati (Serat Pararaton) menghasut Nambi.
Di mana Ranggalawe tengah merencanakan pemberontakan. Mendengar pernyataan Halayuda, Dyah Wijaya memerintahkan Nambi, Lembu Sora, Mahisa Nabrang, beserta pasukan Majapahit pergi ke Tuban untuk menangkap Ranggalawe.
Singkat cerita akhirnya terjadi pertempuran antara pasukan Ranggalawe dengan Majapahit. Dikutip dari buku “Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa: Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita”, pasukan Ranggalawe yang sudah terbentuk itu meninggalkan Tuban.
Manakala pasukan Ranggalawe akan menyeberangi Sungai Tambak Beras, airnya sedang pasang. Akhirnya pasukan Ranggalawe dapat dikejar oleh pasukan Majapahit yang berada di bawah komando Nambi.
Pasukan Ranggalawe itu berakhir dipukul mundur oleh pasukan Majapahit. Hari berikutnya, pasukan Majapahit menyeberangi Sungai Tambak Beras untuk mencapai Tuban. Melihat kenyataan itu, Mantri Gagarangan dan Tambak Baya melapor pada Ranggalawe.
Akhirnya dengan amarah di dada, Ranggalawe memerintahkan pasukannya untuk menghadapi pasukan Majapahit. Di medan laga, Ranggalawe yang mengendarai kuda Mega Lamat itu bertempur melawan Nambi yang mengendarai kuda Brahma Cikur.
Pertempuran keduanya berlangsung sangat dahsyat. Hingga akhirnya Brahma Cikur berhasil ditikam oleh Ranggalawe. Namun, Nambi berhasil mengelak dan berlari untuk menyelamatkan diri ke selatan.
Beserta pasukannya, Ranggalawe melakukan pengejaran hingga Sungai Tambak Beras. Pasukan Raden Wijaya dan panji Majapahit mengalami kekalahan.
Menurut pandangan Ranggalawe, seharusnya Lembu Sora yang memangku jabatan Patih dan bukan Nambi. Mengingat pengabdian Lembu Sora kepada Dyah Wijaya lebih besar ketimbang Nambi.
Tapi Raden Wijaya tetap pada pendiriannya, sehingga membuat Ranggalawe kecewa dan pulang lagi ke Tuban. Beberapa hari sesudah kepergian Ranggalawe dari Majapahit, Halayuda (Kakawin Nagarakertagama) atau Mahapati (Serat Pararaton) menghasut Nambi.
Di mana Ranggalawe tengah merencanakan pemberontakan. Mendengar pernyataan Halayuda, Dyah Wijaya memerintahkan Nambi, Lembu Sora, Mahisa Nabrang, beserta pasukan Majapahit pergi ke Tuban untuk menangkap Ranggalawe.
Singkat cerita akhirnya terjadi pertempuran antara pasukan Ranggalawe dengan Majapahit. Dikutip dari buku “Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa: Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita”, pasukan Ranggalawe yang sudah terbentuk itu meninggalkan Tuban.
Manakala pasukan Ranggalawe akan menyeberangi Sungai Tambak Beras, airnya sedang pasang. Akhirnya pasukan Ranggalawe dapat dikejar oleh pasukan Majapahit yang berada di bawah komando Nambi.
Baca Juga
Pasukan Ranggalawe itu berakhir dipukul mundur oleh pasukan Majapahit. Hari berikutnya, pasukan Majapahit menyeberangi Sungai Tambak Beras untuk mencapai Tuban. Melihat kenyataan itu, Mantri Gagarangan dan Tambak Baya melapor pada Ranggalawe.
Akhirnya dengan amarah di dada, Ranggalawe memerintahkan pasukannya untuk menghadapi pasukan Majapahit. Di medan laga, Ranggalawe yang mengendarai kuda Mega Lamat itu bertempur melawan Nambi yang mengendarai kuda Brahma Cikur.
Pertempuran keduanya berlangsung sangat dahsyat. Hingga akhirnya Brahma Cikur berhasil ditikam oleh Ranggalawe. Namun, Nambi berhasil mengelak dan berlari untuk menyelamatkan diri ke selatan.
Beserta pasukannya, Ranggalawe melakukan pengejaran hingga Sungai Tambak Beras. Pasukan Raden Wijaya dan panji Majapahit mengalami kekalahan.
(ams)