Tips Kelola Dana THR Agar Lebaran 2021 Penuh Bahagia dan Rasa Syukur
loading...
A
A
A
Dia mencontohkan, dana THR bisa digunakan untuk membayar utang, termasuk disisihkan untuk kebutuhan darurat. Terlebih, kata Mike, di tengah pandemi COVID-19, masyarakat sebaiknya memiliki 6x pengeluaran dari biasanya 3x pengeluaran.
"Dana darurat ini penting dikantongi karena pekerja tidak tahu apakah ke depannya perusahaan atau dirinya tetap sehat selama pandemi ini. Sebab, kalaupun bekerja di perusahaan yang sehat, bisa saja kitanya yang tidak sehat," jelasnya.
Mike menyarankan, agar masyarakat memotong di awal dana THR untuk keperluan bayar utang dan dana darurat saat THR diterima. Sehingga, masyarakat tidak akan lagi merasa dana THR hilang tak berbekas, bahkan nombok.
"Dengan dipotong di awal, dana THR tentunya bakal berbekas karena telah disisihkan lebih dulu," imbuhnya.
Sebagai wujud rasa syukur, lanjut Mike, masyarakat pun tentunya harus menyisihkan dana THR-nya untuk membayar zakat fitrah, termasuk untuk membayar zakat lainnya, seperti zakat profesi hingga infaq dan sedekah.
"Nah yang harus dihitung juga ada dana untuk angpau keponakan dan saudara. Ini juga biasanya harus diisiapkan," lanjutnya.
Mike pun menyoroti kebiasaan masyarakat yang kerap menyiapkan sajian lebaran, seperti kue dan berbagai sajian lainnya secara berlebihan. Menurutnya, jika dihitung, hal itu akan menyedot anggaran cukup besar.
"Termasuk membeli baju baru, ini harus diwaspadai. Lebaran tak harus identik dengan membeli baju baru. Kalaupun harus membeli (baju baru), sebaiknya dibatasi," katanya.
Sementara itu, Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin yang juga menjadi salah satu pembicara dalam webinar menyatakan, pihaknya berkomitmen memberikan THR secara penuh kepada karyawannya. Bahkan, kata dia, THR yang dibayarkan mencapai 1,4x gaji yang diterima karyawan setiap bulannya.
Tidak hanya THR, pihaknya juga memberikan berbagai dukungan bagi karyawan, mulai dari pemberian motivasi bekerja hingga cara mengelola keuangan, agar karyawan hidup sejahtera.
"Dana darurat ini penting dikantongi karena pekerja tidak tahu apakah ke depannya perusahaan atau dirinya tetap sehat selama pandemi ini. Sebab, kalaupun bekerja di perusahaan yang sehat, bisa saja kitanya yang tidak sehat," jelasnya.
Mike menyarankan, agar masyarakat memotong di awal dana THR untuk keperluan bayar utang dan dana darurat saat THR diterima. Sehingga, masyarakat tidak akan lagi merasa dana THR hilang tak berbekas, bahkan nombok.
"Dengan dipotong di awal, dana THR tentunya bakal berbekas karena telah disisihkan lebih dulu," imbuhnya.
Sebagai wujud rasa syukur, lanjut Mike, masyarakat pun tentunya harus menyisihkan dana THR-nya untuk membayar zakat fitrah, termasuk untuk membayar zakat lainnya, seperti zakat profesi hingga infaq dan sedekah.
"Nah yang harus dihitung juga ada dana untuk angpau keponakan dan saudara. Ini juga biasanya harus diisiapkan," lanjutnya.
Mike pun menyoroti kebiasaan masyarakat yang kerap menyiapkan sajian lebaran, seperti kue dan berbagai sajian lainnya secara berlebihan. Menurutnya, jika dihitung, hal itu akan menyedot anggaran cukup besar.
"Termasuk membeli baju baru, ini harus diwaspadai. Lebaran tak harus identik dengan membeli baju baru. Kalaupun harus membeli (baju baru), sebaiknya dibatasi," katanya.
Sementara itu, Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin yang juga menjadi salah satu pembicara dalam webinar menyatakan, pihaknya berkomitmen memberikan THR secara penuh kepada karyawannya. Bahkan, kata dia, THR yang dibayarkan mencapai 1,4x gaji yang diterima karyawan setiap bulannya.
Tidak hanya THR, pihaknya juga memberikan berbagai dukungan bagi karyawan, mulai dari pemberian motivasi bekerja hingga cara mengelola keuangan, agar karyawan hidup sejahtera.