Banyak Driver Ojol Takut Ikut Demo Gara-gara Dapat Tekanan
loading...

Puluhan driver ojek online (ojol) menggelar aksi demo di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan, hari ini. Foto/Aldhi Chandra
A
A
A
JAKARTA - Puluhan driver ojek online ( ojol ) menggelar aksi demo di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan, hari ini. Mereka mengaku mendapatkan tekanan saat hendak melakukan aksi demonya itu.
"Kita rencananya sekitar 1.000 (orang), tapi macet di jalan, agak telat dateng. Terus terang kita belum maksimal karena banyak kawan-kawan yang ketakutan, satu ada ancaman-ancaman dari beberapa aplikator mereka ketika ikut demo, mereka akan diputus mitra," ujar Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati kepada wartawan di lokasi, Senin (17/2/2025).
Dia mengungkapkan, ancaman tersebut tertera di aplikasi ojolnya. Terdapat catatan jika mengikuti demo ilegal bakal diputuskan oleh mitra. Bahkan, mereka bakal dibawa ke pengadilan hingga membuat para ojol takut melakukan aksi demo.
![Banyak Driver Ojol Takut Ikut Demo Gara-gara Dapat Tekanan]()
![Banyak Driver Ojol Takut Ikut Demo Gara-gara Dapat Tekanan]()
"Ada di aplikasi, ada di noted, apabila mengikuti demo ilegal. Mana ada demo ilegal? Itu mereka akan diputus mitra dan mereka akan dimejahijaukan, yang membuat kawan-kawan takut. Ada beberapa aplikator yang menyebarkan cepunya untuk melarang kami ikut aksi," ungkapnya.
Dia mengatakan, saat ini hanya ada puluhan driver ojol yang melakukan aksi demo, Mereka perwakilan dari Jakarta, Tanjung Pinang, Pontianak, Pangkal Pinang, Sukabumi, hingga Bandung. Mereka menuntut tentang tunjangan hari raya (THR) dari pihak aplikator dan mendesak pemerintah khususnya Kemenaker turut membantu mereka.
"Dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13, driver ojol ini sudah masuk bekerja karena sudah memenuhi 3 unsur, yaitu pekerjaan dan upah sudah meliputi bahwa kita sudah bekerja, nah itu kami mendesak. Pak Wamen sudah mengeluarkan statement ojol harus mendapatkan THR, baik roda dua, roda empat, maupun kurir," tuturnya.
"Kita rencananya sekitar 1.000 (orang), tapi macet di jalan, agak telat dateng. Terus terang kita belum maksimal karena banyak kawan-kawan yang ketakutan, satu ada ancaman-ancaman dari beberapa aplikator mereka ketika ikut demo, mereka akan diputus mitra," ujar Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati kepada wartawan di lokasi, Senin (17/2/2025).
Dia mengungkapkan, ancaman tersebut tertera di aplikasi ojolnya. Terdapat catatan jika mengikuti demo ilegal bakal diputuskan oleh mitra. Bahkan, mereka bakal dibawa ke pengadilan hingga membuat para ojol takut melakukan aksi demo.
.jpg)

"Ada di aplikasi, ada di noted, apabila mengikuti demo ilegal. Mana ada demo ilegal? Itu mereka akan diputus mitra dan mereka akan dimejahijaukan, yang membuat kawan-kawan takut. Ada beberapa aplikator yang menyebarkan cepunya untuk melarang kami ikut aksi," ungkapnya.
Dia mengatakan, saat ini hanya ada puluhan driver ojol yang melakukan aksi demo, Mereka perwakilan dari Jakarta, Tanjung Pinang, Pontianak, Pangkal Pinang, Sukabumi, hingga Bandung. Mereka menuntut tentang tunjangan hari raya (THR) dari pihak aplikator dan mendesak pemerintah khususnya Kemenaker turut membantu mereka.
"Dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13, driver ojol ini sudah masuk bekerja karena sudah memenuhi 3 unsur, yaitu pekerjaan dan upah sudah meliputi bahwa kita sudah bekerja, nah itu kami mendesak. Pak Wamen sudah mengeluarkan statement ojol harus mendapatkan THR, baik roda dua, roda empat, maupun kurir," tuturnya.

Lihat Juga :