Wawali Whisnu Puji Alat Uji Riset Diagnosa Virus Corona

Rabu, 20 Mei 2020 - 23:40 WIB
loading...
Wawali Whisnu Puji Alat Uji Riset Diagnosa Virus Corona
Warga yang tinggal dipemukiman sekitar pabrik PT HM Sampoerna menjalani swab test PCR COVID-19 gratis, Rabu (20/5/2020). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Momentum Hari Kebangkitan Nasional, dimanfaatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan meluncurkan beberapa produk dalam negeri untuk penanganan virus Corona, yang dibuat oleh Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19.

(Baca juga: Jaga Kekhusukan Ramadhan, Yontaifib 2 Marinir Gelar MTQ )

Beberapa alat yang diluncurkan adalah alat uji cepat (rapid tes) untuk deteksi COVID-19. Juga salah satunya, Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendiagnosa keberadaan virus corona di dalam tubuh manusia.

Dengan momentum ini, Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Saktio Buana berharap alat ini bisa efektif untuk upaya pencegahan di Kota Surabaya tentunya. Karena alat ini bagian dari alat survailance yang dapat menghimpun data dalam metode rapid tes dengan random sampling.

"Metode ini untuk mengukur seberapa banyak masyarakat yang memiliki imunitas dari sebaran virus covid yang sudah terjadi," ujar pria yang akrab disapa dengan WS.

Whisnu dalam hal ini, juga mencemaskan warga Kota Surabaya, yang mulai panik dengan adanya rapid tes yang digelar oleh pemerintah. Dengan begitu, Whisnu berkeinginan agar warga Surabaya bisa memahami bahwa rapid tes yang sedang digalakkan pemerintah itu bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian sebaran COVID-19.

"Jadi jangan dihadapi dengan panik dan bantu kami bekerja. Jangan sampai warga terburu-buru membuat stigma kepada orang yang terdeteksi positif, karena rapid tes tidak bisa dilakukan satu kali untuk mengetahui PDP," ujarnya.

Whisnu pun berharap ke depan, alat yang sudah ditemukan oleh para peneliti dalam negeri, terkait alat rapid tes dan PCR yang tengah dilansir oleh Presiden Jokowi juga bisa digunakan secara efektif untuk kegiatan riset di Surabaya yang bisa mengukur penderita, orang berstatus OTG terhadap populasi di Surabaya.

Hal ini sangat penting sebagai bahan untuk mengukur ketersediaan infrastruktur kesehatan juga tenaga kesehatan yang dibutuhkan di Kota Surabaya. Pun hal ini sebagai bagian yang penting untuk mendukung upaya Presiden Jokowi untuk menggalakkan donor plasma darah sebagai strategi herd immunity di Indonesia.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2390 seconds (0.1#10.140)