2 Guru Korban Penembakan KKB di Distrik Boega Disambut Histeris Keluarga di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dua jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Distrik Boega, Kabupaten Puncak , Provinsi Papua, disambut histeris oleh keluarga saat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Minggu (11/4/2021) sore.
Kedatangan dua jenazah korban penembakan yang merupakan guru di daerah tersebut tiba dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air, setelah menempu perjalanan selama dua jam dari Timika, Papua.
Dua guru tersebut masing-masing bernama Yonathan Renden warga asal, Toraja Utara, sedangkan Oktovianus Rayo merupakan warga asal Tanah Toraja.
Keduanya telah bertahun-tahun mengabdikan diri sebagai guru dalam hal meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Puncak Provinsi Papua.
Keluarga tidak bisa menahan tangis haru dan histeris saat jenazah almarhum dimasukkan ke dalam mobil ambulance untuk di bawa ke kampung halamannya.
Sementara itu, menurut istri Oktovianus Rayo, Natalina. Almarhum telah 10 tahun tinggal di daerah Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, bersama empat orang anaknya.“Kami sudah tinggal lama di Distrik Boega sejak 2010 Agustus,” tuturnya kepada wartawan saat tiba di Makassar, Minggu (11/4/2021).
Dia pun mengaku masih syok atas kejadian mengerikan itu yang merenggut nyawa suaminya. “Saat kejadian saya berada di rumah, dan mendengar dua kali tembakan dari depan, ternyata suami saya sudah kena,” katanya.
Almarhum Oktovianus Roya meninggal dunia setelah tertembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan di daerah tersebut .
Kedatangan dua jenazah korban penembakan yang merupakan guru di daerah tersebut tiba dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air, setelah menempu perjalanan selama dua jam dari Timika, Papua.
Dua guru tersebut masing-masing bernama Yonathan Renden warga asal, Toraja Utara, sedangkan Oktovianus Rayo merupakan warga asal Tanah Toraja.
Keduanya telah bertahun-tahun mengabdikan diri sebagai guru dalam hal meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Puncak Provinsi Papua.
Keluarga tidak bisa menahan tangis haru dan histeris saat jenazah almarhum dimasukkan ke dalam mobil ambulance untuk di bawa ke kampung halamannya.
Sementara itu, menurut istri Oktovianus Rayo, Natalina. Almarhum telah 10 tahun tinggal di daerah Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, bersama empat orang anaknya.“Kami sudah tinggal lama di Distrik Boega sejak 2010 Agustus,” tuturnya kepada wartawan saat tiba di Makassar, Minggu (11/4/2021).
Dia pun mengaku masih syok atas kejadian mengerikan itu yang merenggut nyawa suaminya. “Saat kejadian saya berada di rumah, dan mendengar dua kali tembakan dari depan, ternyata suami saya sudah kena,” katanya.
Almarhum Oktovianus Roya meninggal dunia setelah tertembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan di daerah tersebut .