Meski Pandemi COVID-19, Tana Tidung Sukses Angkat Partisipasi Belajar 98 Persen

Sabtu, 10 April 2021 - 09:39 WIB
loading...
Meski Pandemi COVID-19, Tana Tidung Sukses Angkat Partisipasi Belajar 98 Persen
Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, sukses mengangkat partisipasi belajar sebesar 98 persen, meski dalam kondisi pandemi COVID-19. Foto istimewa
A A A
TANA TIDUNG - Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, sukses mengangkat partisipasi belajar sebesar 98 persen, meski dalam kondisi pandemi COVID-19. Hal ini dipaparkan Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali dalam dalam forum Temu INOVASI yang digelar secara virtual oleh Badan Penelitian, dan Pengembangan, dan Perbukuan (Balitbangkuk) Kemendikbud, Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Bupati Ibrahim mengakui, satu tahun penutupan sekolah karena pandemi, telah berdampak pada menurunnya kemampuan belajar siswa (learning loss). Learning loss ini akan membawa dampak sosial dan ekonomi yang besar di masa depan jika tidak direspons segera. ”Masa depan anak-anak kita saat ini, sangat tergantung kepada seberapa serius kita mengantisipasi learning loss,” kata Bupati Ibrahim.

Untuk mengantisipasi learning loss, lanjut Bupati Ibrahim, pihaknya sudah merancang 5 strategi. Kelima strategi itu meliputi penggunaan bahan ajar bermakna dan kontekstual, pendampingan belajar, budaya baca, monitoring dan evaluasi, serta pembukaan sekolah. “Kelima strategi inilah yang membuat partisipasi belajar di Tana Tidung pada Desember 2020 mencapai 98 persen,” terangnya.

Menurutnya, implementasi kelima strategi itu dimulai dari penyediaan bahan ajar. Tana Tidung menggunakan kurikulum khusus untuk memberikan pengalaman belajar bermakna. Kompetensi yang ada di dalam kurikulum dan modul belajar Kemdikbud dimodifikasi ke dalam lembar aktivitas siswa. Proses modifikasi dilakukan melalui pelatihan berbasis KKG dan MGMP.

Selain itu, tambahnya, Tana Tidung juga membuat kebijakan guru kunjung. Secara terjadwal guru mengunjungi rumah siswa untuk mengantarkan lembar aktivitas siswa (LAS) dan melakukan pembimbingan belajar.

Tentu, kunjungan belajar tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. "Kebijakan ini diambil karena tidak semua siswa bisa belajar secara online. Hanya 11 persen siswa yang bisa belajar menggunakan modal belajar video conference," tandasnya.

Pengembangan budaya baca selama pandemi dilakukan melalui kegiatan membaca yang menyenangkan. Sekolah diwajibkan meminjamkan buku cerita kepada siswa. "Peminjaman buku ini membuat siswa tertarik membaca lebih banyak buku dan senang berada di rumah. Jika anak belum bisa membaca, maka orang tua yang dilatih untuk membacakan buku cerita," bebernya.

Upaya lain yang dilakukan Tana Tidung untuk mengantisipasi learning loss, adalah secara perlahan membuka sekolah kembali. Uji coba pembukaan telah berlangsung sejak Oktober 2020 melalui pilot project di dua SMP. Pengalaman dari pilot pembelajaran tatap muka (PTM) di dua SMP ini, kemudian digunakan untuk membuka lebih banyak sekolah lagi. Rencana ke depan, Tana Tidung akan fokus untuk melakukan pemulihan kemampuan belajar.

Sementara itu tokoh pendidikan nasional dalam dialog itu Najelaa Shihab mengatakan, proses belajar di Tana Tidung menggunakan kurikulum khusus (kurikulum darurat) selama masa pandemi. Dengan begitu mampu mengurangi beban mengajar guru, penggunaan kurikulum khusus membuat siswa bisa fokus mempelajari kompetensi esensial yang dibutuhkan anak untuk bisa belajar pada level pendidikan selanjutnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1417 seconds (0.1#10.140)